Serial : Catatan Hati Keira-3
Penulis : @Isnaiyah
Dipublikasikan : 17 April 2017
***
💀👣💀
Keira POV
"Keira!"
Aku menggeram di atas kasur, beranjak meninggalkan kedamain yang baru saja kurasakan beberapa saat lalu, kemudian bergegas berjalan keluar kamar. Kudapati Papa berdiri tepat di depan tangga, menatapku dengan sorot mata nyalaknya yang berkobar amarah. Entah wanita jelek itu mengadukan apalagi sikapku kepada Papa, yang pasti dia tidak akan senang kalau hidupku santai-santai saja. Dasar wanita jelmaan lintah darat!
"Keira! Turun kamu, Papa mau bicara sama kamu!", ucap Papa sambil menggertak kepadaku, wajahnya merah padam dengan kedua tangan terkepal di samping tubuhnya. Papa kira aku akan takut? Hahaha, aku sudah biasa. Ditampar, dilempar, dipukul, dan disiksa sedemikian rupa. Apalagi kalau hanya sekedar digertak, sudah terlalu kebal. Kenapa tidak sekalian dibunuh saja Pa? Beres kan? Kau tidak akan kesusahan mengurus aku yang sudah seperti anak pungut di keluargamu sendiri bukan?
Aku berdiri tepat di depan tubuh Papa yang menegang, dan...
PLAKKKKK
Giving appaluse for Mr.Danur Atmaja. Dia sudah berhasil memberi perona wajah di pipi kiriku secara alami. Gratis lagi ,tanpa harus buang-buang duitnya yang segunung itu. Dengan wajah yang masih menoleh ke kanan, kusunggingkan senyum mengejek kepada pria paruh baya yang tidak punya attitude ini. Tak kupercaya Mama menikah dengan manusia gila seperti ini, jadi Papaku pula.
"Kemana kamu setiap malam selama Papa pergi?!", bentaknya padaku. Aku tetap diam tak bergeming, toh jika kujawab lelaki gila ini tetap tidak akan peduli dan tidak akan percaya.
"Jawab pertanyaan Papa! Kamu pergi kemana setiap malam!"
"Aku keluar", suaku dengan malas, enggan menatap matanya yang sudah mau keluar.
"Keluar kemana kamu?!"
"Kemana saja, yang penting keluar dari rumah"
"Keira! Kamu itu perempuan, hobinya kelayapan malam, pulang pagi. Mau belajar minggat kamu! Bocah kemarin sore saja belagak mau minggat kamu! Tahu apa kamu soal hidup?!"
"Iya! Keira mau minggat dari rumah! Keira benci tinggal di sini, semua orang yang ada di sini gila! Keira pergi mencari Mama! Keira muak dengan kalian semua!"
"Mama kamu sudah mati! Percuma kamu cari dimana-mana Mama kamu tidak akan bangkit dari kuburnya, paham kamu!"
Kuberi jeda sebentar sebelum menjawab bentakan Papa, ini keterlaluan, pria ini sudah berani-beraninya menghina Mama di depanku. Tidak, aku tidak terima!. Hei Tuan Danur Atmaja, apa anda tidak punya kaca yang besar untuk bercermin? Bukankah duitmu banyak Pa? Membeli perusahaan saja kau sanggup, masa hanya untuk membeli cermin saja kesulitan. Kenapa dia tidak melihat kelakukannya sendiri sebelum menghina dan membentak Mama. Apa dia tidak punya rasa malu? Apa urat malunya itu sudah putus? Aku sangat benci dia menghina Mama.
"Jasad Mama mungkin mati, tapi jiwa Mama masih hidup! Tidak seperti Papa, jasadnya masih hidup tapi jiwanya mati!"
"Jaga bicara kamu Kei! Jangan pernah berani-berani kamu membentak Papa! Kamu mau minggat dari rumah? Minggat sana, dasar anak tidak tahu diuntung! Sudah diberi hidup enak, tetap saja brutal apa mau kamu! Jadi preman? Atau menyusul Mamau?!"
"Mati! Keira mau mati! Papa puas!", kukerahkan bentakanku sekeras-kerasnya, amarahku tak tertahankan. Apalagi dia telah menghina Mama tanpa pernah mengingat segala kebaikannya. Kuambil langkah seribu meninggalakan orang tua gila di depan tangga dengan amarah yang menyelubunginya. Dia mencegahku? Cihhh, menoleh saja tidak. Bukankah ini sudah jadi bukti kalau Papaku itu sinting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Hati Keira
Mystery / ThrillerIni tentang aku, tentang spesies manusia bernama Keira. Jangan harap aku akan bercerita tentang cinta pada pandangan pertama? Lebay! Cinta ABG labil? Ciihh menjijikkan! JANGAN HARAP!!! Ini bukan kisah cinta-cintaan atau kawin-kawinan dan pernikahan...