part 3

33.5K 2.1K 29
                                    

Ashleen bergerak pelan setelah tersadar dari pingsannya. Wajah dan penampilan gadis itu tampak sedikit berantakan. Rambut indahnya yang tadi di cepol asal kini telah tergerai dengan beberapa serpihan daun kering yang tanpa sengaja menempel di sana.

"Akh ... Pusing sekali," lirih Ashleen sambil memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri. Mengibas-ngibaskan celana jeans dan jacket yang masih menempel erat di tubuhnya untuk sekedar membersihkan debu dan kotoran yang melekat di sana.

"YA TUHAN DARAH!"

Gadis itu terlihat panik, ketika mendapati salah satu telapak tangannya yang ternoda oleh cairan merah pekat beraroma besi.

Keningku terluka rupanya.

Ashleen mencoba untuk bangkit walau rasa pusing masih mendera kepalanya.

"Oh syukurlah para pemabuk itu sudah pergi, aku hampir saja celaka," ucap Ashleen lega setelah menyadari dirinya hanya seorang diri ditengah pekatnya malam.

AKU HARUS SEGERA KELUAR DARI PEMAKAMAN INI SECEPATNYA!

Dengan langkah tertatih Ashleen kembali melangkah meninggalkan area pemakaman.

Tanpa Ashleen sadari, sepasang mata dengan netra sekelam malam mengawasi gerak geriknya sejak tadi.

"DI MANA JALAN RAYANYA!"

Gadis cantik itu masih berdiri terpaku di balik gerbang area pemakaman, menatap bingung jalanan didepannya yang telah ber- transformasi menjadi jalan setapak, dengan dikelilingi pepohonan yang menjulang tinggi.

"Bukankah tadi ada celah dipagar ini, tapi mengapa sekarang tidak ada. Ya Tuhan bagaimana aku bisa keluar dari sini, ini benar-benar teramat membingungkan," ucap Ashleen putus asa  sambil menjambak rambutnya dengan rasa Frustasi.

Dengan nekat Ashleen mencoba melompati gerbang pemakaman setinggi hampir tiga meter tersebut melalui pohon disebelahnya.

Ashleen mulai memanjat pohon dengan hati-hati, kelopak matanya sedikit menyipit saat melihat adanya pergerakan yang menuju ke arahnya

"A ... apa itu?" Ucap Ashleen ketakutan, ketika pandangan matanya melihat beberapa mahluk yang melangkah lambat menyerupai zombie. Berjalan ke arahnya yang sudah berada di atas pohon.

Ini bukan April mop kan?

Ashleen semakin ketakutan saat jaraknya dengan mahluk-mahluk menyeramkan itu kian dekat. Terlebih ketika melihat geraman menakutkan dari sosok-sosok berwajah rusak yang mendongak ke arahnya.

Gigi mereka yang berlendir dan hitam. Ditambah dengan bola mata yang mencuat dari tempatnya, juga daging kemerahan dari pipi tanpa kulit yang menyembul di sertai aroma busuk yang menyengat, membuatnya nyaris muntah.

MAHLUK INI JELAS-JELAS BUKAN MANUSIA!

Ashleen berteriak panik, apalagi saat melihat segerombolan mahluk serupa juga mulai berdatangan ke arahnya.

DOR.... DOR... DOR

Suara tembakan dari luar pagar, membuat mulut gadis itu terbungkam. Gadis cantik itu membelalakkan matanya  saat sebuah granat terlontar ditengah-tengah kerumunan mahluk menyeramkan itu.

Secara spontan Ashleen berpegangan erat pada ranting pohon ketika suara ledakan terdengar. Gadis itu menatap jijik beberapa bagian tubuh dari mahluk tersebut yang hancur terberai ke berbagai arah.

"Akhhhhh...... "

Pekik Ashleen ketakutan saat sepotong tangan mahluk menjijikkan yang terkena granat tadi terlontar ke atas dan mengenai bahunya.

The Dark Portal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang