She's Kayla

5 2 0
                                    

"Woi kampret pagi-pagi udah bengong aja lu !", teriak Nico sambil menepuk punggung Kadek. Kadek hanya membalas dengan tatapan datar lalu kembali fokus pada gadgetnya.
"Lo kenapa sih? Blom makan? Apa akhirnya lo kepikiran tentang cintaaa?", goda Nico yang penasaran dengan tingkah laku temannya itu.
"Cin temenin gua ke kantin." Ajak Kadek sambil berdiri dan meninggalkan kelas. Kebiasaan Kadek adalah membalik semua nama teman-temannya. Nico menjadi Ocin, Dimas menjadi Samid, dan Evan menjadi Nave. Kadek biasa membawa bola kaki ke sekolah untuk dimainkan bersama ketiga temannya saat jam istirahat.
"Dek lo kesambet apaan sih ?", tanya Nico penasaran dengan sifat aneh Kadek.
"Gile masa adek gua follower ig nya bisa seribu.. setau gua dia jarang keluar rumah deh", akhirnya Kadek buka mulut.
"Elah gua kira lu kesambet apaan. Ya jaman sekarang kan follower bisa beli bro.. sek gua beli minum dulu haus gua. Lo nitip ga?, Jawab Nico, lalu kedua temannya datang menyaut, "Biasa es teh manis 3 cin"
"Elah lo pade pesen sendiri sana", balas Nico sambil lalu.
"Ocin kan baiik", balas Evan dan Dimas sambil menaruh kedua tangan di dagu bergaya layaknya perempuan.
"Mas biasa es teh empat", pesan Nico pada penjual di kantin lalu kembali bersama ketiga temannya.
"Sekali lagi lo niruin gaya cewe gue gue hajar lo satu-satu.", ancam Nico yang kesal dengan tingkah ketiga temannya.
"Ampun bli...hahaa oh ya gue denger kita dapet siswa baru kone.", balas Dimas sambil nyengir.
"Cewe apa cowo?", tanya Evan penasaran.
"Cewe sih katanya dari Jakarta, OSIS di suruh buat penyambutan di kelas IPA1." Kadek akhirnya buka mulut.
"Eleh cocok tu buat lu dek.", sindir Nico sambil menerima empat es teh yang tadi ia pesan.
"Iya dek. Cocok tu. Apalagi lo kan ketua OSIS kan ya abis tu lu juga sekelas sama dia cocok tu", Dimas menambahkan dengan semangat.
"Enggak usah. Gak berminat, buat lo aja mid." Jawabnya datar sambil menyeruput es tehnya.
"Elah lo kenapa sih. Gak semua cewe kaya Kayla kali. Lagian udah setaun yang lalu juga kan", tegur Evan, tiba-tiba Kadek berdiri,"Jangan pernah lo sebut nama dia lagi, udah gua cabut." Lalu ia pun meninggalkan kantin dan masuk ke kelasnya.
Nico yang heran langsung angkat bicara, "Elo gila Nav? Ngapain lo ungkit-ungkit lagi. Lo kira kasus putus biasa? Apalagi dia....." "Udeh kita biarin aja dulu ntar juga dia biasa lagi.", potong Dimas sambil menghabiskan es tehnhya. Bel sekolah pun berbunyi, mereka kembali ke kelas mereka masing-masing.

Page 1 Of 365Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang