Harapan diantara sunset di Pulau Jawa

200 8 0
                                    

Sering kali bertanya dalam diri sendiri bahkan hingga bertanya kepada orang lain, bagaimana cara agar dapat ridha saat kehilangan ? 

Hingga suatu hari saat membaca buku dari Ahmad rifai rifan berkata "yakinkan ini dalam jiwa,Karena yang aku cintai suatu saat pasti akan pergi,maka selain menikmati masa kebersamaan, aku juga menyiapkan jiwa untuk belajar melepaskan. Aku sadarkan hati untuk bisa menyikapi kepergian. Aku tumbuhkan keyakinan bahwa yang aku cintai adalah milik Tuhan. hingga hatiku lapang tak dihantui ketakutan"

Teringat sebuah kalimat dalam puisi "Sepotong Senja untuk Pacarku"dari Seno Gumira 

"Dasar bego, dikasih isyarat tidak mau mengerti"

Sebuah kalimat yang cocok sekali dengan seseorang yang suka menyangkal atas suatu hal yang terjadi dalam hidupnya, walaupun orang itu sering sekali ditunjukan oleh realita yang sesungguhnya, bukannya sadar tapi mencari pembelaan yang mendukung ekspektasinya dan fantasinya sendiri. Akhirnya terlalu lama terpenjara dalam harapannya yang sia-sia.

"Aku yakin dia bisa berubah, dan aku yakin dia dapat dipercaya" sebuah kalimat yang penuh akan kebimbangan, tak tahu harus maju atau mundur karena tidak siap jika keputusan yang diambil akan beresiko memberikan rasa sakit dan luka yang membekas, sering melintas di pikiran dan lama-kelamaan menjadi candu, padahal sudah jelas bahwa dia tidak menginganmu.

Padahal senjatinya yang dibutuhkan adalah sebuah pengakuan, mengakui bahwa apa yang terjadi saat ini tidak sesuai dengan kehendak kita, lalu perlahan mulailah menerima realita yang tak sesuai dengan harapan kita.

"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui" 

QS. Al-Baqarah Ayat 216

Thank YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang