Part 1

542 17 0
                                    

ALL POV KIM GWEBOON

annyeong~ “ Sapa seorang yeoja cantik kepada teman yeoja-nya yang baru datang.

“ kyyaahhh~ Minzy-ah!! Bagaimana?? “ Teriak yeoja yang disapa dan dilanjutkan dengan satu pertanyaan yang terdengar sangat antusias.

“ bagaimana apanya?? “ sahut yeoja yang ditanya dengan semburat merah yang mulai terlihat dipipinya.

“ aaiiiss, kau ini. bagaimana hubunganmu dengan namja itu, Minzy-ah?? Apakah berjalan dengan lancar? Atau sudah berakhir?? Hahaha “

Aiiissss~

Ya tuhaaannn..

Ini terlalu pagi untuk telingaku menangkap obrolan gosip–gosip yang tak penting dari mulut mereka. Aegyo, Apa mereka tak sadar tempat?? Ini kantor. K-A-N-T-O-R. Bahkan ini masih didalam Lift dan mereka terus menerus mengumbar-ngumbar obrolan pribadi ditengah karyawan yg lain. Apa mereka tak punya tempat lain untuk menggosip? Apa mereka tak punya malu? Atau memang urat malu mereka sudah putus?? Ck. Dasar yeoja-yeoja bodoh.

Ting

Akhirnya~

Dengan terburu-buru kulangkahkan kakiku yang mengenakan high heels keluar dari dalam lift yang sudah membawaku ke lantai tujuan.

Hufh

Kuhela nafasku ketika pintu lift yang masih berisi yeoja-yeoja penggosip itu tertutup. Sekarang dengan langkah anggun kubawa kakiku yg tertutup rok span berwarna biru malam melangkah diatas lantai marmer hingga menimbulkan suara langkah yang terdengar teratur.

“ Kim Gweboon-ssi

Suara merdu dan berwibawa seorang namja yang sangat kukenal itu menghentikan langkahku.

nde, sajangnim? “ sahutku setelah memberi hormat kepada atasanku ini.

“ setelah meletakkan barang-barang anda, saya harap anda bisa menemui saya keruangan saya “ Perintah namja yang berusia 59 tahun itu kepadaku.

eoh? Nde, sajangnim “ sahutku lagi dan kembali memberi hormat ketika atasan-ku itu melangkah pergi.

Ada apa lagi ini?? Aaiiisss, pagi ini benar-benar pagi terburuk untukku.

Dengan sedikit semangat pagi yang masih tersisa, kembali kulangkahkan kakiku menyusuri lorong panjang yang akan membawaku menuju ruanganku.

Aku Kim Gweboon. Yeoja beruntung berusia 26 tahun yang sudah menduduki jabatan sebagai Manajer Produksi disebuah Perusahaan raksasa yang bekerja dibidang teknologi. Tak mudah bagiku mendapatkan posisi ini, terlalu banyak saingan yang menginginkan aku jatuh, tapi dengan ketekunan dan kerja kerasku akhirnya aku bisa mencapainya.

Setelah meletakkan tas dan bawaanku kedalam ruangan, aku kembali menyusuri lorong yang akan mebawaku keruangan Direktur Utama. Sepanjang perjalanan aku mencoba mengingat-ngigat kesalahan apa yang tlah kulakuka akhir-akhir ini, hingga atasan-ku itu datang langsung memintaku untuk menemuinya.

Bohong jika aku berkata baik-baik saja, karena selama hampir 3 tahun bekerja diperusahaan ini aku baru 2 kali memasuki ruangan itu. Pertama saat aku diterima bekerja diperusahaan ini, kedua saat kenaikan jabatanku 1 tahun yang lalu dan sekarang akan menjadi kali ke 3 aku memasuki ruangan yang begitu luas itu.

Didepan ruangan Direktur utama itu aku disambut oleh yeoja manis yang kira-kira berusia tak jauh dariku, dia adalah sekertaris pribadi atasanku-ku. Meja kerjanya berada tak jauh dari pintu besar itu.

“ Selamat Pagi, Kim Gweboon-ssi “ Sapanya dengan senyum 5 jarinya.

“ Selamat Pagi “ Sapaku balik dengan senyum 5 jari andalanku.

“ anda telah ditunggu sajangnim didalam “ Ucapnya memberitahu sambil berjalan menggiringku menuju depan pintu besar itu. Aku menggangguk dan mengikutinya.

CKLEK

“ Silahkan masuk “ Ucap yeoja manis itu setelah pintu besar itu terbuka.

Aku menarik nafas untuk menenangkan diriku dan dengan langkah yakin ku ayunkan kakiku memasuki ruangan besar itu.

Sajangnim.. “ Sapaku sambil memberi hormat kepada namja tua yang saat ini duduk dikursi tamu didepan singgasananya.

Kepalanya terangkat dan kemudian senyum berwibawanya tercetak dari bibirnya. “ Anda sudah datang, Kim Gweboon-ssi, kemari.. “ pintanya.

Aku pun melangkah semakin dekat dan sekarang aku berdiri berhadapan dengan atasan-ku, posisi kami saat ini masih terhalang sofa panjang yang baru kusadari setelah mata kucingku menangkap sosok seorang namja lain yang duduk membelakangiku.

eoh! Mianhae, sajangnim. Saya tak tau kalau anda sedang kedatangan tamu saat ini.. “ Ucapku merasa tak enak hati karena baru sadar dengan keberadaan sosok lain didalam ruangan ini.

“ akh, gwenchana, Kim Gweboon-ssi. Sebenarnya saya juga ingin memperkenalkan dia kepada anda “ Jawab cepat atasan-ku itu. “ dan mungkin anda akan mengenalinya karena dia dulu kuliah ditempat dan jurusan sama seperti anda “ Lanjut atasan-ku dan mendadak membuatku bingung.

Aku? Mengenalinya? Nugu?

Tanyaku dalam hati dan dari belakang kuperhatikan sosoknya lebih seksama. Bahu tegap, leher jenjang dan tatanan rambut berjambul berwarna coklat almond. Dari belakang sosoknya mengingatkanku kepada namja sialan yang sudah 1 bulan tak memberikan kabar padaku. (?)

Sosok Namja itu perlahan berdiri dari duduknya dan seperti gerakan slow motion didalam drama-drama yang ditayangkan ditelevisi, dia membalikan posisi berdirinya untuk menghadapku.

DEG

Mata itu tertarik seakan hendak menghilang disaat sebuah senyuman tercetak dibibir indahnya.

Annyeong, Kim Gweboon-ssi. “

-To Be Continue-

Is HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang