III

18 2 0
                                    

18 Mei 2016.

Nata merasakan hpnya bergetar di saku roknya. Tapi ia membiarkannya, karena ia masih dalam perjalanan menuju sekolah. Begitu ia menginjakkan kakinya di lantai sekolah- lebih tepatnya lantai kelasnya, ia segera merogoh sakunya untuk mengambil hpnya.

Gadis itu mengembuskan napas. Lagi-lagi, ada nama yang akhir-akhir ini kembali menghiasi chat list-nya. Ya, meskipun tidak dibalas olehnya.

Jakarta B: Pagi Nat, hehe

Nata memencet back tanpa membalas, membuka LINE Let's Get Rich di hpnya dan memainkannya hingga pundaknya ditepuk seseorang. Nata mendongak, ternyata Lana.

"Anju, udah bel Nat, malah masih mainan," ujar Lana. Nata memamerkan cengiran khasnya, memencet tombol home di hpnya dan mengunci layar, kemudian mengambil alat tulis dari tasnya. "Yuk Lan," kemudian Nata berdiri, dan berjalan menuju ruang seni budaya dengan Lana.

Nata dan Lana memang beda kelas. Tetapi, mereka akan sekelas ketika seni budaya. Ketika pelajaran seni budaya di SMA Nusantara, sekolah mereka, tiga kelas akan digabung menjadi satu. Dan kelas Nata, digabung dengan IPA 3 dan IPS 2.

Nata dan Lana melepas sepatu dan meletakkannya di rak sepatu yang terletak di depan ruang seni budaya, kemudian masuk. Mereka memilih duduk di baris belakang, seperti biasanya. Tak lama, Pak Alan selaku guru seni budaya masuk dan memulai pelajaran.

Minggu lalu, mereka memulai materi drama dan hari ini, mereka akan dibagi menjadi beberapa kelompok drama. Mereka ditugaskan untuk membuat drama bebas yang akan ditampilkan bulan depan. Kelompok terbaik akan dipilih untuk mengisi acara tahunan SMA Nusantara.

Begitu kelompok selesai dibagi, mereka berkumpul sesuai kelompok masing-masing untuk membicarakan drama kelompok.

Mereka dibagi menjadi lima kelompok, yang berarti dalam satu kelompok berisi dua puluh siswa. Sedangkan kelompok Nata berisi Lana, Arisa, Dania, Dinda, Acel, Atala, Athaya, Ijal, Ari, Zhidan, Rama, Juan, Raiha, Agung, Sam, Reval, Jery, Fauzan, dan... Arta. Iya, Nata sekelompok dengan Arta. Untungnya, ada Lana juga.

Menurut Nata, kelompoknya ini isinya anak-anak yang seru, rame, nggak kaku, dan nggak diem. Jadi asik, lah. Apalagi, semua cowok di kelompoknya itu, satu komplotan.

Mereka berkumpul di belakang, membentuk lingkaran. Untungnya, ruang seni budaya ini terbilang luas. Bahkan mereka bentuk lingkaran kayak gini aja nggak perlu sempit-sempitan.

"Jadi kita mau bikin drama apa, nih?" Tanya Agung, memulai 'rapat'. Kami semua berpikir. "Eh eh, gue tau," Semuanya menatap Ijal. "Drama kisah cintanya si Arta aja, kan udah kayak ftv, tuh!"

"Sialan, Jal," Arta yang kebetulan duduk di sebelah Ijal langsung menoyor kepala Ijal.

Semuanya tertawa, termasuk Nata. Berikutnya, masing-masing dari mereka mengusulkan cerita yang kira-kira cocok. Nata tiba-tiba terpikir suatu cerita, "SNOW WHITE AJA!" Serunya, tidak santai.

"Santai Nat, ngusulinnya..." Ari berpura-pura mengelus dada, sedangkan Arta mengulum senyum melihat Nata yang terlihat antusias mengusulkan cerita tersebut. Arta tau, Snow White adalah kesukaan Nata.

"Eh, btw, boljug dah usulnya si Nata," ujar Dania. "Yoi," beberapa lainnya menimpali.

"Tapi yang jadi pangerannya Arta, Snow White-nya si Nata!"

Sialan.

《《《《《》》》》》

Drama Kisah Cinta

Deikar Ijal invited you to a group.

Nata memencet 'join' pada layar hpnya. Baru saja ia masuk, grup tersebut sudah ramai.

Ari Mahardika: newmem intro di post

D. Madania: lo kata ini grup apaan Ri

Agung Ars: bego lu ri ini kan grup drama percintaannya Arta

Jakarta B: ajg
Jakarta B: gue makan lu Gung

Zhidan: ngeri ah Abang Arta

Arsyinta Kara: ngeri ah Abang Arta 2

Resyan Atala: ngeri ah Abang Arta 3

Sam Y D: ngeri ah Abang Arta 4

Fauzan: ngeri ah Abamh Arta 5
Fauzan: *abang

Jerye: gobloque lu jang

Deinda M: les ngetik dulu jang

Ari Mahardika: mau gue ajarin jang?

Arsyinta Kara: gue lesin sini jang

Fauzan: kuy kar, otw

Natana Rivera: JER
Natana Rivera: ko display name lu aneh sih

Jakarta B: manggil jery-nya b aja Nat

Raihaha: uh

Fauzan: uh 2

Jerye: uh 3

Sam Y D: uh 4

Resyan Atala: uh 5

Lana Raissa: uh 6


Zhidan: uh 7

D. Madania: uh 8

Deikar Ijal: uh 9

Agung Ars: uh 10

Ari Mahardika: uh 11

Juanata: uh 12

Revalino Bagastara: uh 13

Januar Rama: uh 14

Acel Zenitha: uh 15

Arsyinta Kara: uh 16

Deinda M: uh 17

Thaya Maulana: uh 18

Raihaha: uy, ngekick grup lain kuy

Jakarta B: mending lu aja yg gua kick Ha

《《《《《》》》》》

(note: absurd? emg, bgt wkwk)

Chance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang