Part 15

1.7K 108 0
                                    

Troy POV

Aku menerobos masuk ke dalam ruangan Cia setelah menanyakan keberadaannya pada Sheli. Sebelum ke kantor aku berencana untuk menjemputnya terlebih dahulu di rumah, sayangnya sesampaiku di sana salah satu asisten rumah tangganya mengatakan bahwa Cia sudah berangkat pagi-pagi ke kantor. Dari kejadian siang kemarin sampai pagi ini Cia tidak menghubungiku sekalipun, begitupula dengan aku. Tapi aku berusaha untuk mengalah dan memilih untuk menjemputnya di rumah. Tapi nyatanya pagi ini dia pergi ke kantor sendiri tanpa memberitahuku.

"Cia.." Cia menoleh padaku dan tersenyum kecil. Terlihat mata agak bengkak, apakah semalam dia tidak bisa tidur?

"Hai.." Sapanya masih dari kursi putar kebesarannya. Ia lalu berdiri menghampiriku dan kami duduk di sofa yang tersedia di tengah ruangannya.

"Aku ke rumah untuk jemput kamu. Tapi katanya kamu udah ke kantor. Kenapa ke kantor tanpa memberitahuku dan sepagi ini? Bahkan Sheli saja baru tiba." Kataku saat melihat Sheli yang tadi baru saja meletakkan tasnya di atas meja. Aku memang berangkat lebih pagi ke rumahnya tadi, karena aku membutuhkan waktu untuk berbicara dengannya tentang masalah kemarin. Tapi semuanya sia-sia...

"Maaf aku lupa memberitahumu. Ada beberapa hal yang harus aku bereskan.."

"Semalam kamu juga enggak menghubungi aku setelah meninggalkan aku sendiri kemarin.. Ada masalah apa dengan kak Vian kemarin? "

Aku melihatnya menghela napas pelan, "Maaf, kemarin aku pulang karena kurang enak badan. Terjadi sesuatu antara aku dan kak Vian. Tapi itu semua memang salahku. Sekarang aku harus membereskan kekacauan yang aku buat.."

Aku menaikkan alis, "Kekacauan?" Tanyaku bingung.

"Aku harap kamu bisa segera mengatasi masalah produk baru perusahaan ini.." Jawabnya.

"Ohhh masalah itu. Jadi hanya karena masalah itu saja kak Vian marah?" Aku jadi mengingat tentang produk terbaru kami yang sedikit mengalami masalah saat di pasarkan, dan aku memang belum memberikan perintah apapun untuk mengatasi hal itu.

"Hanya kamu bilang? Troy itu tugas dan tanggung jawab kamu kan sebagai seorang manager? Dan mau sebesar atau sekecil apapun masalah yang terjadi di perusahaan kamu tetap harus langsung mengatasinya bukan?? Satu kesalahan saja yang kita buat itu bisa menghancurkan apa yang sudah kita bangun Troy.."

Aku menatap Cia yang terdengar sedikit sinis dari cara berbicaranya barusan, "Aku akan mengatasinya nanti." Kataku singkat.

"Sekarang Troy!" Bentaknya.

Spontan aku kaget mendengar bentakannya, ini pertama kalinya ia membentakku.

"Kita memang pacaran, hanya saja aku tidak mau membeda-bedakan kamu dengan karyawanku yang lain. Jika kamu salah, aku akan memarahimu. Masalah ini sudah di sampaikan bagian pemasaran bukan? Mereka bahkan memberitahumu dulu sebelum aku, tapi kata mereka kamu tidak memberikan jawaban apapun sampai akhirnya mereka memutuskan untuk melaporkannya sama aku. Aku lupa tentang hal itu, seharusnya sebagai manager kamu mengingatkan aku bukan? Kalaupun kamu enggak mampu mengatasinya, paling enggak kamu harus meminta saran sama aku kan? Mulai sekarang kita akan membagi waktu dengan benar Troy. Saat jam kerja kita akan bekerja dan di luar jam kerja kita baru pacaran." Katanya dengan tegas.

Aku terdiam sejenak sebelum mencerna semua perkataannya, " Oke. Kita akan pacaran di luar jam kerja. Dan selama di kantor aku akan menganggapmu sebagai boss ku.."

Aku bangkit dari sofa, "Kalau begitu saya pamit ke ruangan saya Bu Andrea. Selamat pagi.." Kataku.

Aku menahan kekesalanku, bukankah seharusnya aku yang memarahinya?

Karena sejak kemarin dia tidak menghubungiku, bahkan lebih memilih El itu dibandingkan aku dan pagi ini dia juga memilih berangkat sendiri tanpa memberi kabar padaku! Tapi sekarang ini justru dia yang menyalahkanku untuk produk itu!

Memang benar itu tugasku sebagai seorang manajer, TAPI....

Ya sudahlah!!!!

Aku memilih untuk cepat pergi dari hadapannya, emosiku sudah cukup memuncak!

***

Aku melepaskan kaca mata, merebahkan badanku pada kursi putarku. Sesekali aku meregangkan otot leherku yang sudah mulai pegal karena sudah hampir empat jam non stop menatap layar laptop dan berkas yang berjejeran di atas meja. Aku harus mengecek beberapa laporan perusahaan, dan laporan dari hotel di Bali yang baru saja aku terima sejam yang lalu.

Tok Tok...

"Ya masuk." Kataku begitu mendengar suara ketukan dari luar.

"Permisi bu, ada kiriman untuk anda. Tapi tidak ada nama pengirimnya bu, hanya seorang kurir yang membawanya." Sheli muncul dengan box di tangan kanannya yang sangat familiar bagiku.

Ohhh, itu box kue dari tempat kue favorite ku!

Pasti Troy yang mengirimkannya!

Aku sangat senang ia peduli padaku, bahkan ia juga tau kalau aku memang membutuhkan sesuatu yang manis jika dalam keadaan stress seperti ini.

Ingatkan aku untuk menemuinya nanti setelah pulang, sekaligus aku juga ingin meminta maaf padanya atas bentakkan ku tadi pagi. Tadi pagi aku agaknya sedikit lelah dan menjadi gampang emosi.

"Terima kasih.." Ucapku setelah Sheli meletakkan box kue di atas mejaku.

Baru saja aku berniat untuk membuka box kue itu, ponselku berbunyi dan foto El muncul di layar ponselku.

"Ya El..."

"Sudah terima kuenya?"

"Kue??"

"Yapp, Opera.. Apa belum sampai?"

"Oh, jadi opera ini dari lo..."

"Yep, gue tau lo lagi stress kan dan biasanya lo selalu makan yang manis-manis untuk hilangin stress lo.. Emang lo pikirnya siapa yang kirimin?"

"...." Aku terdiam. Aku memikirkan Troy tadinya, tapi aku sungkan untuk mengatakannya.

"Troy ya?"

"Hmm, awalnya.." Kataku ragu.

"Seandainya gue enggak nelpon lo, pasti lo kira dia kan... Kecewa nih gue dengernya.." Dengan nada yang dibuat-buat, membuatku tersenyum.

"Hahahaha, duilee jangan ngambek donk. Makasih ya buat cakenya, lo emang selalu bisa diandalkan El. Dan yang paling perhatian!!"

"Sama-sama baby, ya udah lo lanjut kerja ya. Dan makan cake nya..."

"Ok, siap laksanakan!"

Aku meminta Sheli untuk membawakan pisau, piring dan garpu untuk menikmati kue ini. Aku menatap layar ponselku yang tidak menampakkan pesan ataupun telpon dari Troy sekalipun sejak kejadian tadi pagi.

Kesal sih! Dia sama sekali tidak berusaha untuk menghiburku!

Bahkan dia juga tidak sekalipun mengucapkan kata maaf karena menelantarkan pekerjaannya!

Cowok siapa sih sebenarnya dia??!!!!

***

Enjoy Guys^^

Please Vote n Comment, thanks u


20-02-2017

Lethicia (SUDAH TERSEDIA DI PLAY STORE DAN GOOGLE PLAY BOOKS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang