Prolog

79 7 0
                                    

"orang yang slalu terlihat bahagia kadang memilik jiwa yang menjuruskan pada hitam yang pekat ,bukan jalan sesat tapi sebuah kehampaan yang dalam "

-umi sicilia dewi-

Semilir angin berdesir menghempaskan daun-daun kering yang sedang terjun bebas dari ranting -ranting yang nampak coklat dan rapuh, hawa didanau itu nampak dingin tapi ia tetap mempertahankan tubuhnya untuk tak bernjk sedikitpun dari tanah yang Ia pijaki, seolah-olah kakinya terpaku dalam pada tanah yang ia tapaki. Meskipun tubuhnya ada disini tapi pikirannya sedang berkeliaran entah kemana , ia hanya menatap kosong danau buatan itu, hatinya remuk bagai serpihan kaca yang terbanting keras hingga menjadi kepingan-kepingan Kecil seperti bubuk, hatinya saat ini benar-benar hancur sehancur- hancurnya.dan kini ia hanya bisa menangisi dalam diam apa yang telah terjadi . Tubuhnya merosot ketanah, ia tak kuat lagi menahan beban yang ia pikul selama ini, ini sudah batas maksimal tubu dan hatinya menanggung semua ini.
" tuhan aku lelah" jeritnya sambil terisak
Tiba-tiba kepalanya berdenyut -denyut, darah mulai membanjiri hidungnya dan matanya mulai sedikit demi sedikit kabur hingga kini bayangannya menjadi hitam ... Ia tersenyum pada seorang laki -laki di sebrang danau buatan itu lalu semuanya menjadi hitam...

Cloud ☁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang