part 4 - DIA

61 22 0
                                    

BUDAYAKAN 👇
VOTE before Reading
COMMENT after Reading.

*****

Hari ini ialah hari dimana MOS hari terakhir akan berlangsung dan terlihat seluruh peserta MOS tengah mempersiapkan apa yang ia tampilkan nantinya.

Tak lain bagi syabil. Hari ini adalah hari yang sangat menyebalkan baginya, ia ingat dengan ucapan kakak osis yang menyebabkan syabil terus gugup sampai saat ini.

Dan waktu yang ditunggu tiba kini giliran syabil harus berdiri di podium di hadapan semua peserta MOS untuk menampilkan salah satu pentas seni nya. Syabil memilih memainkan biola sebagai hukumannya. Sebelum syabil memainkan biolanya. Syabil mencoba menggesekan senar biolanya terlebih dahulu untuk menge-test apakah sudah pas atau belum alunan nadanya. Saat dirasa sudah pas nadanya syabil pun dengan pelan-pelan mulai menggesek dan memetik senarnya sehingga menimbulkan alunan nada yang sangat indah untuk di dengar seluruh para peserta MOS.

Ya nada lagu yang syabil mainkan ialah jenis musik klasik karena syabil senang mendengar dan memainkan biola dengan musik-musik klasik. Syabil sangat mengidolakan tokoh " Frederic Chopin " karena menurut syabil ia adalah pencipta lagu termasyhur di dunia pada abad ke-19 . seorang pencipta orisinil yang paling kreatif dalam sejarah musik. Bentuk komposisinya menunjukkan sedikit pengaruh dari karya pencipta lagu lainnya, dan kenyataannya, sebagian besar karyanya, seperti polonais (musik rakyat Polandia) dan balada, melahirkan corak baru. Seorang kritikus modern menulis, Dalam struktur dan bentuk komposisinya, dia berdiri sendiri; keseimbangan dan arsitekturnya tampak berasal dari beberapa sumber yang tidak diketahui. Jadi, sepertinya Chopin mendapat inspirasi yang datang langsung dari hubungan tercerahkan dengan Surga, sumber yang tidak diketahui, dan bukan meniru dari para pendahulu atau rekan sebayanya.

Syabil menghayati permainan musik yang ia mainkan sendiri dengan memejamkan mata . Semua yang mendengar pun ikut merasakan keindahan nada yang dimainkannya .

Azka P.O.V

Saat ku liat dia yang tak asing lagi dimata ku. Aku bingung apa yang akan ia mainkan untuk menjalankan hukuman yang sedang dia alami saat ini . Aku sempat tertegun saat ia mengambil biola . ya kita semua disini lah lebih tepatnya OSIS disekolah ku menyediakan berbagai alat musik yang akan dimainkan peserta MOS tampil nanti , aku yang mengusulkan semua itu karena aku selaku ketua osisnya , bukan maksud sombong hehe. Aku menyuruh mereka atau bawahanku menyiapkan semua alat musik siapa tau ada yang mau mencobanya seperti saksofon , biola , drum , gitar , piano , bass , dsb .

ya... dia memainkan biola itu.

Saat ia mulai memainkan senar biolanya aku sempat mengira bahwa ia tidak bisa memainkannya , tetapi saat lagu hampir setengah permainan ia mulai menghayati lagu tersebut terbukti dengan ia yang memejamkan matanya seolah mengisyaratkan bahwa lagu yang ia mainkan akan membawa kita yang mendengarkan merasa terangkat semua beban ditubuh .

Saat ia selesai memainkan biolanya terdengar suara riuh tepuk tangan penonton pensi penutupan MOS , aku juga ikut memberi tepuk tangan karena kurasa itu permainan yang sangat bagus yang pernah aku dengarkan. Aku sempat berfikir bahwa ia adalah anak dari seorang Violinist .
Bahkan aku sendiri yang juga suka memainkan biola tetapi tidak semahir dia.

Saat permainan terkahirnya selesai ia membuka matanya dan tak sengaja mataku bertubrukan dengan iris matanya yang tajam dan indah dalam waktu yang bersamaan . Dalam beberapa detik ia terlihat sangat tak nyaman dengan kontak mata yang kita lakukan dan dengan cepat ia memutuskan kontak mata itu dengan tersenyum canggung kearahku , yang ku balas dengan senyum tipis tetapi jika menurut orang yang melihat itu sama sekali bukan senyuman , yang hanya ada terkesan cuek dan dingin .

T E A T S  (slow up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang