part 5

3 0 0
                                    

                  Hari ini aku tidak masuk kantor, karena jadwal operasi penting hari ini. Aku bergegas menuju ruanganku, meskipun aku anak dari pemilik rumah sakit ini, aku tidak suka menjadi boss,lebih baik aku dianggap seperti dokter biasa saja, itulah sebabnya aku tidak mengizinkan daddy mengistimewakanku di rumah sakit ini.kalau aku berbuat salah,maka harus di hukum.

"Kau akan melakukan operasi gaby..?". Tegur seseorang saat aku hampir menyentuh gagang pintu ruanganku.

Aku membalikkan tubuhku melihat siapa yang menegurku itu.dia sofia, dokter seniorku yang sangat angkuh dan sok.aku sering membuatnya panas karena setiap operasi parah aku akan di utamakan untuk menanganinya.yah..aku lebih hebat darinya.itulah sebabnya dia sering sirik padaku.

" seperti yang kau lihat sofia,aku punya pasien darurat saat ini..".sahutku dengan senyuman mengembang.

"Aku rasa aku lebih baik darimu, kenapa dokter kepala malah memilihmu?". Sindirnya sambil menatapku remeh.

Sebenarnya aku tidak suka melihat wajahnya yang sangat sombong itu, tapi yasudahlah kalau aku melawannya akan ada keributan pagi pagi.dan itu akan merusak operasiku.

" aku rasa kau benar sofia, lain kali akan kutanyakan pada dokter kepala kenapa tidak memilihmu". Balasku kemudian berlalu dari hadapannya.

Aku memasuki ruang operasi,disana sudah banyak suster yang akan membantuku. Kami memulai operasi pengangkatan tumor rahim.

Sejam kemudian operasinya selesai, aku langsung keluar dengan senyum merekah, tentu saja aku sangat senang operasinya berjalan lancar, kebanggaan seorang dokter saat bisa menyelamatkan nyawa orang lain dengan kerja kerasnya.

Aku berjalan meninggalkan ruang operasi menuju ruanganku yang jaraknya lumayan jauh namun masih dalam satu lantai. Tiba tiba mataku bertemu dengan mata orang yang sedang menungguku di depan ruanganku.dia menyandarkan dirinya di tembok sambil melengkungkan kakinya berlagak seorang model. Aku segera kabur, untung aku belum melepaskan maskerku.aku berbalik dari arah ruanganku, aku tidak ingin dia tau kalau aku dokter di sini. Kalau sampai dia tau, dia akan menggangguku. Orang itu sangat menyebalkan.......

"Arggghh!!!!!"

Aku berteriak saat aku merasakan tubuhku melayang, dan ternyata itu ulah si laki laki pengganggu ini.

"Hei...!!!, turunkan..!!!".

" kau ini berisik sekali, diamlah..". Jawabnya santai.

"Hei, lepaskan aku bilang..".
Aku meronta ronta di gendongannya, dia membawaku ke ruanganku.dia membuka pintu dengan susah karena aku tidak mau membantunya.

" BUUUKKK....."

Dan akhirnya kami berdua terjatuh di lantai, dan yang paling menyebalkan dia menimpahku, apa dia tidak berpikir betapa beratnya dia itu.

" bangunlah, kau berat sekali..". Aku memukul lengannya sekuat tenagaku.jika dia tidak segera bangun rasanya sejam lagi tulang tulangku akan keropos.

Tanpa menunggu lama dia akhirnya bangkit dan mengulurkan tangannya membantuku.dan maskerku sudah ku lepas, percuma saja menutupi wajah..toh dia sudah mengenalku.

"Aku baru tau kau seorang dokter."kata ghyawan cuek. Dia sudah duduk manis di sofa yang ada di ruanganku.

" karena kau tidak mengenalku mr.sanjaya". Balasku

Aku sudah duduk di sofa seberang yang di pisahkan sebuah meja kecil dengan keranjang berisi berbagai buah di atasnya.

"Dan mungkin sebentar lagi aku akan mengenalmu nona." balasnya sambil membaca majalah yang berada di atas meja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Miracle Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang