Aloha~
Perkenalkan namaku Chacha Mariditha *siapa yang tanya?*, yang menulis FF God who Falls in Love ini. Sebuah FF yang nyaris membusuk di laptop, meski dulu sempat sedikit berjaya waktu di FFN tahun 2013-2014 sebelum dihapus. Fufufu.
Baiklah, itu sungguh tidak penting.
Alasanku kembali merepost cerita ini sebenarnya bukan maksud apa-apa. Tidak bermaksud melanjutkan kisah ini karena aku sudah move on dari KPop, EXO, FF, terutama BL cukup lama. FF? Well, aku kadang masih menulisnya, dengan bias lain dan straight.
Lagi-lagi, itu tidak penting.
Lanjut.
Mm, katakanlah aku hanya ingin memperlihatkan kalau cerita ini adalah karya yang kubuat. Tentunya, bukan karyaku murni karena aku selalu bilang bahwa ini adalah adaptasi. Hasil remake dan remodify. Aku juga selalu menekankan kalau aku mengikuti plot pada manga aslinya, tapi seberapa besar perubahan yang kubuat? Nah, ada beberapa anak yang dulu mempertanyakannya. Meski tidak penting, aku tetap akan menunjukkan pada kalian, seberapa besar hasil absurd yang muncul di kepalaku tertuang di fanfiksi ini.
Sebelum aku menuliskan detailnya, izinkanlah aku memperkenalkan manga yang kugunakan sebagai dasar pembuatan fanfiksi ini. Judul manganya adalah Last Eden karya Chie Waseda. Manga ini merupakan serial cantik terbitan PT Elex Media Komputindo tahun 2005. Tahun terbit asli manga ini sendiri di Jepang adalah tahun 1995.
Last Eden merupakan kumpulan beberapa manga oneshot, alias beberapa judul cerita yang sama sekali tak berhubungan dikumpulkan dalam satu manga. Mungkin aku salah menggunakan istilah, tapi karena aku tak begitu memahami manga, jadi sebutlah saja begitu. Ada tiga judul di sini: Last Eden, Second of Midsummer, dan Hot Eyeshot. Tapi, yang kuambil sebagai dasar cerita adalah Last Eden—sesuai dengan judul manga ini sendiri.
Manga ini kubeli pada saat aku SMP, sekitar tahun 2006, sewaktu aku study tour ke Jakarta. Duh, aku ketahuan kalau sudah tua, kan? Fufufu~ *abaikan* Belinya di sebuah lapak pinggir jalan di dekat salah satu obyek wisata. Harganya dulu murah, kalau tidak salah Rp 2.000,00 atau berapa gitu. Aku sudah lupa. Maaf, masa lalu sulit diingat lagi. Kekeke~
Baiklah, kulanjutkan lagi. Kali ini, aku langsung masuk ke cerita manga, ya? Akan kujabarkan garis besarnya, sehingga kalian nanti bisa membandingkan sejauh mana perbedaan kisah asli Last Eden dengan fanfiksi God who Falls in Love. Mungkin kalian tidak menganggapnya penting, tapi aku akan tetap menuliskannya demi memperjelasnya. Toh, sedari awal, aku sudah mengakui ide ini bukan murni ideku tapi berdasar manga. Tapi, aku tidak plagiat lho, kecuali aku mengakui semuanya ideku atau jiplak persis tanpa ada perubahan sama sekali. Aku selalu menekankan kalau ini based on manga entitled Last Eden by Chie Waseda di mana pun aku posting fanfiksi ini. Jadi, harap kalian memahami ini supaya tidak ada kesalahan persepsi tentang penulisan fanfiksi GWFIL.
Dimulai dengan scene pendek berisi narasi yang menunjukkan sang Dewa berkekuatan sedang diserang rasa kantuk. Jika ia jatuh tertidur, maka dunia akan berakhir.
Bagian selanjutnya pindah ke sekolah yang tempat Haruko Sakura bersekolah. Kejadian gadis ini dicium tiba-tiba oleh Fujieda, pacarnya. Setelah pacaran 14 hari, dia mencium Sakura dan memutuskannya. Dia juga bilang hanya mencoba ciuman dan juga mengatakan kalau Sakura membosankan. Kejadian ini merupakan flashback setahun yang lalu, saat Sakura masih kelas 2 SMP.
Scene selanjutnya beralih ke narasi singkat tentang gempa yang terjadi di Jepang dan nyaris terjadi tsunami. Lalu, muncullah Sakura di pintu masuk dan menyuruh semuanya minggir dari jalannya. Semua orang berbicara kalau Sakura yang sekarang berubah. Dia dulu bukanlah sosok galak.
KAMU SEDANG MEMBACA
God who Falls in Love [END]
FanfictionBagaimana jika dewa berkekuatan sempurna jatuh cinta pada manusia biasa? Ya, itulah yang terjadi. Chanyeol, dewa yang selalu bersikap konyol, seenaknya sendiri dan tak peduli pada kelangsungan dunia, ternyata bisa jatuh hati pada seorang manusia sed...