Selamat Datang

29 3 0
                                    

Happy reading, manteman☺

Setelah beberapa puluh menit akhirnya, mereka sampai di bandara.

Saat ini, mereka sudah berada di kursi penumpang.

"Yeey, pesawatnya mulai meluncur. Yuhuuu!!" Kiky mulai bertingkah seperti anak kecil lagi.

"Berisik lo!" lagi-lagi Rani tidak menyukai sifat Kiky yang terkesan malu-maluin, walau sebenarnya mereka bertiga sudah pernah naik pesawat saat akan mengikuti lomba di kota lain.

"I don't care! Hweeelk" jawab Kiky sambil memeletkan lidahnya, kesal.

"Woi! Lo berdua ga sadar kalo gue juga ada di sini apa? Kalo mau adu bacot ajak gue kek" sambung Tiyas tiba-tiba.

Dari situ mulai terjadilah celotehan macam anak burung perkutut, tidak ada habisnya. Sesekali mereka terkekeh karena topik yang mereka bicarakan.

Sunyi....

Satu detik...

Dua detik...

Tiga detik...

Jdeeeerrr.....

Seketika tawa mereka meledak, oh tidak meledak, mereka masih punya malu. Jadi, mereka menahan tawanya di perut dan menimbulkan wajah mereka jadi memerah sehingga tak terdengar suara. Entah hal apa yang membuat mereka sebahagia ini padahal tidak ada yang lucu. Mereka hanya bermain patung-patungan selama 1 menit, tidak boleh kedip, bergerak ataupun bernapas. Awkward Game.

'Menurut penelitian, orang yang mudah tertawa hanya karena hal hal sepele itu tandanya, mereka kurang perhatian atau mungkin sedang sedih tapi tak dirasakan' tiba-tiba Author muncul. Waaaks -_-

Oke, kembali ke alur.

Sebenarnya, jarak antara kota yang mereka tinggali tidak cukup jauh dengan Jakarta, TRIMPRULL nya saja yang kebanyakan tingkah ingin naik pesawat. Karena itu, hanya beberapa saat saja yang dibutuhkan bagi mereka untuk akhirnya sampai di Jakarta.

"FINALLY! KITA SAMPAI DI IBU KOTA! SAY WELCOME, GIRLS!" Kiky sedang membuat video untuk di upload di instagram pribadinya, ia mengangkat tinggi tongsisnya sambil mengarahkan ke sekeliling tempat.

Rani dan Tiyas pun ikut andil dalam video terasebut. Namanya juga anak hitz kekinian, apa apa harus upload. Setelah puas membuat video berdurasi beberapa menit, akhirnya Tiyas mulai angkat bicara,

"Eh, tante lo itu mana kik? Katanya mau jemput? Oh ya namanya siapa? Udah ada kabar?"

"Dia udah di sini sih katanya, yas, nih dia baru line gue. Katanya dia bawa papan putih terus ada nama guenya 'AZKIA KHUSNA BABE' tulisannya" jelas Kiky sambil terus mengutak atik ponsel miliknya itu.

"Oh, alay ya tante lo. Pasti tante hitz kan?" Rani penasaran.

"Sotoy lo, buruan geh cari papannya, kasian tante gue ngangkat papannya kan berat. Beban hidup dia udah cukup membebani, girls" Kiky mendramatisir suaranya.

"Ih, geli gue, kik" Rani bergidik geli.

"Diem ah! Mana coba papannya, eh apaan tuh. AZKI.... ish, palak tuh om om gede banget, etdah. Nah keliatan, AZ-KIA-KHUS-NA-BA-BE. Alhamdulillah, itu tante gue mprull."

"Eh, mana mana?" tanya Tiyas heboh.

"Ya udah, ayo buruan nanti tante lo keburu ngilang, lutung" Rani menarik tangan Kiky dan Tiyas kasar, oh bukan, menyeret paksa lebih tepatnya.

Kiky dan Tiyas pun mulai menyamakan langkahnya dengan Rani. Dari kejauhan, sang tante pun sempat menoleh dan langsung mendapati keponakan kesayangannya berlari ke arahnya, tanpa cek cok sang tante melempar papannya entah ke arah mana dan berteriak memanggil Kiky,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love is FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang