Chapter 3

134 8 0
                                        

"Dia menyebalkan…" bisikku, Lou hanya tersenyum menatapku.

"Umm… apa kau tau toilet di sebelah mana?" Tanyaku pada Lou yang mulai mengerjakan sesuatu

"Lorong sebelah sana Ann," jawab Lou sambil menunjuk lorong di depan sebelah kanan

"Aku ke toilet dulu Lou!" seruku sambil berlari ke arah lorong yang Lou tunjuk.

Selesai berurusan dengan toilet, aku langsung menelpon Dad.

Call: Daddy

A: Dad

D: yess Sweetheart

A: bagaimana kabarmu?

D: masih sama sepertimu

A: Dad

D: apa Ann?

A: Zayn mengajakku melihat konsernya

D: bagaimana?

A: Fans mereka luar biasa banyak dad, sesekali kau harus ikut melihatnya

D: haha akan aku usahakan melihat penampilan Zayn dan teman-temannya

A: thanks dad, umm… nanti aku telepon lagi, aku harus kembali ke back stage

D: oke Sweetheart, love you

A: me too Dad, bye.

Saat aku berjalan keluar toilet, aku melihat gadis kecil menangis

"Hei, don't cry Baby." kataku sambil menggendongnya

"What's your name?" Tanyaku sambil menghapus air matanya

"Lux, I want my Mom." rengek Lux

"Your Mom Lou Teasdale?" Tanyaku sambil menggendongnya berjalan ke back stage, Lux hanya menangis.

"Lou, lihat apa yang ku temukan di depan toilet!" Seruku, saat Lou dan seorang laki-laki terlihat kebingungan.

"Oh my Godness! Lux!" seru Lou sambil menghapiriku dan menggendong Lux

"Kau kemana tadi Lux?" Tanya laki-laki tersebut sambil membelai rambut Lux

"Thanks ann," kata Lou tersenyum

"My pleasure Lou, aku kebetulan melihatnya." jawabku

"It's ok. Oh iya Liam, ini Ann. Ann ini Liam," kata Lou memperkenalkan kami, oh ini rupanya teman Zayn yang menyebalkan tadi pagi!

"Liam, Liam Payne." kata Liam tersenyum mengulurkan tangan

"Ann, Arianna jenkins." jawabku ketus sambil berjabat tangan sebentar lalu melepaskannya

"Ann, apa kau mau naik ke stage?" Teriak Zayn dari atas tangga stage, aku langsung menghampiri Zayn dan diikuti Liam yang tersenyum menatapku.

Begitu naik ke stage, aku terperangah melihat stage yang luas dan beberapa Fans yang sudah menonton.

"Kau kenal Zayn?" Tanya Liam sambil memegang micknya

"Yup, teman yang tadi padi kau suruh-suruh!" omelku, lalu meninggalkan Liam yang terlihat kaget.

"Kau sudah mengenalnya?" Tanya Zayn

"Dia, yang tadi pagi menelponmu dan menyuruhku. Menyebalkan!" ceritaku kesal, Zayn hanya tertawa dan mengacak-acak rambutku

"Zayn!!!" Teriak seorang gadis dari tangga stage, aku dan Zayn saling menatap heran dan saat aku melihat ke arah tangga stage. . .

"Asha?!" Seruku dan Zayn bersamaan, aku langsung menatap Zayn kesal.

First To Be LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang