part 39

2.1K 123 0
                                    

Tepat pukul setengah 6 sore ali tiba di apartementnya, di bukanya pintu apartement tapi ali tidak menemukan prilly di sana. Samar-samar ia mencium bau aroma masakan dari arah dapur dan ali bergegas untuk menuju dapur karna bisa ia pastikan kalau prilly lah yang berada di sana.

Ali tersenyum saat mendapati prilly yang sedang sibuk memasak makan malam untuknya mereka berdua.

"Assalamualaikum !" Salam ali membuat prilly menatap ali.

"Waalaikumsalam !" Balas prilly cuek.

Ali meletakan tas kerjanya di kursi mini bar lalu kemudian berjalan mendekati prilly.

"Kok gitu jawabnya?"

"Udah sana kamu ganti baju dulu." Ujar prilly yang menyuruh ali untuk menganti pakaiannya terlebih menyuruhnya untuk mandi.

"Loh, kamu marah yah?"

"Nggak tuh !

"Kalau nggak kenapa jutek gitu?"

"Aku kesel sama kamu !"

"Kenapa?"

"Lagian apa susahnya sih kamu makan dulu sebentar, jangan fokus sama kerjaan terus. Kamu butuh tenaga, kenapa telpon aku nggak kamu angkat? Pesan aku juga nggak kamu balas? Kamu udah bosan sama perhatian aku? Atau mungkin aku yang terlalu perhatian sama kamu? Sampai-sampai kamu bosan dengan cara aku kasih kamu perhatian, iya ?" Omel prilly sesekali menatap ali.

"Loh, kok kamu jadi marah-marah dan berpikiran kaya gitu ke aku sih? Dengarkan aku, maaf aku tau kalau aku salah karna nggak angkat telpon dan balas pesan kamu. Aku juga melalaikan makan siang aku, aku senang kamu perhatian sama aku. Cuma tadi posisinya aku benar-benar lagi sibuk banget. Maaf yah." Jelas ali sambil memegang bahu prilly.

"Udahlah yah, udah telat juga. Yaudah sekarang kamu mandi, tapi ingat aku nggak mau dengar alasan apapun dari kamu yang mengabaikan kesahatan kamu demi pekerjaan. Bukan apa-apa, kesehatan kamu juga penting kalau kamu sakit kamu juga yang repot."

"Iya aku tau aku salah, aku janji nggak akan mengabaikan jam istirahat ku lagi."

"Aku nggak perlu janji kamu kalau suatu saat nanti kamu mengingkari. Aku cuma mau kamu benar-benar membuktikannya bukan cuma sekedar ucapan saja."

"Iya sayang, aku nggak akan ulangi lagi. Aku mandi dulu yah, nanti kita sholat sama-sama."

Prilly mengangguk kemudian ali bergegas untuk segera ke kamar dan membersihkan dirinya sedangakan prilly kembali melanjutkan memasaknya.
Suara adzan magrib telah berkumandang, prilly kini tengah menyajikan masakannya di atas meja mini bar. Setelahnya ia tinggalkan dan bergegas untuk ke kamar, tapi ia tidak melihat ali di sana karna memang ali belum usai mandinya. Prilly pun memutuskan memilih untuk ke kamar mandi yang berada di dekat dapur tapi sebelumnya ia lebih dulu menyiapkan pakaian untuk ali kenakan. Prilly begegas untuk segera berwudhu dan setelahnya ia kembali ke kamar sudah mendapati ali yang sudah menunggunya untuk segera melaksanakan sholat magrib berjamaah.

"Makan yang banyak, tadi siang kamu kan nggak makan !" Ujar prilly sambil menyendokkan nasi serta lauk pauk untuk ali. Usai sholat prilly langsung menarik ali untuk segera mengisi perutnya.

"Jangan banyak-banyak juga, yangg. Cukup setengah nasinya."

"Eitss, jangan protes. Aku yang ambilin jadi terserah aku. Jangan protes !!!" Jawab prilly yang menatap tajam ke arah ali.

Ali menghela nafasnya ia hanya bisa pasrah saja, kalau prilly sudah seperti ini ia tidak bisa mengelaknya lagi. Prilly pun menyerahkan piring yang sudah berisi makanan ke arah ali dan langsung menyuruh ali untuk segera memakannya.

Tanya HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang