part 24

2.4K 148 0
                                    

Sudah tiga minggu ali tidak pulang, karna memang pekerjaannya tidak bisa ia tinggalkan. Karna pembangunan hotel di Palembang harus dalam pengawasan dirinya, rasa rindu terhadap prilly sudah menggunung bahkan dirinya tidak sabar untuk segera pulang. Entahlah selama perubahan prilly membuat ali merasakan ada getaran aneh melanda di dirinya, ali sendiri tidak tau perasaan apa yang sedang ia alami saat ini yang jelas rasanya rindu pada gadis juteknya.

Tiga minggu ini komunikasi di antara mereka tak pernah putus bahkan ali maupun prilly sering kali menghubungi duluan bila mereka sedang ada waktu luang, selama kepergian ali juga prilly kembali ke rumah kontrakannya dengan di temani oleh fanya sahabatnya. Mama uly sudah mempercayai fanya untuk menjaga prilly selama di rumah kontrakannya.

"Kusut amat dah muka lo, udah sih paling besok laki lo balik." Ujar fanya sambil mengunyah kripik pisang yang prilly sediakan.

"Bukan begitu, fan. Coba lo bayangin udah tiga minggu ali nggak pulang, bahkan kalau lagi telponan yah dia selalu bilang sebentar lagi pulang. Binggung gue sebenarnya dia kerja di mana sih sampe pulang aja susah banget !!" Gumam prilly kesal.

"Yaelah sekarang sok-sok an kangen lo, dulu aja. Kemakam omongan sendirikan lo, sekarang jatuh cinta tuh sama si ulet keket lo itu." Balas fanya mencibir prilly.

"Siapa yang jatuh cinta sih?"

"Masih aja ngelak lo, eh prill, lo sama si ali itu sebenarnya udah sama-sama jatuh cinta tapi kalian belum menyadari perasaan itu." Balas fanya membuat prilly terdiam.

Fanya hanya tersenyum miring melihat sahabatnya itu terdiam, karna fanya yakin prilly sedang memikirkan ucapannya yang belum lama ia ucapkan.

"Eh udah kali melamunnya." Tegur fanya sambil memukul pelan lengan prilly.

Prilly pun tersadar dan langsung menatap tajam ke arah sahabatnya itu, fanya hanya membalas dengan cengiran. Setelahnya fanya membawa prilly ke dalam pelukkannya, karna memang sudah lama sekali fanya tidak melihat wajah jutek dari sahabatnya itu.

"Fan, jalan-jalan yuk. Gue bosen nih di rumah." Ajak prilly membuat fanya mengkerutkan keningnya.

"Mau jalan-jalan kemana, eh tapi ingat lo juga harus izin sama laki lo." Balas fanya yang mengingatkan prilly.

"Iya gue nggak lupa kok, yaudah sana ganti baju lo. Gue mau telpon suami gue dulu." Titah prilly pada fanya.

Fanya bergegas masuk ke dalam kamar prilly untuk mengganti pakaiannya, sedangkan prilly kini ini sedang berusaha menghubungi ali. Sudah beberapa kali menghubungi tapi tidak ada jawaban dari ali, akhirnya prilly memutuskan untuk mengirim sebuah pesan singkat yang berisi permohonan izin untuk keluar bersama fanya. Setelahnya prilly menyusul fanya ke dalam kamar untuk mengganti pakaiannya.

Di sinilah sekarang mereka, berada di salah satu mall di Jakarta. Fanya sengaja mengajak prilly ke mall karna memang ada yang ingin fanya beli.

"Aww..." rintih prilly sambil memegangi bahunya yang tertabrak oleh seorang pria.

Prilly menatap seorang pria yang masih berdiri di depannya, saat melihat prilly sangat terkejut bahkan matanya membulat sempurna. Tidak hanya prilly tetapi fanya juga sama terkejutnya. Pria yang berada di depan prilly hanya tersenyum sinis melihat prilly seperti orang terkejut.

"Akhirnya ketemu di sini, jadi nggak susah buat gue temui lo dan dapatin lo lagi." Ujarnya membuat prilly takut.

"Eh, mending lo nggak usah ganggu prilly lagi deh !!" Kata fanya yang melindungi prilly.

"Gue nggak ada urusan sama lo, jadi lo diem aja !!" Balas pria itu pada prilly.

Dengan cepat pria itu menarik tangan prilly dengan kasar sehingga membuat prilly meringis kesakitan.

Tanya HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang