Clara memandang gedung sekolah yang akan menjadi sekolahnya dari dalam mobilnya. Rasa takut kemudian meledak di dadanya. Ia menarik nafas dalam dan menghembuskannya dengan berat. Clara memainkan tangannya kasar dengan harapan rasa takutnya akan hilang. "Bunda, Ara ga mau sekolah. Tahun depan aja ya, Bun?" tanya Clara sambil menundukan kepalanya. Widya-Bunda Clara mengengam tangan Clara. Ia menatap Clara lembut sambil ngulas senyum hangat di bibirnya. "Ara, Bunda bukannya sudah bilang ke Ara, kalau ngomong sama orang Ara harus tatap matanya, kan?" Tanya Widya lembut.
Clara tetap menunduk dan menahan air matanya yang akan jatuh sebentar lagi. "Sini liat Bunda" ujar Widya sambil mengangkat perhalan dagu Clara. Ia mendapati butiran bening sudah jatuh dari mata Clara. Widya menghapus air mata-ketakutan itu dan kemudian memeluk Clara. "Bun, Ara gamau sekolah. Ara mau pulang. Ara gamau sekolah. Ara mau pulang." Ujar Clara berulang kali sambil memeluk Bundanya. Widya melepaskan pelukannya dan melihat mata coklat terang anaknya berubah menjadi sangat ketakutan. Ada rasa dendam trauma yang mendalam sehingga mata itu tak seterang tadi. "Tapi, Ara gaboleh kalah sama ketakutan Ara."------------------------------------------------------
Hai readers!
Ini tulisan pertama aku ya jadi i hope you can enjoy it.
Tolong jangan lupa rate,comment, and follow yaaa.
Oh yaa maaf aku belum add photos di part part akuu soalnya aku cari photos yang bener bener clop sama alur cerita dan tokohnya.
Thank you
XoxoxoRegreat
Dessy
YOU ARE READING
Mine
Teen FictionPutri Clara Anissa adalah gadis cantik yang dapat membius pria dengan sekali melihatnya. disamping kecantikannya yang sempurna, Clara kaku dan bahkan bersikap dingin dengan cowok manapun. disamping itu, Armando- pentolan sekolah yang dingin dan badb...