part 1

63.4K 2.5K 34
                                    

"Hai Mom ... Dad selamat pagi," sapa Ashleen yang baru saja turun dari anak tangga terakhir. Gadis itu melangkah cepat menghampiri mereka, lalu memberikan kecupan selamat pagi dikedua pipi orang tuanya yang sudah duduk manis di kursi meja makan masing-masing, sambil menikmati semangkuk sup krim jagung dengan roti.

Ashleen mendudukkan bokongnya di kursi sambil mengunyah sepotong sandwich yang terletak tidak jauh darinya.

"Kau tidak makan sup krimnya sayang?" Tanya Hilda lembut, ketika wanita itu melihat putrinya kembali bangkit dari kursi untuk mencomot sepotong sandwich lagi.

"Tidak Mam, aku sudah hampir telat," jawab Ashleen sambil mencium kembali pipi kedua Orang tuanya cepat.

Ashleen berjalan sedikit tergesa sambil meraih tas hijau miliknya di atas sofa merah yang sudah disiapkannya sejak tadi, dan menyelempangkannya secara asal di atas bahu mungilnya. Gadis itu kembali melangkah menuju halaman yang sudah di buka sebagian gerbangnya oleh tukang kebun yang sudah cukup lama bekerja pada keluarga Ashleen sejak dia masih bujang.

Sebelum memakai helm full face miliknya, Ashleen lebih dulu menggulung rambut coklat panjangnya yang terurai sebatas pinggang dengan mencepolnya secara asal. Jacket kulit berwarna dark brown menutupi tubuh rampingnya, dilengkapi sebuah slayer berwarna gelap yang di ikat Ashleen seperti masker untuk menutupi mulut dan hidung bangirnya.

"Oh shit, fifteen minutes left." Ucapnya panik, sambil melarikan motor sport-nya secepat mungkin.

Jalanan kota Smarklyn yang lenggang, menguntungkan Ashleen kali ini.

Thank God, i'm not late today.

"Ashleen!" Teriak Gloria heboh. Gadis itu juga baru keluar dari mobilnya.

"Kau baru sampai juga?" tanya Gloria setelah berada tepat dihadapan Ashleen, membuat gadis itu memutar bola matanya malas.

"Kau bisa melihatnya sendiri kan." Jawab Ashleen enggan.

"Ayolah teman, jangan seperti itu, aku kan cuma bertanya saja tadi." Balas Glo santai sambil merapikan rambut sebahunya yang tampak kusut.

"Kamu nggak sisiran lagi Glo?" Tanya Ashleen heran.

"Aku tadi terburu-buru, sampai nggak sempat sisiran. Aduh di mana sih sisirku," ucap Glo sedikit panik sambil sibuk mengorek-ngorek isi tas besar berwarna pink yang masih tersampir di bahu kecilnya.

Ashleen hanya menggeleng pelan melihat tingkah konyol sahabatnya yang hampir setiap hari kehilangan sisir.

"Glo, aku duluan ya," pamit Ashleen, yang hanya mendapat anggukan pelan dari Glo yang masih sibuk dengan pencarian sisirnya.

"Ketemuuuu!" Pekik Glo senang, membuat Ashleen yang berjalan cukup jauh darinya hanya dapat tersenyum geli ketika mendengar teriakan ceria gadis itu.

TBC

The Dark Portal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang