#1 - Patung Ki Hajar Dewantara

9.9K 366 36
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Hari Senin memang melelahkan. Selain ada pelajaran tambahan yang membuat waktu pulang sekolah berubah menjadi pukul setengah empat, selalu saja ada tugas kelompok yang harus dikerjakan pada waktu itu juga. Bayangkan saja, guru selalu memberi tugas se-abrek dengan dateline yang hampir tidak dalam waktu seminggu. Rasanya seperti kerja rodi pada waktu zaman penjajahan Belanda. Penat!


"Buruan, sambungin ke wi-fi trus cari materi tentang unsur periode ketiga!" tiba-tiba lamunanku dibuyarkan oleh teman sebangkuku.


"Iyaaa, ini masih proses, bro..."


"Pokoknya, kalau udah ketemu langsung jadiin power-point yaa, ntar aku aja yang ngedit. Nanti kirimin lewat e-mail, oke?"


Mataku yang sedari tadi menatap layar laptop langsung saja menoleh ke arahnya, "Lah, emang kamu mau kemana?"


"Aku lagi ada urusan di rumah, Dik, hehe," ucapnya sambil menutup retsleting tasnya.


"Duh, yaudah deh. Aku rela kok ngerjain sendiri," jawabku sambil melontarkan sedikit sekali gerutu.


Irfan kemudian berjalan keluar kelas setelah membereskan perlengkapan sekolahnya yang ada di atas meja. Kulihat di dalam kelas masih ada dua orang temanku yang mungkin saja juga sedang mengerjakan tugas kelompok. Entahlah, aku tak tahu pasti. Yang penting, aku harus segera menyelesaikan tanggunganku sebelum hujan turun karena saat kulihat ke luar jendela, gumpalan awan berwarna abu-abu sedang bersemangat menutupi langit.


Suara jam dinding yang berdetik terasa sangat keras menerpa indra pendengaranku. Sesekali terdengar suara kilat yang bergemuruh memecah keheningan. Itu membuatku merasa harus segera menyelesaikannya.


Jari jemariku masih saja mengetik tombol demi tombol keyboard yang ada di laptop. Entah sudah berapa lama aku disini aku tak tahu pasti. Karena aku tak sadar jika kedua temanku sudah tidak berada di dalam kelas bersamaku. Segera saja, kulirik jam tangan yang melingkar di tangan kiriku dan layar digitalnya menunjukan pukul lima sore.


"Ayo, kurang sedikit lagi sudah selesai!" batinku dalam hati.


Setelah seratus-lima-menit-yang-sangat-panjang itu berhasil kulewatkan, akhirnya tugasku sudah selesai. Rasanya ingin sekali berteriak sekeras-kerasnya karena penderitaan ini sudah bisa kutinggalkan.

Bastyasaka's Thirteen Terrors [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang