NIALL POV
*ting…tong*
Aku berdiri di depan pintu apartemen yang Zayn maksud, penjagaan apartemennya lumayan ketat dan high class. Entah siapa teman Zayn sampai-sampai harus berada dalam penjagaan seperti ini.
"Siapa?" Teriak seorang gadis dari dalam
"Niall Horan, aku mau menjemput…" aku terdiam seketika saat seorang gadis membuka pintu, gadis cantik berambut blonde menatapku bingung.
"Menjemput siapa?" Tanya gadis tersebut
"Umm… a…" jawabku gugup
"Ya? Oh! kau temannya Zayn yang hobi makan itu? Umm… Kiall? Aku Arianna Jenkins, panggil saja Ann." kata gadis yang menyebutkan namanya Ann sambil mengulurkan tangannya, apa yang Zayn ceritakan padanya tentangku? Menyebalkan.
"Niall, Niall Horan." jawabku berjabat tangan.
ANN POV
"Zayn temanmu sudah datang, cepatlah! Aku sudah siap!" teriakku dari depan kamar mandi, sudah setengah jam lebih dia belum keluar.
"Iya aku sudah selesai Ann," jawab Zayn sambil membuka pintu kamar mandi
"Zayn Javvad Malik! Aku benci melihatmu shirtless seperti itu!" seruku, lalu meninggalkannya ke ruang tamu.
"Aku tinggal memakainya, selesai. Apa rambutku sudah rapih?" Tanya Zayn sambil menyusulku, aku sengaja tidak melihatnya dan tetap berjalan
"Ann." panggil Zayn, lalu menarik tanganku. Kami berhenti tepat di ruang tamu, lalu aku merapihkan sedikit rambut Zayn agar dia diam.
"Mate?!" Seru Zayn saat melihat ke arah sofa, aku menengok dan melihat Niall mengarahkan iPhonenya ke arah kami.
"What are you doing?" Tanyaku, Niall hanya tersenyum
"Cepat, Liam sudah menelepon" kata Niall, lalu menghampiri aku dan Zayn dan masukan iPhonenya ke kantong celana.
ZAYN POV
"Zayn, kau tak bilang temanmu seperti Barbie." bisik Niall saat Ann mengambil tas di kamarnya
"Untuk apa? Aku tanpa pesaing saja belum mendapatkannya, bagaimana ada saingan?" Aku balik bertanya ke Niall, Ann memang cantik matanya berwarna biru, rambut blonde yang indah, tinggi, dan… sexy.
Dari dulu sejak kami JHS sampai SHS, loker Ann selalu dibanjiri surat cinta dan bunga. Tapi dia tak pernah menerima satu dari sekian
banyak laki-laki yang menyukainya, laki-laki yang dekat dengan Ann hanya aku.
Ann keluar kamar, dia memakai short jeans, tshirt biru bertuliskan "we can do if we want, just do it!", sandal gladiator hitam, tas selempang kecil dan rambutnya dikepang.
"Kakimu masih sakit?" Tanyaku sambil berjalan keluar apartemen Ann
"Sedikit, kau harus menggendongku lagi." ledek Ann, Niall langsung melirikku, aku hanya tersenyum.
***
Aku, Niall dan Ann sampai di O2, banyak Directioners menunggu di luar arena.
"Apa mereka akan mencakarku?" Tanya Ann ketakutan
"Mereka akan memakanmu hidup-hidup karna jika kau berjalan dengan Zayn." jawab Niall terkekeh
"Zayn…" gumam Ann sambil menarik lengan bajuku, di mobil Ann duduk di belakang. Aku di depan menemani Niall yang menyetir
"Tidak Ann, I'll keep you safe." jawabku, lalu keluar dari mobil. Ann yang ikut keluar dari mobil langsung berdiri di sampingku, Niall
hanya tertawa melihat tingkah Ann.
KAMU SEDANG MEMBACA
First To Be Last
Fanfiction"Aku akan menjadi Pangeran yang selalu menjagamu, kau adalah Putri tercantik yang pernah kulihat dan akan aku miliki suatu hari nanti, Arianna." Janji Zayn, lalu memakaikan flower crown berwarna merah muda di kepalaku "Aku tidak yakin, yang suka den...