AWAL PERTEMUAN

8 1 0
                                    

Nafila masih enggan bangun, ini hari sabtu jadi dia bisa tidur sampai sepuas yang dia mau.
Kalau saja dia tidak terlanjur janji, gerutunya dalam hati.

Hari ini mereka, Fela, Bunda dan Nafila akan memasak bersama sekalian kata Bunda Vina untuk menyambut putranya kembali ke rumah, abang Fela, bang Felix namanya.

Nafila beranjak dengan malas dari tempat tidur, melirik sebentar jam di meja samping tempat tidurnya. Pukul 7.20 pagi.

Baru mau ke kamar mandi, pintu kamarnya sudah di ketuk dan terbuka menampilkan kepala Fela.

"Hei. Gue pikir lo blom bangun"

"Ini juga baru mau mandi nek, lagian juga blom jam 10 ini"

"Cepetan ya mandinya. Gak pake lama ya. Awas tar bang Felix keburu sampe. Gagal dah kejutannya tar" kata Fela sambil melangkah duduk di atas ranjang Nafila.

"Hadeeeh...kan abang lo pesawatnya sampe jam sebelas, nek. Blom ke sini nya, paling juga jam satu kena macet" sungut Nafila.

"Yeee..dibilangin malah bawel. Pokoknya gak pake lama" balas Fela.

"Iya..iya..ya udah lo keluar sono. Gue mau mandi sekarang"

Fela segera melangkah keluar dan menutup pintu kamar Nafila.

Nafila segera masuk ke kamar mandi.

Nafila anak sebatang kara, papa dan mama nya sudah meninggal di usianya yang 16 tahun. Ayah Varo dan Bunda Vina yang menampung Nafila. Sejak saat itu Nafila tinggal dengan mereka. Ayah Varo dan Bunda Vina adalah teman papa mamanya.

Rumah peninggalan orang tuanya sudah dijual dan uangnya ditabung oleh Nafila. Biaya kuliah dan hidup Nafila semua ditanggung keluarga Fela. Mereka melarang Nafila memakai sisa uang peninggalan orang tuanya. Kata mereka itu untuk tabungan Nafila.

Keluarga Fela memang sangat baik. Nafila juga memanggil ayah dan bunda dengan orang tua Fela. Fela tidak pernah iri juga dengan Nafila. Nafila beruntung bisa mendapatkan keluarga pengganti yang sangat menyayangi dirinya.

Bang Felix, abang Fela. Nafila belum pernah bertemu langsung dengan orangnya. Hanya melihat dari foto keluarga di rumah. Bang Felix ke Kanada umur 18 tahun, kuliah dan bekerja di sana sampai sekarang umurnya 29 tahun. Bang Felix beda umur dengan Fela dan Nafila 10 tahun. Selama Nafila tinggal di sini, bang Felix belum pernah sekalipun pulang ke Indonesia. Selama ini selalu ayah, bunda dan Fela yang ke Kanada. Nafila diajak tapi tidak pernah mau ikut.

Nafila dengar dari bunda dan ayah kalo bang Felix akan pulang dan mulai menetap lagi di Indonesia. Bang Felix akan meneruskan usaha ayah. Ayah sudah berumur 61 tahun, sudah saatnya pensiun.

Menurut cerita Fela, abangnya itu patah hati selama 9 tahun. Patah hati karena cinta yang ditolak dan patah hati karena cintanya yang menolaknya meninggal karena sakit. Patah hati yang dalam untuk seorang gadis.

Fela bilang, abangnya jatuh cinta dengan gadis yang satu kampus dengan abangnya tapi gadis itu hanya menganggap abangnya Fela sebagai seorang teman. Gadis itu mencintai orang lain dan akhirnya bertunangan dengan orang yang dicintainya. Setelah 4 tahun, gadis itu meninggal karena sakit.

Sampai sekarang sudah 9 tahun berlalu abangnya Fela masih gagal move on. Alasan selama ini dia menolak tinggal di Indonesia karena kuburan gadis itu ada di Kanada. Sekarang abangnya harus balik ke Indonesia karena usia ayahnya sudah tidak memungkinkan untuk memegang usaha lagi.

Fela sering mengomel, dia merasa abangnya bodoh. Masih belum bisa move on selama ini untuk gadis milik orang lain. Seharusnya yang gagal move on itu dan yang nerasakan kesedihan mendalam adalah tunangan gadis itu. Ini malah abangnya yang masih menderita sampai 9 tahun. Bahkan kata Fela, tunangan gadis itu sampai sekarang masih kesal dengan abangnya yang tiap hari ke kuburan gadis itu. Memang miris ya, sudah meninggalkan pun masi jadi rebutan. Pikir Nafila. Hehe...

AKU MASA DEPANMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang