Terlihatlah di sana, wajah yang terrnyata berkali-kali lipat lebih rupawan dari dugaan. Manik matanya yang hitam bersemu marun gelap, warna yang aneh, namun sangat tajam dan menggoda. Rambutnya yang sewarna arang sangat kontras dengan warna kulitnya yang seputih porselen, membuat warna kulit wajahnya terlihat semakin bersinar. Pria itu menyunggingkan senyum simpul hingga membuat V kembali lemas tak berdaya.
V hanya bisa mengutuk dirinya sendiri yang lagi-lagi malah mengagumi pria yang telah melecehkannya tersebut. Dalam sekian detik V mematung, ia bahkan sampai melupakan ratusan sumpah serapah yang tadinya hendak ia lontarkan beberapa saat yang lalu.
"Terima kasih atas ciuman pertamamu, Agashi!! Aku sangat menikmatinya!!" Bisik pria itu seraya menunjukkan senyuman miring yang untuk kesekian kalinya membuat V terpesona. (Agashi: Nona)
Setelah mengucapkan kalimat tadi, pria itu berlalu meninggalkan V begitu saja di tengah keramaian. Namun langkahnya terhenti karena tersandung oleh kaki V yang sengaja dijulurkan untuk membuat lelaki itu terjatuh.
"Hahaha... Kau pikir kau bisa pergi begitu saja, hah? Jelaskan dulu apa maksud dari perbuatanmu tadi!!" Pungkas V dengan diiringi tawanya yang lebih terkesan getir. "Jika tidak, maka aku tak akan segan-segan melaporkanmu pada polisi atas tuduhan pelecehan seksual di depan publik!"
Pria itu hanya dapat melayangkan tatapan kesal pada V, lalu beranjak bangun setelah barusan ia tersungkur. Ia mendengar suara tawa orang-orang yang menyaksikan adegan dramatis mereka sedari tadi.
Sambil menahan malu, pria tersebut menghampiri V lalu berbisik tepat di telinganya, "Aku akan memberitahumu jika kita bertemu lagi. Dan jangan panggil aku Harabeoji, karena namaku adalah Jung, dan jelas aku masih terlalu muda untuk dipanggil dengan sebutan itu, bukan begitu?" Ucapnya dengan suara lirih. Bisikan yang terasa menusuk sekaligus mengintimidasi. Membuat V lupa akan segala ancaman yang ia layangkan barusan.
Setelah melontarkan kata-kata itu, pria yang mengaku bernama Jung tersebut pergi meninggalkan V yang kini lagi-lagi dibuat mematung dan terlena. Semua yang dilakukan Jung, mengapa selalu membuatnya lupa daratan seperti ini?
Saat Jung sudah berjalan agak jauh, V berhasil tersadar dari lamunan. Seperti baru bisa terlepas dari pengaruh sugesti. Kala pikirammya kembali jernih, perasaan kesal dan marah kembali menguasai emosinya.
"Bisa-bisanya dia meninggalkanku begitu saja tanpa memberikan jawaban sama sekali!!" Geram V seraya melepaskan salah satu sepatu yang ia kenakan. Lalu dengan penuh dendam kesumat, V melempar sepatunya ke arah kepala Jung sambil berteriak, "Enyah kau bastard!!"
Nice shot! Lemparan V tepat mengenai kepala Jung hingga membuat pria itu berhenti melangkah.
Sambil mencoba mempertahankan kesabarannya yang memang sangat terbatas, Jung berbalik untuk menghampiri V di tempat ia berdiri, lagi, menyerahkan sepatu yang baru saja membuat kepalanya berdenyut nyeri itu kembali kepada pemiliknya.
Tanpa komando, Jung berlutut di hadapan V seraya menyentuh dan mengangkat pergelangan kaki gadis tersebut. "Sudah kubilang, aku akan memberitahukanmu alasannya jika kita bertemu lagi." Ucap Jung sambil memakaikan sepatu itu ke kaki sang gadis.
Entah kenapa. Sentuhan ringan seperti itu saja sudah bisa membuat darah V berdesir. Bagaimana bisa apapun yang dilakukannya selalu saja memiliki daya tarik yang begitu luar biasa?
Setelah tali sepatu sudah terikat dengan sempurna, Jung kembali berdiri dan menatap mata V lekat-lekat. "Berhentilah melakukan hal-hal yang membuatku malu seperti tadi, atau jika tidak, kau akan kucium lagi. Kau mau?" Ancam Jung seraya menampakkan senyuman nakal, dengan suara manisnya yang memabukkan.
V benar-benar sudah tak berdaya lagi melawan pesona si pria asing di hadapannya itu, Sampai pada akhirnya ia hanya bisa diam seribu bahasa sambil melihat Jung kembali pergi meninggalkannya.
Namun selang beberapa saat setelah pria itu pergi menjauh, V melihat Jung menoleh kembali ke arahnya, lalu menampakkan senyum licik yang menggoda. Seolah belum cukup puas mengombang-ambingkan mental V sampai berkali-kali dibuat tak sadarkan diri.
'Dia... Sungguh berbahaya!' Batin V sembari memegang dadanya yang sakit akibat pukulan dari degup jantungnya yang berdebar sangat kencang karena pria itu.
"Selamat tinggal, Agashi!! Setelah ini kita mungkin tak akan pernah bertemu lagi--karena aku tidak akan pernah menemui mangsa yang dipilih secara acak dan mendadak seperti ini, lebih dari satu kali. Semoga malam ini kau dapat tertidur dengan nyenyak..." Gumam Jung, menggelakkan tawanya yang terkesan kejam..
Bagi V, semua ini rasanya seperti mimpi.
***
Mau tau kapan gimana mereka bisa ketemu lagi? cekidot di halaman selanjutnya ^_^
Don't forget to leave a vote ★ or comment 💬
See y'all...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastard on My Lips (completed)
RomanceBagaimana perasaanmu jika kau tiba-tiba dicium oleh seorang lelaki tampan yang tidak kau kenal di tengah jalan? Marahkah? Kesalkah? Bahagiakah? Tahukah kamu siapa dia? Ada maksud apa orang asing itu tiba-tiba melakukannya? Siapkan hatimu ketika mem...