Happy reading....
-----------------------------------------------------------"Apalagi kamu aneh- aneh aja pertanyaan nya, sama kayak Mama aku kemarin deh masa tiba- tiba mau jodohin aku sama anak teman nya, aku kan udah punya kamu." tambah Abey.
Hmm Kirana berusaha tersenyum dan sedikit tertawa pikiran nya sedang kalut bahkan Abey yang bilang orang tu nya kemerin juga membahas perjodohan saja tidak lagi terdengar jelas oleh nya, coba aja kalo dia dengar dengan jelas kata- kata Abey yang barusan bisa- bisa langsung ngomel dia utung aja dia lagi gak fokus.
"Hmm... Bey usah sore aku mau balik dulu." ujar Kirana.
"Aku antar ya, tapi sebelum nya kita jemput Andin dulu di kampus nya." ajak Abey.
"Yah aku bawa mobil Bey, padahal kan aku juga kangen Andin, lain kali aja deh Bey." Tolak Kirana.
Andin adik Abey satu- satu nya Kirana juga sudah kenal baik dengan Andin, Andin anak yang ramah mudah bergaul dan care banget sama Kirana.
Andin bisa di kategorikan cerewet lah, beda banget sama Abey. Mungkin saat bersama Kirana saja dia yang tidak dingin tapi apabila berinteraksi dengan orang lain uh sangat dingin. Faktor Ceo kali ya hahahah....
"Yaudah kamu hati- hati ya." ucap Abey yang di angguki oleh senyuman oleh Kirana, sebagian orang mungkin akan sangat mesra pada pasangan nya sebagai wujud cinta dan kasih sayang tapi tidak untuk Abey dan Kirana mereka punya cara tersendiri untuk mengungkapkan kasih dan sayang nya.
Mereka memang menyandang prediket cocok, serasi dan sebagai nya apabila dilihat sekilas tapi kalo dari pandangan Andin hubungan abang nya dan Kirana masuk pada predikat datar.
***
Di perjalanan pulang Kirana tak henti- hentinya berpikir bagaimana cara memberitahu Abbey mengenai diri nya akan balik ke Jerman, menyelesaikan study nya yang tinggal kira- kira enam bulan lagi.
Tidak hanya itu yang di Pikirkan nya, perjodohan yang menjadi syarat bagi bunda nya itu termasuk hal yang menjadi beban bagi nya, bagaimana nanti pernikahan nya, bagaimana perasaan Abey, di tambah ia tak mengenal sama sekali akan orang yang di jodohkan dengan nya apa bisa dia mencintai orang itu?
Sedangkan rasa terbesar nya untuk Abey, bukan orang yang tidak di kenal, dan akan di jodoh kan itu.
***
Okey, mungkin ini keputusan yang tepat, ini cita- cita aku ya mungkin aku egois tapi harus ada yang berkorban aku ingin melanjutkan study aku ya harus itu cita- cita aku apapun resikonya, nanti kalo jodoh gak bakal kemana.
Apapun yang terjadi kalo aku yang merupakan jodoh Abey maka kami akan bersama kalo tidak, mungkin itu takdir, Abey maafin aku. Tekat Kirana dalam hati nya, sore ini Kirana ingin menemui Abey dan mengatakan semuanya.
Dia tau pasti Abey akan sangat kecewa dengan nya bahkan marah atau tak mau lagi melihat tapi Kirana yakin ini yang terbaik.
"Abey, nanti sore aku mau kita ketemu ya, di café biasa."
"Okey, sampe nanti ya sayang kita ketemu disana, aku lagi rapat nih." balas Abey yang tak di replay kembali oleh Kirana.
Sore telah tiba Kirana telah menunggu Abey sepuluh menit yang lalu, tapi Abey belum datang juga, tiba- tiba muncul lah orang yang sedang di tunggu- tunggu Kirana, dengan tampilan rapi khas pemimpin perusahaan. Ya, Abey datang.
"Maaf ya aku telat, soal nya tadi macet."
"Gak papa." Jawab Kirana singkat seadanya.
"Ayolah jangan marah please yang penting kan kita udah ketemu."

KAMU SEDANG MEMBACA
AMOUR AND ARROGANT
Genç Kız Edebiyatı"Baik lah, mari kita akhiri semua dengan baik- baik. Aku sudah tidak sanggup mempertahankan semua ini." ~Kirana amora fahrezi~ "Tidak semudah itu, aku bukan seperti kamu yang mudah melepas apa yang sudah di dapat, berhenti meminta cerai dari ku...