Sip-Pal

3.6K 445 188
                                    

Gue berjalan sendirian ditengah hujan tanpa payung dan tanpa seseorang. Entah kemana kaki ini melangkah, gue sendiri juga gak tau. Gue hanya ikutin kemana maunya kaki gue bergerak hingga gue sampai di halte, duduk di bangku yang gak ada satu orang pun disana.

Tubuh gue dimana, pikiran gue dimana. Otak gue gak jalan. Pikiran gue kacau. Hanya karena ucapan tadi.

Dari lubuk hati gue yang paling dalem, gue nyesel minta putus sama Kyungsoo.

Tapi, karena Kyungsoo emang nurutin permintaan gue, ya gue anggap kalo dia emang udah gak sayang lagi sama gue. Mungkin dia emang nungguin gue buat minta putus duluan.

Gue mengacak acak rambut gue yang udah basah. Penampilan gue sekarang udah bener bener kaya orang gila abis kecebur empang. Untung aja halte ini sepi.

Gue masih bingung. Gue harus apa? Gue harus gimana? Apa gue boleh nangis? Apa gue harusnya lega? Atau justru kecewa sama Kyungsoo?

Jujur aja, hati gue masih berasa sesek. Baru kali ini gue dan Kyungsoo marahan, berantem dan sampe berujung putus kaya gini. Selama ini, kita masih bisa pertahanin hubungan kita karena kita masih sama sama peduli satu sama lain. Apa itu tandanya kita emang udah gak cocok?

Gue butuh seseorang buat jadi sandaran gue. Gue butuh orang yang bakal peduli dan semangatin gue lagi.

"_____?"

Gue mengangkat kepala gue dan menemukan sosok kak Chanyeol sedang berdiri menatap gue sambil memegang payung hitamnya.

Kok dia bisa ada disini ya? Lagian bukannya tadi kakinya masih sakit? Ngapain dia ada didepan gue sekarang?

"Lo tuh gue cariin ternyata disini, ngapain basah basahan gini? Gak punya payung emang?" Tanyanya gak berhenti henti.

Gue mikir sejenak. Kak Chanyeol juga jadi salah satu alasan kenapa gue dan Kyungsoo putus. "Ngapain lo disini?"

"Gue nyari lo," balasnya.

"Kenapa nyari gue?"

"Gue mau bantu lo buat jelasin semuanya ke Kyungsoo,"

Gue diem. Jadi dia punya maksud baik gitu mau bantuin gue?

Tapi apa gunanya dia kalo gue sama Kyungsoo aja udah putus.

"Gausah repot repot. Balik sana," kata gue terkesan ngusir.

"Kenapa? Kalian jadi berantem ya? Pasti gara gara foto itu, kan?"

Gue menggeleng. "Udah pulang aja sana, gausah urusin gue."

Dia diam menatap gue. "Lo marah sama gue?"

Sekali lagi gue menggeleng sambil menunduk, menatap kedua sepatu gue yang udah lepek basah banget.

"Kalian putus?"

"Itu bukan urusan lo,"

Kak Chanyeol menghela napas. "Kalo kalian beneran putus, itu urusan gue. Karena kalian putus gara gara gue. Iya kan?"

Gue mendecak sambil berdiri lalu menatapnya. "Kak Chanyeol, udah gue bilang mau gue putus atau engga sama Kyungsoo ya itu semua bukan urusan lo. Jadi, gausah peduliin gue dan urus aja diri lo sendiri beserta adik kesayangan lo itu. Ya?"

Setelah berbicara seperti itu, gue langsung berbalik dan berjalan mau nyari taksi tapi kak Chanyeol ngejar gue dan narik lengan gue, membuat gue kembali berhadapan dengan tubuhnya.

"Tunggu _____,

"Apa lagi sih kak?"

Dia menyodorkan payung hitamnya kepada gue. "Pake payung ini. Lo boleh putus dan galau, tapi pikirin juga tubuh lo. Masa iya hati sakit, badan juga ikutan sakit. Sekali kali sayang kenapa sih sama diri lo sendiri?"

Bittersweet 2 - DKS or PCY ? [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang