Part 2 - Kekasih Impian

1.7K 292 46
                                    


Pria itu tersenyum pada Yoona. Senyum yang tidak biasa. Kemudian ada satu wanita juga yang keluar dari mobil itu melalui pintu satunya. Yoona sedikit memiringkan kepalanya untuk dapat melihat gadis yang tertutupi bahu bidang pria tersebut. Betapa terkejutnya Yoona saat ia tahu bahwa gadis yang bersama pria 'sempurna' ini adalah Eunjung. Eunjung pun terlihat malu-malu saat melihat Yoona yang sedang memperhatikan dirinya.

Pria itu berbalik dan menghampiri Eunjung. Berbicara sesuatu yang tidak bisa terdengar oleh telinga Yoona. Mereka saling membungkuk lalu pria itu berjalan hendak masuk ke dalam mobilnya. Yoona berjalan kearah depan mobilnya. Pria itu melontarkan senyumnya sekali lagi pada Yoona. Membungkuk lalu masuk ke dalam mobil mewahnya dan pergi dari sana.

Yoona memandangi Eunjung yang masih mematung disana. Lagi-lagi rok yang panjangnya sangat tanggung itu membuat pandangan Yoona terganggu. Yoona tersenyum kecil kemudian berjalan mendahului Enjung untuk masuk ke dalam kantor. Yoona melihat Krystal dan Sulli berbisik. Aku rasa mereka membicarakan Eunjung yang berjalan tepat dibelakangnya. Entah kenapa dia sangat bahagia atas 'kemenangan' Eunjung ini. Dan merasa puas saat melihat ekspresi ketidak percayaan yang ditunjukkan kedua resepsionis itu.

-----------------------------------------------------------------------------------

"Pria itu?" Yoona membuka percakapannya dengan Enjung saat berada didalam lift.

"Dia tetanggaku, namanya Lee Jong Suk."

Siapa yang peduli dengan namanya. Yoona hanya bahagia atas kemajuan yang ditunjukan oleh Eunjung. "Kencan buta?" Yoona masih penasaran.

"Bukan, Manager Im. Dia 'hanya' tetanggaku." Tapi senyum itu. Senyum yang diberikan oleh Eunjung tidak bisa menutupi rasa bahagianya.

"Masuk akal." Yoona sedikit mengangkat alisnya. "Iya dia tetanggamu. Tapi senyum diwajahmu itu menjelaskan padaku jika dia adalah kekasihmu."

"Manager Im," Eunjung tersenyum malu-malu.

Pintu lift sudh terbuka. Saatnya Eunjung keluar dari dalam sana untuk memasuki ruang kerjanya. Tapi Eunjung menahan pintu lift agar tidak tertutup.

"Ada apa?" tanya Yoona heran.

Eunjung memantapkan perkataannya, "Termakasih banyak Manager Im. Kau sangat baik padaku. Kau galak, tapi kau baik," kata-kata yang keluar dari mulut Eunjung tidak sesuai dengan rancangan awal. Itu membuatnya semakin gugup dan langsung meninggalkan Yoona.

"Bicara apa gadis itu?" Yoona tersenyum kecil. Pintu lift kemudian tertutup. "Aku senang, jika kau juga menganggapku sebagai Yoona selain sebagai Manager Im."

Yoona sampai dilantai tertinggi gedung ini. Ia melihat ada Presdir Lee disana. Pria itu tidak sendiri, dia sedang mengobrol dengan teknisi pembuat onar itu. Tepat di depan ruangannya. "Apa lagi ini?" tanyanya penuh pikiran buruk. "Selamat pagi Presdir Lee, apa ada masalah?"

Presdir Lee tersenyum pada gadis luar biasa disiplin ini. "Tidak Yoona, kami hanya sedikit mengobrol."

"Hai, manager Im," Taecyeon membungkuk pada Yoona. Yang hanya dijawab anggukan kecil dari Yoona. "Apa kau mengenakan pakaian yang sama dengan kemarin?" Taecyeon melihat Yoona memakai kemeja putih yang sama seperti yang ia lihat pada hari kamis kemarin. Hanya saja rok hari ini bukan hitam tapi abu-abu tua.

"Pertanyaan paling bodoh yang pernah aku dengar dalam seumur hidupku."

Presdir Lee terkekeh melihat interaksi kedua karyawannya ini. "Tidak Taecyeon, dia selalu menggunakan kemeja putih. Dan tidak mungkin hanya satu kemeja dalam seminggu kan?"

"Pergilah, kau akan memberikan masalah bagi timmu jika kau terlambat datang."

Taecyeon hanya mengangguk pasrah. Ia membungkuk kepada dua orang itu dan langsung pergi menuju tepat ia bekerja.

The Temple of God, ErosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang