#6 - Ruang UKS

8K 209 82
                                    


- P.S. : Putar instrumen musik di atas untuk mendukung kengerian yang kamu rasakan! -  


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Loh, Din, kamu udah siuman. Kamu tadi kenapa pingsan di toilet?" Aku bertanya kepada Dinar sambil memegang lengannya.


Dinar hanya diam dan terlihat sedang memikirkan sesuatu. Akupun malah memandanginya dengan perasaan makin cemas.


Kira-kira satu jam yang lalu, aku menemukan Dinar sedang tergeletak pingsan di toilet. Iapun segera kubawa ke UKS dengan bantuan teman-teman yang menggotongnya. Dan untunglah hari ini aku kebagian jaga UKS, jadi aku memiliki akses yang mudah untuk masuk ke dalam ruangan. Karena biasanya UKS selalu terkunci rapat ketika bukan waktunya istirahat.


"Hmm, ngga apa-apa kok, Feb. Mungkin aku kecapekan abis tes olahraga tadi," jawab Dinar membuyarkan lamunanku.


"Makanya lain kali kamu harus hati-hati. Minta ditemenin gitu kek kalau udah ngerasa ngga enakan..." aku memberikan saran sambil meletakkan obat di meja samping kasur tempat ia berbaring.


"Iya iya, Feb, makasih yaaa...."


Aku hanya mengangguk pelan. Lalu kutinggalkan Febi di ruangan khusus wanita sendirian. Ia sudah kuberikan obat, jadi aku tak perlu merasa khawatir lagi dengannya.


Setelah selesai mengenakan sepatu, aku segera beranjak menuju ke kelas karena mungkin pelajaran matematika sudah dimulai oleh ibu guru pengajar.


Ketika bel pulang sekolah berbunyi dengan nyaringnya, semua murid bergegas merapikan perlengkapan sekolahnya. Hanya ada satu yang ada di pikiran mereka semua. Pulang ke rumah. Ya, benar, apalagi kelas kami baru saja melaksanakan tes kebugaran jasmani yang sangat membuat tubuh menjadi letih sekali. Jadi, segera kembali ke rumah adalah ide yang sangat cemerlang.


Namun, hari ini aku tak bisa langsung pulang ke rumah. Karena hari ini kebagian jaga UKS, aku harus melaksanakan tugas piket-ku dulu. Sekedar menyapu dan merapikan tempat tidur disana. Dan syukurlah tidak hanya aku sendiri yang harus melakukan hal tersebut.


Kulihat dua orang temanku─teman satu ekskul─sudah mulai mengambil sapu ketika aku masuk ke dalam ruang UKS. Akupun segera meletakkan tas punggungku  lalu mulai merapikan tempat tidur di setiap ruangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bastyasaka's Thirteen Terrors [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang