Bagian 8

23 5 0
                                    

"Cintamu memperbudak hati dan pikiranku. Mengosongkan jiwa dan menariknya pada pusaran lubang kehidupanmu"

-umi sicilia dewi-

Lia melangkahkan kakinya di koridor menuju kelasnya, sesekali ia tersenyum Dan mengucapkan terima kasih saat ada seseorang yang menyapa dirinya dan mengucapkan ucapan selamat ulang tahun kepadanya. Disepanjang jalan ia banyak mendapatkan kado dari penggemar- penggemarnya terutama para kaum adam, ia hanya membalasnya dengan tersenyum ramah dan ucapan terima kasih.
Ketika ia ingin masuk kekelas ia mendapat guyuran air didepan pintu, lia memekik kaget, baju dan tasnya basah kuyup, teman sekelasnya pun langsung keluar dari kelas saat lia tadi memekik dan sekarang mereka menghujami lia dengan telur dan tepung . Badan lia seketika menjadi putih dan berbau amis, lia hanya cemberut dan menggerutu mengucapkan sumpah serapah kepada teman-teman sekelasnya yang sedang mengerjainya
"stoppp" teriak lia
Mereka pun langsung terdiam
"siapa yang punya ide ngerjain gue kayak gini? Ucap lia dengan nada dingin
Mereka semua pun langsung mengacungkan tangannya ragu-ragu, melihat teman-temannya takut lia langsung menyeringai ,ide-ide jail langsung menyeruak pikirannya.
"gue beri satu kesempatan buat kalian lari dari sini ,gue hitung sampek tiga klau ngk?" ucap lia menggantung
Mereka hanya terdiam dan mengernyit bingung, setelah hitungan ketiga mereka baru tersadar dan memahami apa yang diucapkan lia,

******
Tawa dan langkah kaki berlarian menggelegar dilorong-lorong koridor, dan sesekali ada yang menjerit saat salah satu diantara mereka tertangkap dan kejadian itu mengundang beberapa orang menatapnya geli, bahkan ada yang sampai tertawa terbahak-bahak.
Dilorong-lorong koridor loker lia dan seorang laki-laki masih asyik saling berkejaran , sesekali ia memekik saat lia hampir mendekatinya
"nyet udah onyet ,gue capek diginiin mulu" teriak dika
"dasat cowok baper" cibir lia
"oy.. nyet udah .... gue ca ..pek" ucap dika ngos-ngosan
"yeeee akhirnya lo nyerah juga" ucap lia girang
Lia langsung memeluk dika ,dan mengusap wajahnya yang terkena tepung keseragam dika. Dika hanya mendengus namun langsung tergantikan dengan wajah yang bahagia, ia semakin memeluk lia erat seakan-akan ini Adalah pelukan terakhir diantara mereka. lia memutar bola matanya kesal saat dika tak kunjung melepaskan pelukan mereka, lia sedikit malu menjadi tontonan beberapa murid yang melintasi mereka berdua
"gue tau pelukan gue nyaman tapi jangan segitunya juga kali, gue capek nich berdiri mulu!! Haus lagi!!" ucap lia cemberut
Dika hanya terkekeh pelan dan melepaskan pelukan mereka dengan terpaksa,padahal ia masih ingin memeluk lia namun ia urungkan, ia takut gadisnya tak nyaman denan tindakannya. Bolehkah ia menyebutkan lia gadisnya??
"yaudah ayo, tapi ganti baju dulu ya" ucao dika dengan lembut
Dika langsung menggenggam tangan lia lembuk dan menarik tangan lia pelan menuju ruang ganti siswi. Beberapa siswa terpekik melihat dika menggenggam tangan lia
"aw aw aw sosweet amat sich"
"kapan gue bisa begituan"
"aku mau juga donk abang dika"
"cantik ,ama abang aja yuk"
"kak dika godain aku dong"
"dasar cabe,kemarin godain varel sekarang dika, dasar sok cantik!! Untung aja varel ogah sama lo"
"dasar bitch,"
Namun mereka berdua mengabaikannya, mereka masih tetap asyik saling berpegangan tangan, tanpa mereka sadari seorang laki-laki mengamati mereka dari kejauhan. Tangan laki-laki itu mengepal hingga kuku-kukunya memutih, ia berdecih dan bergumam
"dasar cewek murahan" gumam laki-laki
Kemudian ia melangkah pergi ketika punggung mereka berdua, dika dan lia hilang termakan tikungan.
*****
Lia dan dika melangkahkan kakinya menuju kantin, lia dan dika sesekali melihat kekanan dan kekiri mencari sahabat-sahabatnya. Setelah menemukan sahabat-sahabatnya yang sedang asyik nongkrong dibangku paling pojok kantin, ia dan dika menghampiri mereka semua, lia menghentak -hentakkan kakinya kesal
"gini ya namanya sahabat ,gue asyik dikerjain orang-orang bukannya dibantuin malah makan-makan sendiri" ucap lia kesal sambil mengetucutkan bibirnya,
Mereka serempak kaget langsung menghentikan kegiatan masing-masing lalu menoleh pada lia yang sedang bersedekap dada sambil cemberut, mereka hanya menyengir kuda dengan tampang polos, dan membuat lia semakin geram kepada sahabat-sahabatnya.
"ech bebeb jangan ngambek donk, kita-kita ngk bermaksud ninggalin kamu kok beb, kita capek main kejar-kejaran sama kamu makanya kita mampir ke kantin, klau kita pingsan siap yang mau nolongin" ucap diva
"bodo" ucap lia masih sambil cemberut
"uluh..uluh jangan marah donk, nanti cantiknya ilang loh" ucap angga sambil menoel-noel pipi lia
"bodo" ucap lia acuh
"lia jangan marah donk ,"bujuk lina sambil memasang puppy eyes
Lia yang melihatnya hanya memutar bola matanya kesal lalu menghembuskan nafasnya pelan
"ok!!! Gue bakal maafin kalau  kalian mau nraktir gue sama dika sepuasnya" ucap lia sambil mengedipkan matanya genit kepada dika
"kok sama dika juga sich yang, ngk adil" rengek angga sambil mengerucutkan bibirnya gemas
Dika hanya terkekeh pelan melihat teman-temannya kesal melihat lia yang slalu mengutamakan dirinya
"no no no tanpa bantahan" kukuh lia
Mereka semua langsung mengerucutkan bibirnya kesal dan menganggukkan kepalanya menuruti apa yang diperintahkan lia
"awas aja lo lia" batin mereka semua kesal

*******

Cloud ☁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang