"Gadis Kota"

17 2 0
                                    

Suatu tebing di Jimbaran, 28 Desember 2009

"Ma nana mau barongnya di bawa pulang." Renggut Nana sambil menarik-narik pakaian ibunya karena sangat menyukai atraksi barong yang mereka tonton.
"Honey, it's not for sale. They're just human." Jawab lembut ibunya sambil menunjuk ke arah barong tadi yang mulai lepas menjadi sekumpulan orang biasa.

Matahari senja pelan-pelan mulai tenggelam. Suatu daerah yang pernah ia kunjungi sekali bersama ibunya. "Ma anak itu punya topengnya maaa, Nana mauuu", renggut anak itu sambil menunjuk seorang anak laki-laki yang sedang bermain kejar-kerjaran dengan teman sebayanya.

"Oke-oke kita tanya sama anak itu ya dimana jualnya, tapi Nana jangan nakal ya." jawab ibunya itu sontak membuat wajah anak itu kembali berseri-seri. Mereka pun berjalan menghampiri anak yang tengah asyik bermain dengan temannya. Nana berjalan memegang tangan ibunya sambil berjingkrak-jingkrak karena sebentar lagi ia akan mendapatkan topeng barong yang ia inginkan. Ibunya pun mulai menyapa anak itu, "hai dik, sudah hampir malem lo kamu belum pulang?" Anak lelaki yang merasa disapa pun menoleh sambil berkata, "Eh belum tante, rumah saya deket dari sini." teman perempuan yang berlari-lari dengannya pun segera berhenti dan menghampiri temannya itu. Ibu Nana pun kembali bertanya," topeng kamu bagus. anak tante juga mau topeng seperti itu. Belinya dimana ya?" belum sempat menjawab, Nana dengan cepat menawarkan tangannya sambil berkata,"Aku Nana salam kenal topeng kamu bagus aku boleh minta?" bingung dengan serangan mendadak itu ia kembali diserang oleh temannya yang membalas menjabat tangan kecil Nana, "Aku Kayla oh topeng itu di jual kok. tapi sekarang udah tutup. Besok tante bisa kok ke toko di depan itu." Serbu Kayla sambil menunjuk sebuah toko yang sudah tutup, "Souvenir" tulisannya.

"Dek nextime kalo kita kesini lagi mama janji deh bakal beliin. Tapi besok pesawat kita udah terbang. Mama janji deh bakal mama beliin." rayu ibunya sambil jongkok menghadap ke arah muka putrinya. Mendengar hal itu Nana yang tidak terima langsung melepas genggaman tangan ibunya sambil berkata, "I want it now mom. i want your promise right now." air mata menetes di mata Nana sambil meronta-ronta. Penduduk sekitar pun mulai memperhatikan mereka. "Kamu bisa ambil ini." tawar Kayla yang merebut topeng milik temannya tadi kemudian di sodorkan ke muka Nana. "Kay itu kan..." belum sempat protes ia merintih kesakitan karena Kayla menginjak kakinya. "Beneran ini buat aku?" tanya Nana memastikan, tangisannya pun mulai reda, "Iya Na ambil aja aku punya banyaaaak banget. kapan-kapan kalo kamu kesini lagi bakal aku tunujukin deh." jawab Kayla sambil merentangkan tangannya untuk meyakinkan Nana bahwa ia punya banyak topeng. Ibu Nana yang melihat kebaikan Kayla pun segera memberikan selembar uang kertas seratus ribu rupiah kepada Kayla, "makasih dek ya, ini buat jajan" Kayla yang melihat itu langsung menolak. "maaf tante kata mama aku gak boleh nerima pemberian orang yang belum aku kenal." melihat jawaban anak kecil itu ia langsung menjawab, "Sing kengken. tante juga orang bali kok. Ini bilang dari teman lama mama kamu." Kayla yang kaget mendengar perubahan logat ibu itu seketika diam. Anak lelaki yang bersamanya hanya menatap datar sambil memperhatikan dengan seksama anak perempuan itu. "Oh ya matur suksma tante. Saya sama Kadek pamit dulu soalnya udah malem." tutup Kayla lalu mengisyaratkan temannya itu untuk segera menyalami ibu Nana. "Kamu daritadi diem aja. blom makan yak?" tanya Nana polos. Tetapi anak lelaki itu hanya diam saja. "maaf kalo aku ada salah kasih tau dong." serbu Nana yang kembali berubah menjadi hiperaktif setelah menerima topeng itu. "dek udah malem juga dek Kayla sama temenya mau pulang. yuk kita balik ke oma biar bisa istirahat. besok kan kita udah pulang. makasih ya dek topengnya." tutup Ibunya sebelum sifat hiperaktif Nana semakin kumat. Saat hendak berpisah anak itu berkata, "Gadis kota cerewet." Kayla, Nana, dan Ibu Nana yang mendengar hal itu pun bingung apa maksud dari perkataan anak laki-laki itu. Kayla pun segera menariknya pergi sambil melambaikan tangan kepada Nana dan ibunya. Nana yang lagi-lagi penasaran bertanya pada ibunya, "Ma dia bilang Nana ya?" Ibunya hanya tesenyum lalu mengajaknya untuk segera masuk ke mobil.

Page 1 Of 365Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang