part 3

11 1 0
                                    

Hari ini aku harus berangkat ke kantor daddy dan menghadiri rapat mendadak.sebenarnya aku tidak ingin hadir di rapat ini, menurutku kakakku lebih pantas.

Tapi berhubung daddyku orang yang sangat pemaksa.maka aku harus berakhir di ruangan ini. Sejak tadi gerald sudah memulai persentasenya. Gerald adalah orang kepercayaan daddyku.

" aku kurang setuju..."  tegur seseorang dengan suara dinginnya saat gerald menyudahi persentasinya.

"Maaf tuan, tapi ini ide yang sangat bagus.." jawab gerald berusaha menjelaskan kepada laki laki tadi.

"Aku bilang aku tidak setuju!!" jawabnya lagi dengan gaya angkuhnya.dia bahkan tidak peduli dengan orang orang yang berada diruangan ini.

"Gerald, akhiri rapatnya dan lakukan seperti persentasimu.." kataku tidak mau kalah.gerald mengangguk mengerti dan segera membubarkan rapat. Semua orang penting yang menghadiri rapat hari ini segera bergegas keluar berhubung jam makan siang sudah tiba.

Aku segera merapikan file file penting untuk persiapan proyek yang akan kami tangani mulai minggu depan.berhubung daddyku yang masih ada urusan penting di kanada untuk beberapa hari lagi jadi aku harus menggantikan posisi daddyku. Kenapa tidak kak sammy? Alasannya masih sama daddy masih meragukannya untuk menangani perusahaan Adiwinata group.

"Mrs. Adiwinata, ada yang ingin bertemu anda.." ucap kesya sekretaris kak sammy dari telepon.

" Suruh dia masuk." jawabku singkat sebelum menutup teleponnya.
Sambil menunggu kedatangan tamu yang entah siapa.aku menyibukkan diri dengan daftar pasienku hari ini. Kalau kalian bertanya pasien apa? Tentu saja pasien rumah sakit.sebenarnya aku adalah dokter bedah , itu sebabnya aku tidak mau menjadi Ceo di perusahaan daddy karena aku lebih suka menolong orang dari pada melawan orang untuk memperebutkan saham atau apalah itu.

Tiba tiba pintu ruanganku di buka dari luar dan disanalah berdiri orang yang paling angkuh yang pernah aku temui.aku merasa kesal kenapa tadi tidak bertanya pada kesya siapa tamu yang akan menemuiku.dan sekarang apa yang harus kulakukan dengan makhluk ini.

"Ada apa ?" tanyaku tampa basa basi.aku masih berkutat dengan laptopku kebetulan daddy memaksaku untuk mengurus rumah sakit adiwinata group.yah itu lebih baik dari pada menjadi Ceo di perusahaan milik adiwinata group.

"Kamu tidak mengenali ku?"

Aku menatapnya sekilas, sebenarnya aku tau dia itu teman liam yang kemarin ada di cafe
tapi peduli apa? Dia itu bukan kriteria teman yang baik menurutku.

" aku tidak tau..." jawabku cuek.
Beberapa menit kami terdiam dan sialnya dia malah menggangguku bekerja dengan memandangiku terang terangan.

"Aku ada urusan.., kalau tidak ada lagi sebaiknya kamu pergi.." aku  segera membereskan berkasku dan bangkit dari kursi kebesaran daddy dan hendak pergi tapi lenganku di cekal

" aku bisa mengantarmu kalau kau mau.." tawarnya dengan senyum yang mencurigakan.

"Terimakasih, tapi aku akan berangkat sendiri'' jawabku berusaha melepas pegangannya.dan hasilnya nihil, ternyata selain angkuh makhluk yang satu ini juga sangat kuat.

" kamu ini...sok kenal sekali.." kataku lagi sambil mempelototinya  kesal.tapi bukannya melepaskan pegangannya dia malah menyeringai dan membalas tatapanku.

"Kau tau?.."

"Apaa!!!.."

"Wow..kau galak sekali nona.."

dia tersenyum geli, lalu menutup wajahnya pura pura takut dengan bentakanku.oh my god,  menyebalkan sekali.aku segera berlalu dari hadapannya yang masih menutup wajahnya.

Aku tersenyum penuh kemenangan karena dia tidak mengikutiku lagi.dengan langkah ringan aku memasuki lift dan menekan tombol lantai dasar.

Aku menggerai rambutku yang tadinya di sanggul sederhana agar terlihat lebih formal saat di kantor.

" lebih cantik seperti itu...."

Seketika jantungku rasanya berhenti berdetak.yang benar saja, apa aku salah dengar? atau apa,kenapa suaranya ada dalam lift ini? Jangan..jangan...

"Jangan berpikir yang aneh aneh.." , satu pukulan kecil mendarat di jidatku. Dan ini pertanda bahwa suara itu nyata. Ya ampun benar benar menyebalkan dia ini.

" apasih mau mu?, kitakan tidak saling kenal,kenapa terus mengganggu ku?"

"Aku suka kamu.." jawabnya begitu saja.

Aku sedikit kaget dengan perkataannya tapi segera menutupinya dengan wajah cuek. Memangnya aku harus percaya dengan perkataannya itu? Pengusaha muda seperti dia itukan tidak ada yang benar. Pasti hobbynya mempermainkan wanita. Mereka pikir dengan sukses dan banyak uang akan dengan mudah mendapatkan apapun yang mereka mau. Dasar kaum adam yang menyebalkan.

"Hei, kamu ini kenapa malah cuek seperti itu?, kamu tidak dengar..?"

" kalau aku dengar memangnya kenapa?" balasku tanpa melihat ke arahnya.

aku segera keluar dari lift tanpa menghiraukan laki laki aneh itu. dan mungkin sekarang malaikat berpihak padaku karena laki laki itu tidak mengikutiku lagi. aku segera bergegas menuju mobilku, hari ini aku harus pergi keacara ulang tahun liam walaupun beberapa jam lagi aku harus terbang ke london untuk acara meeting perusahaan besok pagi. 

" kenapa terus menghindar? .."  astaga kenapa suara itu bisa ada di mobilku?..  aku melihat ke tempat duduk belakang kemudi untuk memastikan pemilik suara itu. dan tanpa bersusah payah melihat kebelakang, aku dimudahkan untuk memastikan tampangnya, karena dia segera pindah ke depan .

" heiiii, kenapa kamu bisa ada di mobilku? kamu hantu atau sejenisnya?.."

" mungkin sejenisnya" jawabnya dengan cengiran jahil. astaga ingin rajanya aku memukul kepalanya  hingga dia benar benar gila.

aku melajukan mobilku, berdebat dengan dengan ghyawan sanjaya  akan membuatku telat ke pesta liam. dan aku tidak bisa biarkan itu, kalau itu sampai terjadi maka aku harus bekerja keras untuk meminta maaf pada liam.



maaf kalau ceritanya kurang menarik, karena masih penulis amatian.


Miracle Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang