Flashback lima tahun lalu..
Setahun setelah Benang Merah dikalahkan, Faritzal berusaha membenahi dan membangun kembali Zakaffa yang luluh lantah. Bangunan-bangunan fasilitas umum kembali dibangun, istana di renovasi, sistem pemerintahan juga banyak yang dirombak ulang, dewan istana banyak yang diganti karena banyak yang meninggal akibat pertarungan.
Sistem militer diperkuat dan dibangun kantor resmi untuk badan intelejen kerajaan di markas utama militer Zakaffa.
Selama setahun masa pemulihan itu, Faritzal meminta Angkasa bertanggung jawab pada pembenahan militer bersama orang-orang Vocksar, termasuk pembangunan kantor intelejen dan pemilihan anggota-anggota intel yang baru.
Faritzal sempat secara rahasia meminta Angkasa tinggal di istana sebagai kakaknya yang sah, sebagai anggota keluarga raja yang dihormati. Dan memberinya amanah memegang jabatan salah satu menteri atau apapun yang diinginkan Angkasa. faritzal menyadari dirinya memiliki banyak kekurangan dan kelemahan, dia membutuhkan Angkasa di sisi nya, membantunya menata kerajaan ini. tapi Angkasa menolak.
"Terima kasih atas tawaranmu Yang Mulia, tapi sungguh aku minta maaf, aku tidak menginginkan itu semua. Akan lebih baik jika dilangit hanya ada satu matahari." Angkasa mengakhiri kalimatnya dengan senyuman ramah dan penuh kasih sayang kepada adiknya.
"Lalu kemana kau akan pergi kakak?"
"Aku akan menjauh dari urusan pemerintahan ataupun dunia intelejen. Jadi kau tidak perlu mengkhawatirkan aku. Aku akan hidup tenang." Jawab Angkasa.
"Bagaimana dengan orang-orang Vocksar? Kau akan membawa mereka bersamamu?"
Angkasa diam berpikir sebentar, "tidak, aku tidak akan memaksa mereka untuk ikut bersamaku."Setelah pembicaraan itu, Angkasa pergi dari istana dan ibukota bersama beberapa orang Vocksar yang cukup dekat dengan masa kecilnya. Sisanya tetap tinggal di istana menjadi pasukan istimewa pengawal raja. Untuk keluarga Vocksar, Faritzal menghadiahi mereka sebidang tanah di sebelah timur Ibukota, mereka bisa membangun desa baru disana.
Setelah hari itu Angkasa menemui Naviza diluar Ibukota, mereka menikah dan membangun sebuah keluarga kecil persis seperti impian Angkasa. tinggal jauh dari kesibukan ibukota dan segala kegiatan politik istana.
Mereka berdua sudah cukup lelah hidup sebagai mata-mata di markas Benang Merah bertahun-tahun. Menyaksikan kemelut politik yang membuat mereka semakin kesulitan bertahan. Setelah tugas berat itu selesai, Mereka berdua menginginkan hidup yang normal dan sederhana seperti layaknya orang biasa hidup. Angkasa dan Naviza bukan orang yang terkenal dikalangan rakyat bawah, hanya pejabat tinggi yang tahu siapa mereka. tidak ada yang tahu kebenaran bahwa Angkasa seorang pangeran negeri ini.
"Sempurna!" pekik Angkasa menatap rumah barunya yang sederhana di sebuah desa dekat perbatasan luar Zakaffa. Naviza dan Angkasa masih berada diatas kuda saat akhirnya ada tetangga yang mampir.
Seorang ibu-ibu paruh baya yang sangat ramah berjalan pelan menyapa mereka.
"Sepertinya mulai hari ini akan ada tetangga baru.." serunya.
Naviza lebih dulu turun dari kuda menghampiri tetangga pertama yang menyapa mereka. Naviza membalas sapaan ramah itu dengan senyum mengembang yang sangat ceria.
"Iya, mohon bantuannya bu, kami baru pindah hari ini."
"Kalian sepasang kekasih?" tanya ibu tua itu heran melihat Angkasa dan Naviza yang sangat dekat dan bahagia.
"Kami baru saja menikah beberapa bulan lalu.. apakah kami masih terlihat sangat muda? Hahahahah.." seru Angkasa bergabung dengan pembicaraan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Kingdom's Secret AGENT
Acción(PINDAH KE DREAME ya.. :) ) Naviza, mantan agen intelijen kerajaan Zakaffa. Dia agen sukses dengan prestasi luar biasa. Tapi karena suatu alasan, raja sangat membencinya. Mengejarnya, memburunya dan akan membunuhnya. Dalam satu malam, hidup damainya...