part 40

2.2K 124 0
                                    

Ali terpaku saat melihat prilly yang begitu cantik malam ini, dress selulut dengan warna yang elegan semakin membuat prilly terlihat cantik. Sebenarnya ali ingin agar prilly memakai hijab, tapi ali yak ingin terlalu memaksanya biarkan prilly yang mengenakannya sendiri karna niat dari hatinya bukan karna keterpakasaan.

Malam ini mereka akan menghadiri acara resepsi pernikahan sahabat mereka, beberapa hari ini juga ali belum mengetahui tentang kepulangan randy karna saat di hubungi pun randy tak menganggat telponnya. Pesannya pun tak di balas, itu yang membuat ali binggung padahal niatnya ia ingin memberitahu kalau fanya teman kecilnya menikah dan juga Dava rekan kerjanya yang juga menikah di hari yang sama.

"Sayang, udah siap?" Tanya ali sambil melihat dirinya kembali di hadapan cermin.

"Udah kok, tolongin aku giniin anting dong." Ucap prilly meminta tolong.

Ali beranjak untuk mendekati prilly lalu ia mulai membantu prilly memasang antingnya, setelah semuanya sudah selesai mereka pun bergegas untuk segera berangkat ke acara resepsi pernikahan fanya yang di selenggarakan di salah satu hotel di Jakarta.

Tidak butuh waktu lama mereka tiba, rata-rat tamu yang datang tidak asing untuk ali karna memang semuanya rekan ia kerja, saat memasuki sebuah ballroom mata ali dan prilly membulat sempurna saat melihat sebuah foto pre wedding terpampang jelas di pintu masuk. Ali dan prilly saling menatap tak percaya.

"Jadi ?" Kata prilly yang menatap ali.

"Aku benar-benar nggak nyangka, sayang. Kalau ternyata...."

"Kita masuk dulu yah, kasih ucapan selamat untuk keduanya." Ajak ali yang menggandeng tangan prilly untuk segera masuk.

Prilly dan ali berjalan untuk naik ke pelaminan memberikan ucapan untuk sahabatnya itu, apalagi ini sebuah kejutan untuk ali dan prilly.

"Mprilll, ya ampun gue kangen sama lo." Kata fanya yang memeluk prilly.

"Aduh fan, nggak usah sok dramatis gini deh !" Ujar prilly pura-pura marah dengan fanya.

"Yaelah lo, sahabat lagi bahagia malah marah. Iya deh, gue minta maaf. Tunggu di meja VVIP yah, gue bakal ceritain sama lo biar lo nggak marah lagi sama gue." Ucap fanya langsung membuat prilly tersenyum.

Ali tak mengeluarkan suara apapun, ia hanya terdiam apalagi saat memberikan selamat pada fanya dan juga randy. Entahlah ia sendiri juga binggung, ali hanya memeluk randy. Randy sendiri pun juga merasa ada yang aneh dengan ali karna memang tidak berbicara sedikitpun, ali seperti bukan sahabatnya. Ia diam bahkan mengucapkan selamat saja tidak, ada rasa kecewa di hati randy dan juga fanya karna teman kecilnya tidak memberikan selamat padanya.

Prilly juga merasakan hal yang sama dengan randy dan fanya, apakah ali marah pada kedua sahabatnya itu karna tidak memberitahunya. Kenapa harus semarah itu? Bukankah prilly sudah memberitahunya kalau fanya memang ingin menikah? Ya walau memang sebenarnya nggak nyangka kalau ternyata randy yang menjadi suami fanya.

Turun dari pelaminan ali tetap saja diam, tidak seperti saat mereka baru datang. Ali hanya diam saja itu yang membuat prilly binggung, prilly terdiam seketika pikirannya menerawang mengingat cerita fanya di restoran saat itu. Bertemu dua kali? Bukankah sudah sering bertemu dengan randy? Kenapa fanya bercerita baru dua kali bertemu bahkan dirinya berkata tidak saling mengenal sebelumnya dan mereka satu kantor. Kini prilly jadi berpikir keras tentang semua cerita fanya saat itu.

"Li !" Panggil randy yang menghampiri ali dan mengajak ali ke meja VVIP.

Ali menoleh ke arah randy, keduanya kini sudah duduk di sebuah meja khusus. Tak lupa dengan fanya dan prilly yang juga ikut bergabung.

Tanya HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang