1

67 3 0
                                    

Serial : Catatan Hati Keira-1

Penulis: @Isnaiyah

Dipublikasikan : 14 April 2017

***

💀👣💀

Keira POV

Seperti biasa, seorang Keira Angeliska. Hei, itu aku! . Aku yang dengan santai menjalani rutinitas hidup dengan semauku. Bangun siang, pulang larut malam, tidak peduli apa kabar orang rumah, atau mengenal apa itu namanya kasihan. Banyak orang menilaku sebagai gadis yang mati rasa, kurasa mereka tidak salah. Hanya saja sedikit kurang tepat, memang hatiku rasanya sudah mati untuk merasa kasihan pada orang lain. Hei, tapi aku tetap manusia bukan?

"Kei! Ayo bangun!"

Aku mendecih pelan ketika mendengar suara yang berasal dari lantai bawah , berteriak-teriak dengan keras. Dia kira aku tuli? Dan asal dia tahu, telingaku masih cukup sehat untuk mendengar teriakannya setiap hari yang rasanya hampir merobek gendang telinga.

Aku membuka selimut tebal yang menutupi sebagian tubuhku, berjalan dengan malas ke arah kamar mandi bermaksud mencuci muka atau mungkin mandi sekalian. Aku melangkah terseok-seok, rasanya mataku masih sedikit susah untuk dibuka, kepalaku juga masih sedikit terasa pusing, mungkin separuh nyawaku belum kembali utuh ke tubuh.

Sebenarnya aku malas mengikuti perkataan wanita jelek di bawah sana, hanya saja aku malas harus beradu mulut dengan wanita itu. Aku lebih sayang dengan jantungku dari pada dengan wanita jelek itu. Aku tidak mau mati konyol karena terkena penyakit jantung atau darah tinggi dengan penyebabnya adalah wanita itu. Semua itu seolah mengatakan seakan aku adalah pecundang.

Aku hanya heran saja ,setiap hari selalu dapat sarapan gratis ceramah beratus-ratus episode. Sebenarnya aku itu apa benalu sih dalam keluarga ini? Bisanya hanya memberi beban, menyusahkan, dan tidak berguna, aku benci keadaan ini, aku benci!

Aku keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang lebih baik, wajahku yang sayu setidaknya terlihat lebih segar sekarang. Lingkaran hitam menghiasi bagian bawah kelopak mataku, aku lebih mirip seorang monster dari pada anak gadis berusia dua puluh satu tahun.

Tadi malam aku pulang jam satu dini hari, aku bukan tipe anak yang suka menyelesaikan masalahnya dengan cara pergi clubing atau menenggak alkohol sebagai pengganti obat penenang dan pelampiasan masalah. Aku hanya akan pergi main bersama teman-temanku, mencari tempat yang sunyi dan  bersenang-senang sampai puas hingga larut.

Aku menaut penampilanku di depan cermin,setelah kurasa cukup, kuambil kacamata yang bertengger di atas nakas. Memakainya, kemudian menarik tas ranselku keluar kamar, turun ke bawah untuk menemui wanita jelek yang sudah berteriak-teriak sejak tadi. Aku berpapasan dengannya di meja makan, dia menatapku dan seketika menghentikan aktivitasnya.

"Kei, ayo sarapan"

Aku hanya diam, malas menanggapi omongan orang yang ada di hadapanku sekarang, lebih baik aku berlalu saja ke dapur. Membuka kulkas dan mengambil sebotol air dingin dari dalam, baru setelah itu aku siap menghadapi lagi omongan orang yang ada di depanku beberapa saat yang lalu. Setidaknya otakku sudah dingin, jadi aku tidak akan punya pikiran untuk mencakar atau melahap wanita jelek itu jika emosiku memuncak.

Apa peduliku, lagi pula siapa dia? Siapa aku? Aku benci kepada kedaaan, kadang aku juga membenci diriku sendiri, mengapa hidupku selalu rumit? Selalu saja ada masalah, kadang kupikir lebih baik aku mati dan urusan beres.

Tapi kupikir-pikir lagi kalau aku mati apa juga untungnya? Aku mendesah pelan, memejamkan kedua bola mataku dan mencoba berkolaborasi dengan sepi. Mungkin saja aku bisa meraih pengharagaan karena kami terlalu kompak untuk menjadi tim yang beraura hitam.

Catatan Hati KeiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang