Sam-Sip-Il

4.7K 538 245
                                    

"SEHUN!!!"

Gue berteriak dan langsung berlari sekuat tenaga. Seketika jalan raya itu pun ramai. Banyak orang yang mengerubuni tubuh Sehun dan Yoonju yang tergeletak di aspal.

Seseorang sudah menelepon ambulan saat itu juga. Gue berlutut mendekati Sehun yang masih dalam keadaan sadar. Kepalanya berdarah, tangan dan kakinya juga.

"Sehun! Sehun lo masih sadar?" Tanya gue khawatir sambil menggoyang goyangkan tangannya.

Sehun terbatuk sedikit, dia menghela napas panjang. "Ambulans...."

"Iya tadi udah telepon ambulans kok Hun. Tahan sebentar ya," suara gue bergetar pengen nangis ngeliat Sehun kaya gini.

Sehun menoleh ke arah Yoonju yang tergeletak tak berdaya disampingnya. Tubuhnya juga mengeluarkan banyak darah. Dengan satu sentakan, Sehun bangun lalu menempatkan kepala Yoonju diatas pahanya.

"Yoonju-ya... Yoonju-ya bangun," Sehun menepuk pipi Yoonju dengan pelan tapi sia sia. Yoonju tidak sadarkan diri

Dia mengangkat kepalanya dan menatap gue. "Mana ambulannya?"

"Tunggu, sebentar lagi dateng..."

"Kita harus cepet cepet kerumah sakit....."

"Iya Hun, sabar... Lo juga liat kondisi lo, tubuh lo berdarah dimana mana,"

"Gue gak peduli yang penting sekarang kita bawa Yoonju ke rumah sakit,"

Sehun gak sabaran nunggu ambulan yang akan datang. Dia minta panggilin taksi untuk bawa Yoonju ke rumah sakit. Padahal dirinya sendiri terluka parah loh, tapi dia maksain diri buat mentingin keselamatannya Yoonju.

Akhirnya karena ambulannya gak dateng dateng juga, gue menuruti permintaan Sehun untuk naik taksi ke rumah sakit.

Sesampainya disana, Sehun menggendong Yoonju dan dokter langsung membawanya ke emergency room. Sehun yang khawatir banget sama Yoonju bersikeras untuk masuk ke ruangan tapi ditahan sama dokter.

Gue juga menahannya. Untungnya dia akhirnya mengalah.

"Liat diri lo sendiri Hun, lo cukup terluka parah. Urusin juga diri lo sendiri, jangan urusin Yoonju doang," gue akhirnya mengomelinya dan dia hanya terduduk lemas di ruang tunggu depan emergency room.

"Ayo ikut gue," gue menarik tangan Sehun tapi dia gak bergerak.

"Ayo," ulang gue sekali lagi.

Dia menggeleng. "Gak mau. Gue mau disini. Gue takut tiba tiba Yoonju butuh sesuatu,"

Gue menghela napas. "Sehun, kalo Yoonju butuh sesuatu juga pastinya dokter bisa bantu dia. Sekarang kita obatin luka lo dulu," gue menarik tangannya lagi tapi dia masih gak bergerak.

"Sehun," kata gue pelan. Gue udah pengen nangis aja karena gue pikir gue bisa kehilangan Sehun saat ngeliat kecelakaan itu.

Dia menoleh, melihat wajah khawatir gue. Akhirnya dia menghela napas dan menuruti kemauan gue untuk membersihkan lukanya.

Gue hanya memerhatikan wajah Sehun yang masih resah, mungkin karena Yoonju. Tangan dan kepalanya lagi diobatin sama dokter, untungnya lukanya gak begitu parah. Padahal tadi dia ngelindungin tubuh Yoonju dari benturan mobil.

Setelah lukanya selesai diobati, gue berterima kasih ke dokter dan menuntun Sehun kembali ke ruang tunggu. Mukanya masih gak tenang.

"Duduk sini Hun," kata gue sambil menepuk nepuk bangku disamping gue.

Untungnya dia nurut dan langsung duduk.

"Apa sekarang gue udah bisa interogasi lo?" Tanya gue pelan.

Bittersweet 2 - DKS or PCY ? [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang