"Tidak kak,aku tidak menyiksa diri dan-- kak awassssss"
Ciiiiiiiitttttttttt
Bruuukkkk
.
.
.
.
.
.
-----------------------'Kenapa dia selalu datang disaat yang tidak tepat? apakah ini yang dinamakan takdir?' -Aira Rain
Suara ambulance terdengar sepanjang jalan, cuaca yang awalnya cerah kini mendung dan butiran air kini mulai turun perlahan dari langit seperti ikut merasakan duka yang sama. Di dalam ambulancepun terdengar isakan yg begitu pilu, kejadian bertahun tahun lalu terjadi lagi membuka luka yang sudah mulai sembuh dan membuatnya terbuka lebih lebar lagi. Entah apa yang akan terjadi,rasanya wanita itu ingin selalu meninggalkan dunia ini, segala kenangan yang ada membuatnya putus harapan untuk hidup, segala yang dia punya telah dirampas darinya, ketika ia ingin bangkit kejadian itu terjadi lagi membuat lukanya semakin dalam.
"Apa yang akan ku lakukan hikss.. Kau.. Kau mengulanginya lagi hikss.. Ini...ini terjadi lagi hiksss" isak tangis wanita itu kembali menggema didalam ambulance dengan begitu keras
"Tenanglahh. Aku tau aku salah.. Tapi.. tapi apa yg harus aku lakukan? Maafkan aku.. Ku mohon tenanglah"
"Bagaimana mungkin hikss aku tenang.. Jika dia semakin memburuk hikss. Aku tidak ingin ada sesuatu yg buruk terjadi hikss"
"Aku tau ra, maka tenanglah. Dia akan segara mendapat pertolongan"Hujan masih turun dengan deras, seakan langit menangisi segala yang terjadi.
**********************
-Rumah Sakit Nasional Catur Sakti
Nampak seorang wanita mondar mandir di depan UGD dengan seorang laki laki yang sedang menatapnya sambil duduk di kursi depan UGD. Mereka nampak sangat gelisah. Laki laki tersebut nampak sangat khawatir, khawatir mengenai orang yg sedang bertaruh nyawa di UGD tersebut namun dia nampak lebih khawatir dengan wanita di depannya ini, berbeda dengan si wanita yg begitu khawatir dengan orang yg ada di UGD, takut. Takut kejadian yang sama persis terjadi lagi, traumanya yg mulai hilang bertahun tahun lalu mulai datang lagi, guncangan yg dia rasakan sangat besar. Wanita tersebut masih saja mondar mandir hingga sebuah suara berat menginstrupsi kegiatannya dan membuatnya berhenti
"Ra,sudah jangan gelisah begitu, kau hanya akan menambah traumamu"
"Dia.. Dia sedang mempertaruhkan nyawanya didalam kak, aku..aku takut.. Takut jika kejadian itu terulang kembali. Dia tdk boleh pergii. Dia tdk boleh merenggang nyawanya"
"Aku tau, akupun begitu ra, tp please tenanglah"
"Tolonglahh jangan menyuruhku tenang disaat seperti ini, rasanya aku ingin mati kak" ucap wanita tersebut frustasi
"Cukup ra!! Cukup!! Sekarang kamu lebih baik ke kantor. Bukankah kamu ada meeting?"
"Kak. Bagaimana mungkin aku ke kantor jika dia ada disana. Aku tidak akan tenang kak."
Baru saja laki laki tersebut ingin menjawabnya Seorang dokter diikuti 2 orang suster datang.
"Dok,bagaimana keadaannya?" tanya wanita tersebut
"Dia mulai membaik hanya saja dia kehilangan banyak darah sehingga ia butuh donor darah, dan kebetulan stok darah kami yg cocok dengannya habis berhubung darahnya sangat langka"
"Apa darahnya Dok?" lagi lagi wanita itu bertanya tanpa sabaran
"AB+ "
"Darah saya AB+ ambil darah saya saja dok"
"Baiklah, tp harus ada yg menanda tangani dan mengurus administrasi pasien karena itu sudah merupakan prosedur rumah sakit"
"Saya akan mengurusnya" ucap laki laki yg sedari tadi mendengar pembicaraan dokter dan wanita itu.
"Baiklah, sekarang mari kita ke ruang donor darah" ucap sang dokter
.
Setelah melakukan transfusi darah dengan mengikuti segala prosedurnya,wanita tersebut sekarang berada di ruang rawat inap untuk beristrahat, 5 menit kemudian,lelaki yg bersamanya tadi masuk
"Kau baik baik saja ra?"
"Iya kak,ra baik baik saja. Hanya saja, bagaimana dengan dia kak? Apakah dia sudah sadar?"
"Dia belum juga sadar ra, hanya saja kata dokter dia akan segera pulih"
"Syukurlah kak. Dan Maafkan aku karena sdh merepotkanmu kak"
"Tidak ra,kamu tidak merepotkanku. Aku yang salah, dan setelah beristirahat,kita akan pulang, aku akan mengizinkanmu di kantormu"
"Tidak kak,aku akan ke kantor,bagaimanapun juga aku tidak bertanggung jawab dengan melewatkan meetingku pagi ini,dan yah, bagaimana dengan mobilmu kak? Bukankah tadi kau tidak membawanya?"
"Percuma saja berdebat denganmu, kau sangat keras kepala ra, dan soal mobil,aku sdh menyuruh adri untuk mebawanya kesini"***********************
Setelah menghabiskan hampir 1 jam.di rumah sakit, dan memastikan wanita itu baik baik saja aku menuju kantor, diluar cuacanya cukup mendung, aku paling benci dengan situasi ini. Setelah kurang lebih 30 menit di perjalanan aku sampai dikantor, setelah memasuki kantor Dera-respsionis kantor menyapaku
"Selamat pagi aira,nampaknya kau sangat terlambat hari ini"
"Pagi dera, yah ada sedikit masalah pagi ini dan untungnya semua telah terselesaikan"
"Ah ya ra, Mr. Aisten ada diatas"
"Benarkah? Yasudah aku akan naik keatas. Terima kasih der"
"Samasama ra, semoga kau tidak mendapatkan masalah"
Aku berjalan cepat menuju lift, yang benar saja. Mr.Aisten ada disini, ini pertama kalinya dia mengunjungi kantor pusat di Indonesia dan aku akan membuat kesan buruk dengan kesingan datang ke kantor, ini jelas tidak dibenarkan. Sementara itu,diluar hujan lagi lagi turun dengan derasnya, sungguh hari ini sangat sial bagiku.
Sesampainya di depan ruangan CEO, aku mengetuk pintu dan ada sebuah suara berat mengintrupsi dari dalam memerintahkan untuk masuk, ada apa ini, aku merasa jantungku nyaris copot dan berdetak sangat cepat, ku buka pintu ruangan itu perlahan, ku liat seseorang dengan tinggi proposional bak model dengan potongan rambut rapi sedang menatap keluar jendela.
"Maaf pak, saya sekretaris bapak"
Mendengar aku membuka suara dia membalikkan badannya, aku tidak berani hanya untuk sekedar memandangnya, aku menunduk memperhatikan sepatuku yang tiba tiba saja menjadi menarik untuk dilihat
"Ah ya, jadi kamu sekretaris saya, dan sepertinya kamu terlambat miss.." dia menggantungkan kalimat akhirnya
"Aira Rain pak, namanya aira rain"
"Ah ya miss aira, kamu tau kesalahan kamu?"
"Iya pak saya tau,maaf pak tapi ada sedikit masalah pagi tadi saat menuju ke kantor"
"Baiklah,kali ini saya maafkan, dan 1 lagi saya tidak suka jika saya berbicara namun lawan bicara saya melihat kebawah"
"Maaf pak" aku mengangkat kepalaku perlahan dan mulai menatapnya. De javu. Aku seperti merasakan de javu saat melihatnya dia seperti.............Thanks for reading
Maaf typo
Salam hangat♡A.F.A
KAMU SEDANG MEMBACA
SECANJA [SLOW UPDATE]
RomanceHujan? bukankah semua orang suka hujan? bukankah hujan itu Rahmat yg diturunkan tuhan? kau tau? hujan tidak seindah itu, hujan adalah bencana, hujan adalah hal yang palingku benci, hujan adalah musibah terbesar dalam hidupku.hingga dia datang ke ke...