Five - Can I?

998 115 15
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hanging out with him or can I called it date? Looking up the night starry sky is so romantic, right? JK_Jeon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanging out with him or can I called it date? Looking up the night starry sky is so romantic, right? JK_Jeon

Dengan sebuah kaus polos berwarna putih yang dilapisi kemeja merah kotak-kotak, ripped jeans, beanie merah dan sepatu timberland kesukaanku, aku pun siap untuk berangkat menjemput keka- ups Taehyung maksudku. Aku sengaja mengajaknya untuk pergi malam ini untuk merayakan dan memberikan hiburan untuknya setelah menyelesaikan ujian dan penyelesaian skripsinya. Ya, ia berhasil menyelesaikan tugas skripsi yang memuakkan itu. Sebagai apresiasi, aku menjanjikannya mentraktir daging dan juga jjangmyeon, dua dari makanan favoritenya malam ini. Dan dengan sekali helaan nafas dan bercermin, aku pun siap untuk berangkat, menjemput Taehyung-ku.

Malam ini udara memang cukup dingin meskipun baru memasuki musim semi. Ku lihat sebuah bangunan rumah yang sangat aku hapal berada beberapa meter dari tempatku berdiri kini. Ya, itu adalah rumah nenek dari Taehyung dan menjadi rumah tinggalnya kini. Ku raih ponsel milikku yang selalu aku simpan didalam kantung celana bagian kiri, mencari satu kontak dan mengetikkan sebuah pesan sebelum aku melanjutkan perjalananku menuju ke sebuah rumah sederhana berpagar kayu berwarna putih sebatas pinggang yang merupakan kediaman keluarga Kim.

Tanpa perlu menunggu waktu lama untukku menunggu Taehyung karena sesaat setelah sampai, aku bisa melihat pintu rumah itu terbuka dan menampilkan sosoknya dalam balutan sweater berwarna abu-abu tua, jeans hitam, beanie hitam dan juga sebuah sneakers senada dengan sweater yang dikenakan olehnya. Manis.

"Hai, Jung! Menunggu lama?" ujarnya sambil menyunggingkan senyumnya. Ughh bisakah senyum itu hanya diberikan untukku saja? Dan ohh tampaknya aku memang benar candu dengan senyum manisnya!

"Aku baru sampai. Apa kabar nenek Kim? Maaf aku sudah lama tak berkunjung dan menemui nenek." aku menatapnya yang memberikan senyum tipis, merasa sedikit tak enak.

"Nenek cukup baik, meskipun ya ia bilang sedang tak enak badan. Tak apa, Jung.. Kau kan juga punya kesibukanmu sendiri." aku hanya diam dan memperhatikannya yang kini sedang mendongakkan kepala, menatap langit malam yang kini dipenuhi oleh bintang. Sangat cantik, tapi tak bisa mengalahkan kecantikan Taehyung-ku. Upps!

"Jadi, sudah siap kencan denganku?" ku lihat ia hanya tersenyum dan memukul bahu kiriku sambil tertawa.

"Kencan apaan? Ayo, Jung!" dia mengatakan hal itu sebagai candaan dan langsung berjalan mendahuluiku. Aku hanya bisa menyunggingkan senyum saat menatap punggungnya dari belakang dan mencoba meyakinkan diri. Apa ia tak salah lihat? Tadi pipinya memerah kan? Apa itu pertanda sebuah harapan untukku menjadikannya kekasihku?

Aku mengeluarkan ponselku, membuka sebuah aplikasi kamera yang ada diponsel milikku. Ya, aku memang tak membawa kamera hari ini. Lagipula teknologi sudah semakin canggih kan dan aku bisa mengambil gambarnya dari kamera ponselku. Ku arahkan kamera ke balik punggungnya, mencoba memfokuskannya sebelum...

"Hei Tae!" panggil nya dan saat ia menoleh, aku segera menekan tombol kamera dan click sebuah foto ku dapatkan.

"Yak! Apa yang kau lakukan, Jung? Hentikan! Hapus foto itu! Yak!" ia menghampiriku dan langsung mencoba untuk merebut ponselku dan dalam kesempatan ini aku gunakan untuk mengambil gambar lainnya dan yeah berhasil.

"Arra arra aku hentikan." ujarku mengalah namun wajahnya masih menunjukkan raut kesalnya. Bibir plumnya ia kerucutkan lucu dan membuatnya semakin tampak menggemaskan.

"Mian.. Ayo kita pergi sebelum semakin malam dan kedai tutup!" ajakku yang langsung diangguki olehnya. Setelah itu tak ada bahan pembicaraan apapun diantara kami.

Ia terlihat sibuk dengan memandangi sekelilingnya, jalan-jalan yang kami lewati dengan pandangan takjub, apalagi melihat ramainya jalan raya yang dilalui banyak kendaraan serta suara mesin dan klakson, menyuarakan betapa padatnya jalan itu. Sementara aku? Hanya Taehyung yang menjadi fokusku. Hanya dirinya yang bisa membuatku tertarik. Dirinya seolah magnet tersendiri dan pemandangan yang tak akan pernah bosan untukku lihat. Ia cantik dan bersinar layaknya bintang dan permata.

"I love you, Tae.." gumamku sambil memandangi wajah manisnya yang tersenyum manis saat matanya menangkap sebuah kedai yang mereka tuju, yang sudah berada beberapa meter dari jangkauan.

"Kau mengatakan sesuatu, Jung?" tanyanya membuatku terkejut. Apa gumamanku terdengar olehnya? Astaga! Mati aku!

"A-aniyo.. Memang terdengar seperti mengatakan apa?" aku mencoba mengontrol cara bicaraku agar tak terkesan gugup, menggaruk belakang kepalaku dan menunjukkan seulas senyum.

"Kau bilang jika tadi... Kau... E-err lupakan!" balasnya lalu segera menolehkan perhatiannya ke arah lain. Dan dapat kulihat semburat merah menghiasi kedua pipinya.

"Hahaha kalau begitu... Kajja! Aku akan mentraktirmu daging dan jjajangmyeon hari ini!" akupun segera meraih sebelah tangannya dan mengajaknya untuk segera berjalan masuk ke dalam sebuah kedai yang terlihat cukup ramai dari luar.

Ku genggam jemari rampingnya dan merasakan betapa dingin jari-jari itu membuatku harus menggenggamnya kuat, membagikan sedikit kehangatan dari tanganku untuknya. Dan yeah tak ada penolakan sama sekali darinya. Jadi.. Apakah aku bisa mendapatkannya dan menjadikannya milikku dengan mudah?

--KOOKV--

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JK LivreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang