CHAPTER 4 : MEMBUKA LUKA

29 3 1
                                    

"That's the thing about pain. Demands to be felt"

-John Green-

Hari ini Vanesa akan pergi berburu Novel dan hangout bersama sahabat-nya Lisa yang sudah bersahabat sejak di bangku smp namun, harus terpisah karena mereka tidak 1 universitas. Walaupun, masih 1 wilayah tapi, karena kesibukan urusan kuliah yang membuat mereka jadi jarang bertemu. Jadi, karena karena sebuah kebetulan atau alasan lain Lisa juga tidak ada jadwal kuliah hari itu, sehingga mereka memustuskan untuk bertemu.

Vanesa berangkat 2 jam sebelum pertemuannya dengan Lisa , Karena memang rencana awalnya adalah untuk pergi ke toko buku untuk membeli beberapa Novel karena semua novel yang ia miliki sudah ia baca semua. "Masih ada 2 jam bisa milih sampe bosen gue" kata vanesa sambil melirik jam nya yang menunjukkan jam 12 siang.

Sesampainya di toko buku vanesa tak langsung menuju rak Novel. kebiasaannya setiap pergi ke toko buku atau Mall ia tak langsung membeli barang yang ia cari , Ia lebih memilih untuk berkeliling Toko atau Mall tersebut terlebih dahulu untuk sekedar cuci mata dan berjalan jalan. Vanesa mengelilingi toko buku yang terbilang cukup besar tersebut, Ia berkeliling mulai dari rak paling kiri kebelakang sampai menuju rak Novel yang ia tuju, matanya berbinar secerah bintang dimalam hari, Ia takjub melihat kumpulan Novel yang diatasnya terdapat tanda  "NEW ARRIVALS". disentuhnya kumpulan Novel tersebut seolah ia baru menemukan harta karun yang terpendam. "Gila baru semua... Untung gue udah nabung buat beli novel jauh jauh hari, jadi gue bisa beli rada banyak, uhuy dehhh" gumamnya sambil tersenyum lebar.

Cukup lama Vanesa berdiri sambil memilih milih novel yang sedari tadi bingung untuk ia pilih tak sadar sudah 1 setengah jam ia memilih milih novel, bila saja handphone nya tak mendapat sms dari Lisa bahwa ia sudah dalam perjalanan maka ia mungkin akan lupa dengan janji nya dengan Lisa, "Anjirr..!! udah 1 setengah jam aja , cepet banget sih. Baru 5 yang udah fix" Vanesa menggerutu dan akhirnya memutuskan untuk membeli 5 novel, mungkin bila hari ini tidak ada janji dengan Lisa, Vanesa bisa membeli sampai 10 Novel sekaligus. Salahkan Vanesa dan kegilaannya membaca Novel.

Setelah vanesa selesai membeli Novel, Vanesa bergegas menuju kafe yang ia dan Lisa sudah janjikan akan bertemu. Saat memasuki Kafe Vanesa mengedarkan pandangannya ke sekitar kafe, keadan kafe saat itu sedang lengang dan ia menyadari bahwa Lisa pun belum sampai. Jadi, ia memutuskan untuk memesan duluan sambil memilih tempat duduk cukup terpojok dekat dengan jendela. Tak berapa lama pintu kafe terbuka dan memperlihatkan seorang wanita yang cukup tinggi yang mana lebih tinggi dari Vanesa , Anggun dengan pakaiannya , dan Sopan sekaligus cantik dengan Hijabnya, Itu Lisa . Mengetahui keberadaan Vanesa yang sejak tadi melambaikan tangan kepadanya sambil memberikan senyum lebarnya, lantas Lisa dengan semangat menghapiri Vanesa.

"Wah nes , kamu udah disini aja.. udah nunggu lama ya? aduh maaf ya tadi aku mampir ke rumah temen ambil flashdisk aku ditambah rada macet tadi maaf ya" kata Lisa dengan sorot mata maaf nya. Kadang Vanesa bingung Lisa ini baiknya udah keterlaluan, dan berpikir apa dia bisa marah ya. Vanesa dalam hati. "E-eh nggak kok Lis santai aja lagian gue juga baru nyampe, minuman gue aja belum dianter, oh iya sorry ya gue ga sekalian pesenin, soalnya gue gatau minuman yang lo suka yang mana, kan semuanya lo suka, masa beli semuanya? tekor dong? vanesa menjelaskan panjang dan lebar sambil tersenyum lebar.

"gapapa kali nes santai aja.. Lagian aku bisa pesan minum sendiri" Lisa menjawab Vanesa, setelah Lisa memesan minuman, Ia kembali duduk di depan Vanesa. "Kita ga ketemu udah agak lama ya, kangen banget sama kamu , masa tiap hari sama tugas mulu capek" Lisa menghela napas lelah. "Iya nih udah lama banget, gue juga sibuk ini itu ga selesai selesai, tapi akhirnya kita ketemu uhh senengnya hatii," jawab vanesa yang membuat Lisa Tertawa kecil.

Setelah minuman Vanesa dan Lisa diantarkan, Lisa bertanya kepada Vanesa " Nes?" tanyanya pelan, ada nada kekhawatiran terbesit namun vanesa tak sadar, karena ia menganggap bahwa suara Lisa memang seperti itu, lembut. "Hmmm?" kata vanesa sambil menyesap Minumannya

"Putra balik indo ya?" tanyanya lagi, mendengar pertanyaan itu lantas Vanesa tersedak minumnya sendiri, "Aapa Lis? gue gadenger" jawab vanesa tak percaya pertanyaan yang terlontar dari mulut kecil nan manis Lisa "Putraa... Balik indo nes?" mendengar nama itu kembali disebut lantas membuat tubuh vanesa menegang, tanpa sadar tangannya kini mengepal erat, " Iya lis dia balik, gangerti ngapain balik" balas vanesa berusaha sebisa mungkin mengembalikan energinya untuk bicara, karena 1 nama saja bisa menguras habis energinya "Terus urusan kamu sama dia gimana? udah selesai? tanya Lisa khawatir bahwa sahabatnya harus melalui masalah yang sangat berat

" Masalah? masalah apa? kita kan udah putus sejak dia ilang entah kemana 4 tahun lalu, ya urusan kita selesai Lis" jawab vanesa datar. " tapi kamu tau masalah itu belum selesai nes, kamu tau bahwa kamu masih ngerasa yang sama" lisa menjawab dan berhasil membuat tenggorokan Vanesa terasa tercekat mendengar pernyataan Lisa yang mana memang benar

"Gue memang masih ngerasa yang sama sama dia Lis, tapi apa dia juga? dia ninggalin gue tanpa alasan selama 4 tahun, dan ngebuat hati gue hancur, dan gue sendiri yang harus ngambil sisa sisa hati gue sendiri tanpa putra tapi gue SENDIRI" Vanesa menenkankan kata sendiri membuat Lisa memberikan ekspresi sedih

"tapi nes aku tau kalian berdua sama sama sakit, dan kalian berdua tau itu"



------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HALOOO GUYS..

Akhirnya chapternya up :D

jadi gimana chapter ini guys? Vanesa masih sedih nih guys tapi santai ajaa vanesa bakal seneng lagi kok, kan ada 5 novel yang di beli di toko buku :P

Update : soon yaa

regards

Zac

THE PAST : BETWEEN LOVE & HATE [TheWattys2017]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang