Lethicia (SUDAH TERSEDIA DI PLAY STORE DAN GOOGLE PLAY BOOKS)

Part 1

Haii.. Enjoy ^^

Hai Hai..

Namaku Lethicia Andrea Pranoto, biasa dipanggil Cia. Aku anak kedua dari dua bersaudara, kakak kesayanganku dan satu-satunya bernama Alviano Andreson Pranoto yang biasa aku panggil Kak Vian. Aku lahir dari perut cantik mama aku, Airin Nathana Pranoto dan aku memiliki papa yang luar biasa baik, Ferdy Pranoto.Aku seorang anak dari keluarga biasa dan sederhana. Papa ku hanya seorang karyawan salah satu perusahaan elektronik dan mamaku seorang ibu rumah tangga.

Aku sangat menikmati setiap hal dalam kehidupanku,

Aku melakukan kegiatan yang aku sukai,

Aku membeli apapun yang aku inginkan, walaupun aku harus menyisihkan uang jajan setiap hari.. hehehe

Dan hal yang paling kusukai adalah makan!

Aku memakan apapun yang aku inginkan, dan itu membuat bobot badanku cukup...

Yapp, cukupppp!!! Tidak usah di lanjutkan!

Hmmm aku... aku?? Gendut!

Yah, itulah yang mereka katakan.

Bobot badanku 68kg, mungkin menurut 'beberapa' dari kalian itu tidak terlalu gendut. Dan menurutku juga begitu.

Setidaknya berat badanku tidak melebihi 100kg, maka seharusnya mereka tidak menyebutku gendut!

Tapi karena tinggi ku yang pas-pas'an membuat diriku terlihat sangat gendut dan chubby.

Apalagi aku selalu berjalan berdampingan dengan lidi-lidi berjalan.

Hehehehe...

Teman-temanku dan sahabatku seperti lidi berjalan, bobot mereka kurang dari 50kg dan mereka selalu menjaga pola makan mereka.

Hmm, mereka hanya memakan sesayuran tak bergizi itu, salad.

Dan aku tidak peduli!

Aku ya aku, begini cara aku menikmati hidup dan aku menyukainya.

Tapi ternyata, kebahagiaan itu bukan sekedar aku peroleh dari kenikmatan hidup yang aku jalani.

Bahagia juga bisa diperoleh jika aku cantik, sexy dan berduit!

Diriku yang jelek ini, membuat aku merasakan penghinaan, penghianatan dan penyiksaan..

Masa-masa SMA ku tidak berjalan semulus yang aku inginkan..

***

6 tahun kemudian....

"Hoshh... Hoshhh.." Napasku memburu, upss jangan berpikiran aneh-aneh.

Aku sedang berlari di atas treadmill di ruangan gym milikku. Iya, aku memiliki sebuah ruangan gym di rumah minimalis karya kakak tersayangku, kak Vian menjadi seorang arsitek hebat dan ia yang mendesain rumah yang kami tinggali sekarang, berempat. Aku, kak Vian dan dua orang asisten rumah tangga. Terkadang calon kakak iparku juga menginap di rumah, Kak Stephanie.

Orang tua ku? Hmm.. mereka telah meninggalkan kami.

Kecelakaan mobil merenggut nyawa mereka berdua enam tahun lalu seminggu setelah kelulusan SMAku. Mereka dalam perjalanan menjemput aku dan kak Vian dari salah satu mall setelah aku dan kak Vian selesai menonton. Tapi aku tidak pernah sekalipun menyalahkan kak Vian yang hari itu mengajakku menonton film, dan begitupula kak Vian yang tidak pernah menyalahkan aku yang menyetujui jemputan kedua orang tua kami dibandingkan menaiki taksi karena motor kak Vian sedang berada di bengkel hari itu. Karena ini adalah kecelakaan dan takdir yang harus kami jalani.