1

4.1K 260 19
                                    

Sinar matahari mengintip dari sela sela gorden kamar, membuat gue terbangun. Gue mengerjap-ngerjapkankan mata, sedikit terkejut dengan cahaya yang masuk ke kamar secara tiba tiba.


Gue bangun dari tempat tidur dan merenggangkan badan, mengeluarkan suara-suara dari sendi tulang. Dengan mata masih setengah terbuka, gue masuk ke kamar mandi dan segera melakukan apa yang harus dilakukan, mengingat ini sudah jam 6 pagi dan hari ini akan ada upacara.

Menyelesaikan segala urusan badan tiap pagi, gue segera merapikan jepitan rambut dan memakai dasi serta mengambil topi dari dalam lemari.

Ah, maaf. Gue hampir aja lupa. Kenalin, gue Yasmine Ahra Gunadi. Umur gue 16 tahun. Gue baru aja masuk tahun kedua di SMA. Bukan hal yang aneh kan kalau tinggi gue cuma 150cm padahal gue kelas 11?

"Yasmine! Cepat turun! Kau akan ditinggal oleh abangmu!" teriak bunda dari lantai bawah.

Ohya, gue juga punya abang. Namanya Yusuf Ahmad Gunadi. Panggil aja Bang Yusuf biar akrab hehe.

"Iya Bun! Tunggu bentar!" gue menyaut, lalu gue segera menyambar tas ransel biru yang bertengger di kursi dan segera berlari ke bawah.

"Lama banget sih dek, 20 menit lagi kamu masuk lho," tegur Bang Yusuf. Gue sama Bang Yusuf cuma beda satu tahun. Tahun ini dia akan menghadapi ujian nasional dan sbmptn. Semangat bang~

Gue yang ditegur cuma bisa cengegesan, "hehe maap bang. Namanya juga cewek, suka lama."

Bang Yusuf cuma geleng-geleng, udah maklum kalo adeknya yang satu ini lelet abis.

"Udah udah, kalian gausah debat. Buruan makan rotinya, nanti kalian telat," tegur bunda sambil menyodorkan piring yang udah diisi pake roti selai coklat.

••••

"Dek, kamu abang turunin disini aja ya, kalo ikut ke parkiran nanti kamu telat. Hari ini piket pagi kan?" kata Bang Yusuf di trotoar dekat sekolah, kira kira jaraknya 200 meter.

Gue cuma ngangguk dan menyerahkan helm, lalu Bang Yusuf berlalu pergi dengan motor gedenya.

Parkiran motor dan mobil untuk siswa berjarak kurang lebih 300 meter dari sekolah, katanya supaya sekolah gak sumpek sama kendaraan, secara hampir semua bawa kendaraan masing-masing.

Gue merapatkan jaket merah marun favorit gue ketika angin tiba tiba berhembus kencang. Tumben, pagi ini langit mendung banget. Gue sedikit berharap akan turun hujan supaya gak perlu upacara.

Melangkahkan kaki menuju lantai dua tempat kelas gue berada, beberapa anak kelas lain menyapa gue dan gue cuma senyum sambil mengangguk-anggukan kepala. Begitu melewati kelas XI-MIA-2, seorang laki laki bertubuh jangkung menutupi jalan gue dengan tangannya.

"Yo, Yasmine!" panggil dia dengan suara cukup kencang. Gue, yang tau dia siapa, segera memutar kepala kearahnya dengan tatapan sebal.

"Kenapa?" jawab gue ketus.

"Ya, biasa aja dong! Kan cuma manggil," ujarnya.

Gue memutar kedua mata gue sambil berdecak sebal. "Bisa gak lo ngelepasin tangan lo dari pundak gue, Jongin?!"

Laki laki jangkung yang gue panggil Jongin itu cuma bisa tersenyum meledek. "tentu saja, Tuan Putri," ucapnya sambil meletakkan jari telunjuknya dibawah dagu gue lalu melenggang pergi, menenteng hoodie hitamnya di tangannya.

Kim Jongin, ketua klub basket SMA Harapan. Tinggi dengan senyum memikat. Jangan tanya kenapa gue ga suka sama dia. Sikapnya yang menyebalkan dan sombong itu melewati batas. Belum lagi dengan kata kata kasar yang sering terlontar dari mulutnya. Kalo gue harus ngaku, Jongin ga sepenuhnya jelek, dia manis. Ah apasih, gue langsung eneg liat mukanya. Apalagi kalo dia udah di kantin, dedek gemesnya alias para degem bakal langsung cerewet sambil bisik bisik karena 'ketampanan' si Jongin.

Gue mengusap wajah gue kasar sambil menghela nafas frustasi. Hancur sudah mood gue pagi ini.


••••

Jongin bego -Yasmine

Hehe -Jongin

••••

Annyeonghaseo! Semoga kalian suka ff pertama gue ini. Pertama kalinya bikin ff serius.. Maafin kalo ada EYD ngaco atau typo yah hehe. Vomments nya juseyo~ Gansahamnida atas dukungannya!💙

Student Exchange | Do Kyungsoo [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang