Part 17

1.8K 107 0
                                    

"VIVI..." Pekikku kegirangan, sudah lama sekali tidak bertemu dengannya. Maklum Vivi baru saja kembali dari Singapura, katanya sih cari ide untuk novelnya sekaligus jalan-jalan.

"Hai Cia... Nih gue bawain cokelat.." Vivi menyerahkan sebuah paper bag padaku, yang langsung aku sambut.

"Thank you..."

-

"Jadi gimana nih kemajuan tulisan lo?" Tanyaku setelah kami selesai memesan makanan dan minuman. Kami saat ini sedang berada di salah satu restaurant Jepang.

"Yah, masih belum banyak kemajuan. Mandek nih!" Jawabnya.

"Liburannya kurang panjang ya, bu..." Ledekku.

"Iaa kurang banget! Oh ya, apa kabar lo? Masih sama Troy?"

"Maksud lo? Ya jelas masih lah.. Langgeng kami.." Kataku sambil tertawa menanggapi candaan Vivi.

"Bagus deh, gue kira kalian udah putus.. Hahahaha.."

"Sialan lo! Doa itu yang bagusan dikit napa..."

Tak lama pesanan kami datang, belum saja kami menikmati makanan kami salah satu kursi kosong di sebelah Vivi di tarik oleh seseorang. Aku langsung meletakkan sendok dan garpuku setelah melihat siapa tamu tidak di undang itu.

"Lo ngapain di sini?" Tanyaku pada sesosok makhluk yang sama sekali tidak ingin aku temui, siapa lagi kalau bukan Kanaya!

"Enggak nyangka bisa ketemu elo di sini. Bagaimana dengan hubungan lo sama Troy?"

"Tentu saja baik-baik saja.."

"Oh, syukurlah. Gue berharap hubungan kalian baik-baik aja. Oh ya, boleh gue kasih saran? Nanti kalau kalian menikah dan punya anak, lo harus tetap jaga body lo ini ya."

"Maksud perkataan lo apa?"

"Aduh, lo ini enggak ngerti juga ya.. Gini ya, Troy itu bisa pacaran sama elo karena apa? Karena sekarang lo berubah bahkan lo lumayan berada. Orang tua Troy tentu saja akan setuju juga sama elo, karena lo bosnya di kantor. Coba deh lo pikir baik-baik, seandainya elo enggak seperti sekarang apa Troy mau pacaran sama elo? Dia enggak akan mungkin mau pacaran dengan Lethicia yang gendut dan enggak punya apa-apa... Lo ingat kan penolakan dia waktu kita SMA dulu."

"Troy udah jelasin semuanya tentang kejadian waktu itu.. Sebaiknya lo pergi dari sini.." Ujarku.

"Dan elo percaya sama dia? Gue mantan pacarnya, gue tau Troy itu seperti apa. Bahkan keluarganya juga. Dulu dia pernah bilang enggak pernah tertarik sama elo yang gendut dan jelek. Lo malah membuat dia malu dengan pernyataan elo waktu itu, katanya. Lo udah pernah ketemu keluarga Troy? Kalau udah, gue yakin mereka memperlakukan elo dengan baik kan? Karena lo kaya dan cantik, keluarga Troy itu sangat matre. Gue juga dulu diperlakukan dengan baik, hanya saja tiba-tiba lo muncul dan mereka membenci gue tanpa alasan.. Gue enggak tau apa aja yang Troy katakan tentang gue ke elo, tapi gue harap elo mending hati-hati sama dia. Cerna baik-baik ucapan gue hari ini. "

Aku terdiam mencerna perkataannya baik-baik. Aku memang sudah pernah bertemu dengan keluarga Troy dua kali, dan mereka memperlakukan aku dengan baik. Mereka memang menanyakan tentang pekerjaan kak Vian, perusahaan yang aku pegang dan bisnis apa saja yang keluargaku miliki. Tapi aku rasa itu adalah pertanyaan-pertanyaan yang wajar saja ditanyakan.

Masalah tentang kejadian waktu itu sudah pernah dijelaskan oleh Troy. Tapi kenapa sekarang aku jadi ragu setelah mendengar ucapan Kanaya. Apa yang Kanaya katakan itu benar? Apa Troy menyukaiku karena aku berbeda sekarang? Apa tentang kenyataan Troy menyukaiku sejak dulu itu bohong?

"Jangan racuni pikiran Cia!" Bentak Vivi yang sedari tadi hanya memilih diam.

"Terserah deh kalau kalian enggak pecaya. Pokoknya saran gue elo hati-hati aja Let, kalau ada cewek yang jauh lebih baik dari elo dia pasti akan meninggalkan elo.."

Kanaya berdiri dari kursinya, tapi sebelum dia meninggalkan kami dia mengambil gelas minuman milik Vivi dan...

Byurr...

"Ini balas untuk elo Lethicia. Karena elo udah merebut Troy. Calon tunangan gue!!" Ucapnya seraya meninggalkan kami.

Vivi segera membantuku, ia mengambil tissu dan mengusap usap wajah dan kepalaku. Aku hanya menatap dengan geram kepergian Kanaya yang sudah membuatku malu karena menyiramku di depan umum seperti ini.

Aku mengeluarkan beberapa lembar uang seratus ribu dan mengajak Vivi untuk segera keluar dari restaurant ini.

"Cia, elo baik-baik aja kan?" Tanyanya.

"Ya, gue enggak papa. Hanya basah. Gue balik dulu ya.." Jawabku.

"Oke, nanti gue telpon elo sorean ya.." Katanya, aku hanya menggangguk pelan.

***

Please Vote n Comment

Thank u^^

Maafkan kalau ceritanya kurang bagus n panjang, hehehe


09-03-2017

Lethicia (SUDAH TERSEDIA DI PLAY STORE DAN GOOGLE PLAY BOOKS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang