(Ilustrasi wajah Angkasa)
kembali ke masa sekarang, 5 tahun setelah Genosida..
Varro dan Nam akhirnya sampai di rumah Naviza, Nam berinisiatif memberitahu Son keadaan Naviza sekarang. dengan sangat panik Nam menggedor pintu rumah Naviza, Son keluar dengan cepat.
"kak Son! Kak Son !" teriak Nam, sementara Varro yang bertugas menggedor pintu.
"hei hei.. aku sudah dengar..!" suara Son dari dalam rumah bergegas membuka pintu. "oh? Nam?"
"Kak Son! Kau harus cepat pergi! Ara dalam bahaya!" teriak Nam panik dan ketakutan.
Sebenarnya usia Son lebih mudah dua tahun dari Naviza, tapi demi penyamaran, Son harus bertindak sebagai kakak Naviza dihadapan teman-teman sekolahnya.
"Apa Ara mendapat hukuman dari sekolah? Tenang Nam, tenang... ceritakan pelan-pelan.." jawab Son mencoba menenangkan Nam dan Varro.
"kak Son," sekarang varro yang berbicara. "tiga orang pria berbadan tinggi dan besar, bermata biru, dengan setelan jubah bertudung warna merah, dengan gerakan yang super cepat, mereka mencoba membunuh kami! Sekarang Ara sedang berusaha menahan mereka demi melindungi kami!"
Son butuh satu menit untuk menyadari kalau tiga pria yang dimaksud Varro adalah ciri-ciri orang Vocksar. Saat akhirnya dia sadar, Son tersentak luar biasa.
"Vocksar ?" gumamnya pelan dalam kepanikan.
Varro mendengar gumamam Son, dia menyadari sesuatu kalau kata Vocksar ini mungkin yang dimaksud Regha dalam soal ujian tadi pagi. Tapi situasi ini tidak mengizinkan Varro menanyakannya pada Son.
Son bergegas mengambil pedangnya yang terpajang di atas meja ruang tengah, lalu segera menunggang kuda meninggalkan rumah itu. Son menyuruh Varro dan Nam tetap menunggu di dalam rumah, karena keadaannya sekarang sangat tidak aman dimanapun mereka berada.
Setelah Son pergi..
"Nam, kau tahu sesuatu tentang Vocksar?" tiba-tiba Varro sangat penasaran.
"Ara bilang mereka bangsa pembunuh." Jawab Nam sambil mengingat-ingat percakapan Naviza dengan Regha di kantin siang tadi.
"kau tahu bagaimana rupa mereka?" selidik Varro. "tidakkah kau berpikir kalau orang yang menyerang kita, adalah orang Vocksar?" pertanyaan Varro membuat Nam tersentak.
֎֎֎֎
Son terus memacu kudanya memecah gelapnya malam. Berdasarkan informasi dari Nam, lokasi penyerangan berada di jalan utama pintu masuk ke desa. Sehingga setidaknya butuh 10 menit dengan kuda untuk mencapai lokasi itu.
selama 10 menit itu pikirannya tidak bisa lepas dari bayangan-bayangan hal mengerikan yang mungkin saja telah terjadi, yang terburuk adalah bagaimana jika dia datang terlambat? Bagaimana jika dia sampai tapi Naviza sudah mati? Atau dia menghilang tanpa kabar?
Son mempercepat kudanya. Sepuluh meter lagi dia sampai di jalan utama desa. Selama perjalanan sepuluh menit itu ketakutan Son membuat dia kembali teringat kejadian yang sama lima tahun lalu...
Flashback on:
Saat desa perbatasan kebakaran, Son saat itu baru kembali dari tugas luar kota, dia salah satu orang Vocksar yang mengikuti Angkasa. mereka bukan teman masa kecil, tapi Son sudah seperti adik Angkasa sendiri selama masa kecil mereka di desa Vocksar.
Son selama ini mengikuti kemana Angkasa pergi dan tinggal bersamanya. Dia kembali ke desa yang terbakar itu dengan kebingungan yang besar, apa yang sudah terjadi? Dia segera memacu kudanya menerjang lautan api, lurus melesat menuju rumah Angkasa. keadaan yang sama seperti yang dia alami sekarang. memacu kuda dengan harap cemas akan bayangan kematian dan kehilangan orang yang berharga.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Kingdom's Secret AGENT
Aksi(PINDAH KE DREAME ya.. :) ) Naviza, mantan agen intelijen kerajaan Zakaffa. Dia agen sukses dengan prestasi luar biasa. Tapi karena suatu alasan, raja sangat membencinya. Mengejarnya, memburunya dan akan membunuhnya. Dalam satu malam, hidup damainya...