CHAPTER 2 : RASA YANG TERTINGGAL

43 5 1
                                    

"Jangan Lari dari masa lalumu yang kau anggap belum berakhir, Selesaikan lalu kembali menatap masa depan"

Hari Ini putra mengurus pindahan kuliahnya di Universitas Negeri Jakarta, Tapi semenjak pagi semangatnya telah menghilang dari badannya dan pergi entah kemana, Ia berjalan gontai menuju gedung yang menjulang dengan megahnya, Rasanya ada suatu ketakutan untuk sekedar melangkah kedalam gedung tersebut, Ia takut kalau kejadian tempo hari terulang kembali, kejadian yang begitu menohok hatinya, sampai membuat mulutnya tercekat dan bungkam seribu kata, bertemu dengan gadis yang selalu ia cintai selama ini, Vanesa-nya terlihat begitu terluka, Ia ingin menjelaskan semuanya mulai dari alasan kepergiannya sampai tidak pernah memberi kabar apapun. Namun, hal itu tertelan kembali dengan kenyataan pahit bahwa Vanesa tidak ingin bertemu dengannya lagi. Walaupun di universitas nya nanti mereka akan jarang sekali bertemu atau bahkan tidak bertemu sama sekali karena vanesa dan putra berbeda prodi, Vanesa yang mengambil jurusan sosiologi sementara dirinya mengambil jurusan seni musik yang menjadi hobinya sejak kecil. Setelah mengurus urusan pindahan kuliah Putra merasa lapar karena memang ia belum sarapan tadi pagi karena buru buru. Ia mencari cari kantin, namun langkahnya terhenti melihat seorang gadis yang duduk di sebuah pohon rindang yang tak terlalu jauh dari tempatnya terdiam sambil melamun, namun ia tau dari raut wajahnya ia sedang sedih

"Vanesa?" gumam putra masih ditempatnya semula berhenti, Ia sedikit mendengar apa yang ia ucapkan yang membuat hatinya terasa sesak, "Kenapa sih tra lo ninggalin gue, lo tau gue disini nungguin seonggok kabar dari lo, gue kangen sama lo, tapi lo tiba tiba pergi terus tiba tiba muncul lagi seakan semuanya ga terjadi apa apa di antara kita, gue gatau perasaan gue sendiri sekarang antara gue benci apa gue cinta sama lo.." kata kata tersebut berhasil membuat air mata putra jatuh dengan mudahnya, lalu ia belalu pergi meninggalkan vanesa , tanpa vanesa mengetahuinya, "lo pengecut tra, lo pengecut" putra bergumam sambil terus mengusap air matanya yang tak mau berhenti mengalir, ia tak mengira bahwa ia akan meninggalkan Vanesa bukan malah berlari kearahnya dan mendekap nya erat.
Kepala putra rasanya ingin meledak saja, begitu banyak masalah yang harus ia hadapi mulai dari perkuliahan sampai urusan masa lalunya yang selalu menghantuinya kepala putra terasa pusing dan berat hingga putra memutuskan untuk pulang kerumah dan
beristirahat.

Vanesa hari ini pergi ke kampus untuk menemui sahabat sahabat nya Felicia, Robby dan Angga hanya mereka yang paham tentang masalahnya ini , bukan berarti orang tuanya tak mengerti, Namun orang tua Vanesa juga punya masalah sendiri yang harus mereka selesaikan, dan abangnya pun tidak mungkin mau mengurusi urusan yang dianggapnya "Menye" hingga tinggal sahabatnya yang mengerti masalah remaja seperti ini.
Vanesa bertemu sahabatnya di taman kampus lalu pergi ke sebuah cafe yang tak jauh dari kampus "so, Putra balik guys" Vanesa membuka percakapan, dengan serentak sahabatnya tersedak minumannya sendiri "GILA , BENERAN?!?!" Tanya Feli sambil melotot, cewek berambut hitam legam sebahu dengan mata berwarna senada yang membuat nya terlihat anggun.
"Terus lo udah ketemu sama dia?" Angga melanjutkan. " Ehm... sebelumnya Nes kalo lo mau ngomong yang sekiranya ngagetin . Tolong dikondisikan jangan pas minum lo ngomong kek gitu mau buat kita mati?" Robby menimpali yang hanya mendapat gelak tawa dari sahabat lainnya
"Ya Sorry rob gue kan cuma mau ngasih tau, Dan Ya putra balik lagi, dan ya juga gue udah ketemu sama dia, dan gue berharap ketemu lagi sama dia" vanesa menjawab dengan nada yang sendu.
"Menurut gue Nes mending lo tuntasin semua masalah lo sama putra, urusan lo balik lagi sama dia apa nggak kan belakangan" ucap robby santai "Gue sih setuju, Bukannya apa apa nes Lo yang selama ini nungguin dia buat balik, lo pengen tau kenapa dia pergi, gaada kabar 4 tahun, dan lo pun belum putus dan lo pun belum pacaran lagi sama siapapun selain putra " Felicia menimpali "Gue juga pengen, tapi.... Setiap gue pengen ketemu dia lagi rasa pengen tau diganti sama rasa benci dan kecewa gue selama ini, 4 Tahun men gue ditinggal tanpa kabar, tanpa pamit, Gue juga gangerti dia mati apa kagak " nada sendu vanesa berganti nada Yang penuh kebencian "lo tau kalo putra punya Alasan " Angga menjawab dan menbuat semua perkataan sahabatnya terngiang ngiang "Bener juga" gumamnya.
Setelah pertemuan mereka berempat di cafe mereka memutuskan untuk pulang.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

So Guys.. Gimana nih chapter 2 sorry kalo masih belum bagus nulisnya maklum amatir ((:
JANGAN LUPA VOTE , COMMENT , SHARE ((:

UPDATE : SOON ☺☺

THE PAST : BETWEEN LOVE & HATE [TheWattys2017]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang