Blood Contrak (Vampire & Magician)

Chapter 3 : Takdir & ikatan

Part 3 : Takdir

"Apakah ini yang namanya takdir ?"

Lisa menyerigitkan dahi nya seolah dia malas sekali untuk bertemu laki-laki bermata lavender itu.
Bukan hanya malas, dia tidak ingin kembali ke sekolah
Hari ini Lisa tidak terlalu rapi, gara-gara kejadian satu malam sudah membuat tidur dan hidup nya terenggut
Dia belum puas dengan jawaban ibu nya itu,

"Masa bodo lah !"
"Siapa sih si shin itu ."
"Penentu aku bisa hidup atau tidak?"

"Konyol"

Lisa diam-diam melangkah menuju ruangan kelas nya dia takut jika Shin datang dan menghujami nya dengan banyak sekali pertanyaan

"Huaahhhh"

" Akhirnya sampai juga, aku benar-benar tidak mau berhubungan dengan -_- laki-laki super menyebalkan seperti itu "
"Haaah tempat duduk ku yang nyaman"

Lisa kembali memasang ipod merah muda nya itu dan kembali menutup mata nya.

"Haahh aku lelah sekali"

" Brak"

Suara meja mengagetkan Lisa
Padahal dia sedang asik-asik nya mendengarkan musik kesukaaan nya

"Ehhhh !" Apaann sih ?"

Lisa tentu saja tidak suka jika waktu tidur di kelas nya ternganggu.
Dia tidak suka keramaian dia lebih suka sendiri

"Hei kau apa-apaan sih?"

"Apa-apaan?"
"Lisa rubyrillin kau tidak mau minta maaf telah mengi....

Belum selesai shin meneruskan perkataannya
Lisa sudah membekap mulut shin dan membawa nya ke dalam uks sekolah

" sebenarnya apa masalah mu ?"

"Lisa apa kamu tidak ingin minta maaf?" Lihat bekas gigitan mu tidak hilang?"

Shin membuka kancing leher nya satu persatu satu agar Lisa mempercayai perkataan nya

" (tidak hilang? )"

"Glugg""

"Wangi yang sama seperti kemarin"
"Kenapa diam Lisa?"
" lihat ini?"

"Glugg"

"Aroma apa ini?"

Lisa mencium aroma yang enak dari leher shin
Rasa yang enak, seperti yang dia rasakan kemarin
Mata Lisa hampir sepenuh nya berubah merah, untung suasana pagi itu masih sangat sepi.
Soflent yang Lisa kenakan tidak bisa menutupi warna mata vampire yang sesunguhnya
Lisa merasa kehilangan kendali,

"Lisa"

Lisa yang merasa terhipnotis dengan bau darah shin

"Kau seharusnya tidak begini."
"Jika mata mu terlihat yang lain, mereka akan semakin membully mu."

"Hei jangan diam saja"
"Cepat minta maaf."

Lisa semakin mendekati Shin dan mendorong Shin dia sudah tidak bisa menahan dahaga nya lagi.

"Hei hei kau ingin melakukan apa?"

Shin yang melihat Lisa mengeluarkan taring nya tentu nya sangat terkejut

"Brukkkkkk"

Lisa semakin mendekati shin hingga shin terdorong keras
Tidak perlu waktu lama Lisa sudah mengigit leher shin.

"Lisa sakit kau melakukan ini lagi"

"LISAAAA"

*tringgggg tringgggg*

Suara bel sekolah mengagetkan Lisa yang sedang asik menghisap darah shin
Dia tidak sadar bahwa dia sudah melakukan hal bertentangan dengan kemauan diri nya

"Ma...maaf"

"Aku tidak tau, tiba-tiba aku tidak sadar melakukan nya."

"Ma...maaf"

Lisa begitu malu, daripada dia di kelas dia lebih baik pulang dan bersembunyi di kamar nya.

Lisa berlari menuju rumah nya, dan langsung menaiki tangga dan membuat suara gaduh

"Lisa?"

"Sudah pulang"

"Kenapa cepat sekali nak?"

Tidak ada suara yang menyaut dari bilik kamar Lisa. Dia tidak mau membuat ibu nya khawatir

"Aduh, kenapa anak ini."

"Lisa"

Ibu Lisa yang khawatir mengambil kunci cadangan kamar Lisa. Dan segera menghampiri Lisa di sudut tempat tidur nya

"Lisa,coba lihat ibu nak"

"Hiks...hiks Ibu aku melakukan nya lagi, aku tidak tau dan tanpa sadar sudah melakukan hal seperti itu."

"Lisa, bukan kah sudah ibu katakan kau dan dia sudah terikat, jika Lisa tidak meminum darah nya, Lisa tidak akan bisa bertahan."

"Dan juga Lisa tidak bisa menahan keinginan untuk tidak berhubungan dengan dia."

"Ya sudah sana tidur." Besok pasti akan baik-baik saja."

Tik tok tik tok tik tok

Bunyi jam mulai menunjukkan jam 9 malam, Lisa sudah bisa tidur dengan tenang. Dia sedari tadi sudah menangis dan mata nya sangat membengkak

Prak prak

"Seperti suara jendela yang dilempari batu:

Lisa beranjak dari tempat tidurnnya itu.dia penasaran siapa yang melakukan hal iseng seperti itu malam-malam seperti ini

Maaf update y lama, dari kemarin gak ada ide yang bagus