[1]

11 3 0
                                    

'Karena usaha tidak akan menghianati hasil' itulah pepatah yang sering terucap

Derap langkah terdengar jelas di koridor  kantor yang sepi.waktu sudah menunjukkan pukul 00.00 jelas saja hanya  langkahku Yang terdengar. Ohh andai saja  ini bukan karena meeting besok aku  takkan mau bekerja sampai larut begini. Ah ya, namaku Aira Rain, biasanya mereka memanggilku Aira. Aku  bekerja  di salah satu  perusahaan pengelola mutiara terbesar di Indonesia. Aku  bekerja  sebagai  asisten  CEO. Tapi aku sendiri tdk tau bagaimana rupa CEOnya. Aneh bukan? Oke. Berhenti  membicarakan  tentang diriku, rasanya  sekarang aku ingin cepat cepat sampai  di  rumah dan tidur dikasurku yg empuk itu. Dan  jangan  lupakan orang yang  sedang menunggu ku  dibawah. Sepertinya dia  akan mengamuk sebentar  lagi.

                                 *******

Ah yang benar saja,wanita itu membangunkanku dan menyuruhku  menjemputnya. Apakah dia gila? Bayangkan saja ini sudah pukul 00.00 dan  dia masih di kantor.

"Maaf  membangunkanmu  dan  menyuruhmu  menjemputku" ujar  wanita  itu  setelah  memasuki  mobil
"Apakah kau gila ra? Ini sudah jam 12 malam dan kau masih berkeliaran di  kantormu yg besar itu. Apakah  kau  masih  waras? Apakah otakmu masih  berfungsi dengan  baik?" ahh  wanita  ini  benar  benar  membuatku  gila.
"Maaf  Sa, maafkan  aku. Kalau  juga  bukan  karena  meeting penting  besok aku  tidak akan bekerja lembur seperti ini. Sekali lagi maafkan aku Asa Rikas" ucapnya sambil  menyebutkan  nama  lengkapku.
"Ini terakhir kalinya kau bekerja sampai  selarut ini Aira Rain!" geramku
"Ahh, yah  baiklah  sa, dan sebaiknya kau  cepat  menyetir dan  membawaku  pulang, aku sangat merindukan kasurku itu dan  sampai kapan kita akan terus disini?"
"Ya, oke, baiklah  nyonya besar. Aku  harap kau  menyadari  kesalahan mu  kali  ini, dan kau akan dihukum karenanya"
"Baikalah  bapak Asa Rikas. Aku tidak  butuh ceramah kali  ini.kau tau?kau  bahkan  lebih  cerewet daripada ibu  kos yang ada di depan rumahku dan  menyetir lah dengan benar aku tidak mau mati  konyol karenamu"
"Baiklah, aku akan fokus  menyetir. tidurlah  aku  akan  membangunkanmu  saat  sudah  sampai dan  aku  sudah  menyiapkan selimut di belakang kau bisa memakainya"

                       ----------------------------------

Tidak terasa hari begitu cepat berlalu,rasanya baru 5 menit aku mengistirahatkan tubuhku dan sekarang mentari mulai menampakkan sinarnya. Pagi ini,langit terlihat cerah. Udara terasa sedikit sejuk dari biasanya,apakah ini petanda baik?ku harap hari ini si pembawa penderitaan tidak datang. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 07.30 itu berarti satu jam lagi meeting di mulai. Ahh ya meeting!! Kenapa aku melupakannya,sekarang aku harus bergegas.

"Kak,aira berangkat dulu yah"
"Iya,hati hati dijalan ra. Ingat,jangan sampai telat makan atau kau akan menerima akibatnya"
"Baiklah kak"
"Ohya aira,tunggu sebentar.kakak akan mengantarmu. Rasanya kau masih mengantuk,tidak baik mengemudi sendirian"
"Ohh ayolah kak.aira bukan anak kecil lagi, aira bukan anak SMA yg tidak tau aturan berkendara"
"Tidak aira,turuti perkataanku atau kau tidak ku biarkan pergi bekerja"
"Ahh baiklah kak,sekarang cepatlah 40 menit lagi meetingku akan dimulai dan ini sangat penting"
"Tunggulah didepan,kakak akan mengambil kunci mobil"
"Cepatlah kak.aku sudah sangat terlambat"

Lima menit kemudian,mobil sudah meninggalkan halaman rumah.

"Aira,apa kau yakin tdk ingin pindah?" ah pertanyaan itu lagi. Aku memutar bola mataku sangat bosan rasanya jika topik pembicaraan mengenai itu.
"Tdk kak.aira sudah betah kerja disana.lagi pula posisi aira cukup bagus kak,jadi kakak tidak perlu cemas seperti itu"
"Ra,sebaiknya kau pindah saja.bekerjalah dengan kakak.kau hanya perlu menjadi asisten kakak dan tidak perlu melakukan banyak hal seperti ini" bujuk kakak lembut sambil menatapku
"Kak,jangan egois.aku juga ingin merasakan hal hal baru.aku tidak mau menjadi anak manja.aku akan membuktikan aku bisa.sudalah kak,jika kakak masih membicarakan hal ini aku lbh baik turun saja"
"Tidak kah ini berlebihan ra! Apalagi yang mau kau tunjukkan! Ini lebih dari cukup! Apa kau merasa aku tidak terbebani karena sikapmu ini! Cukup ra! Cukup! Jgn siksa dirimu!" baru kali ini kakak berbicara keras kepadaku.rasanya air yang ada di pelupuk mataku ingin tumpah
"Tidak kak,aku tidak menyiksa diri dan-- kak awassssss"

Ciiiiiiiitttttttttt
Bruuukkkk
.
.

Thanks for Read😉
Maaf Typo😉
Salam hangat
♡A.F.A

SECANJA [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang