#4 - Sumur Tua Di Area Kelas Sepuluh

6.6K 222 33
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Namaku Fira. Aku bersekolah di SMA Negeri 3 Jombang dan masih duduk di kelas sepuluh, tepatnya kelas sepuluh ipa dua. Hari ini aku mempunyai agenda untuk melakukan tugas kelompok biologi dengan teman sekelasku sepulang sekolah. Yah, meskipun rasanya malas sekali, namun aku harus terus ingat bahwa tugas itu akan dikumpulkan minggu depan.


Setelah bel sekolah berbunyi tiga kali, itu menandakan bahwa jam pelajaran sudah berakhir. Suara riuh para siswa seolah menggema di seluruh penjuru. Derap kaki mereka yang beranjak meninggalkan kelas terdengar bersamaan dengan deru sepeda motor yang melaju meninggalkan area sekolah.


Entah kenapa, sekolah langsung terasa sepi setelah lima belas menit berlalu seusai bel sekolah berbunyi. Tak seperti biasanya, para siswa kelas sepuluh yang lain langsung bergegas pulang. Mungkin karena cuaca sore ini terlihat mendung. Dan ya, aku baru teringat kalau hari ini hari Sabtu. Jadi, tak salah jika mereka semua mempunyai niat untuk cepat-cepat pulang ke rumah, merebahkan tubuhnya di kasur, dan beristirahat setelah seharian penuh berkutat dengan buku-buku pelajaran.


Membayangkannya saja membuatku jadi ingin melakukan hal itu. Ah, enaknya...


"Fir, ayo mulai diskusinya, kita lanjutin yang kemarin! malah ngelamun di pinggir tembok..." tiba-tiba lamunanku dibuyarkan oleh teriakan Dinda yang terdengar dari depan kelas.


"Hehe, maaf, Din. Iya, ayo!" aku berjalan ke depan kelas dengan perlahan. Kudapati mereka semua sedang duduk melingkar sambil mengetik materi di laptop.


Aku sedikit kaget, tak tahu jika kelasku sudah sepi dan kosong melompong. Hanya tersisa aku dan dua orang temanku yang berada di dalam kelas ini. Sungguh hebatnya aku saat sedang melamun. Sampai-sampai tak memperhatikan keadaan sekitar sama sekali, batinku dalam hati.


Akupun duduk dan bergabung dengan mereka. Mulai mencoba mengikuti sampai mana diskusinya. Ternyata masih sampai di sub bab satu, dan itu berarti tersisa empat sub bab lagi. Aku menghela nafas pelan, saat kulihat jam tanganku menunjukkan pukul tiga sore.


Akupun kebagian tugas untuk mencari materi-materi yang penting di buku paket. Sedangkan Dinda mendikte materinya ke Gita yang sedang mengetik di laptop.


Suasana terasa sangat lengang saat itu. Hanya terdengar beberapa suara mesin sepeda motor yang melaju di depan kelas kami dan itu berlangsung sebentar. Setelah itu sepi lagi. Yang bisa kutangkap dalam indra pendengaranku hanyalah suara keyboard laptop yang sedang diketik oleh Gita.

Bastyasaka's Thirteen Terrors [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang