proof of life 4

281 46 5
                                    

"Jihoon? Apa yang kau lakukan di sini?

Jihoon mendongak dan terkejut. Cukup terkejut karena menemukan sosok namja tinggi yang menemukannya.

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Mencari inspirasi." Sebuah kalimat pendek keluar setelah beberapa detik hanya diam.

"Tumben," sahut namja itu menelengkan kepalanya. Jangan lupakan nada dingin yang ia keluarkan.

"Dan apa yang kau lakukan di sini? Won?" Jihoon ganti bertanya tak kalah dinginnya.

"Mencari udara segar-- lalu melihatmu termenung."

"Apa kau punya masalah?" Tanyanya kemudian.

"Apa maksudmu?" Jihoon bertanya. Seolah tidak memahami maksud pertanyaan Wonwoo.

"Aku hanya menanyakan tentang masalahmu. Itu jika kau benar-benar mempunyai masalah," sahut Wonwoo acuh.

"Ck. Sok tahu." Jihoon mencibir. Membiarkan Wonwoo dengan pemikirannya. Meski apa yang Wonwoo terka memang benar. Ia sedang ada masalah. Tapi, ia tidak ingin membaginya dengan namja di sampingnya.

Memberi tahu Wonwoo, sama saja dengan memberi tahu Soonyoung. Meski reaksi mereka berbeda. Meski Wonwoo tidak akan terlalu berlebihan, tapi ia pasti khawatir. Lagipula, Jihoon sendiri belum tahu tentang penyakitnya.

"Ji! Jihoon!"

"Apa? Kau pikir aku tuli?" Sungut Jihoon kesal.

"Kalau tidak tuli, lalu apa? Aku memanggilmu berkali-kali." Sahut Wonwoo tak kalah kesalnya. "Kau melamun!" Tekannya.

"Tidak! Aku tidak melamun."

"Lalu apa? Berpikir? Apa yang kau pikirkan?" Wonwoo entah mengapa sangat ingin tahu. Ia sedikit mencurigai sikap namja mungil di sampingnya. Ia seolah menyembunyikan sesuatu darinya.

"Aku sedang memikirkan tentang pekerjaanku. Dan kau disini menggangguku. Asal kau tahu." Jihoon benar-benar kesal sekarang. Namja ini hanya ingin sendiri, tapi Wonwoo tanpa diundang muncul begitu saja.

"Kenapa kau tidak mendekam di studiomu saja, jika tidak ingin diganggu. Taman ini tempat umum. Asal kau tahu," Wonwoo menyahut tak peduli. Membuat Jihoon hanya diam dan merengut.

"Huuuh~. Aku pergi. Nanti mengganggumu." Wonwoo beranjak. Meninggalkan Jihoon yang memandangnya bingung.

Melangkah menjauh. Mengambil ponselnya dan mulai mengirim pesan pada seseorang. Sudah tidak peduli pada Jihoon dan sikap dinginnya. Apalagi dengan keinginannya mencari udara segar.

"Kenapa kau tiba-tiba menghubungiku?" Tanya namja lain begitu ia bertemu dengan Wonwoo yang menunggunya di halte taman.

"Jangan banyak tanya. Ayo pergi!" Ajak Wonwoo tanpa berniat menjelaskan atau menceritakan sesuatu.

"Baiklah-baiklah." Namja itu tak menuntut. Ia hanya tersenyum maklum dan mengikuti permintaan Wonwoo.

"Kau tahu Jun, Jihoon bertingkah aneh." Wonwoo berkata tiba-tiba setelah beberapa saat lalu, berkata tidak ingin membahasnya dengan namja di sampingnya.

"Maksudmu?" Junhui, namja asal Tiongkok ini mengernyit heran.

"Aku tadi melihatnya duduk sendirian. Termenung di taman. Dia terlihat khawatir. Tapi tak berkata apapun saat aku menanyainya." Wonwoo berbicara panjang. Menjelaskan yang terjadi pada namja di sampingnya.

"Mungkin ia sedang memikirkan pekerjaannya. Tidak mungkin sesuatu yang buruk terjadi pada setan kecil itu." Junhui mencoba menghibur. Wonwoo yang terlihat khawatir, adalah satu hal yang tidak ingin ia lihat.

Proof Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang