Prolog

62 4 0
                                    

Ballroom terbesar di Trump Tower malam ini , sedang menggelar acara anniversary perusahaan TANJAYA Inc, perusahaan terbesar dan berpengaruh di dunia , membuat atmosfer gedung bintang lima itu menjadi sedikit mencekam , sesak dengan yang namanya kekuasan,uang,saham,proyek,dan masih banyak lagi.

Sepasang manusia berlawanan jenis di sudut ruangan , jauh dari hiruk pikuk keramaian terlihat sedang berdebat,
"Apa maksudmu? kenapa kau tidak mengenalkan ku sebagai calon istrimu di depan kolega bisnis mu dan ayahmu?" Protes si perempuan dengan suaranya yang naik satu oktaf kepada laki-laki tinggi,tegap,menjulang dihadapan nya.
"Jaga nada suaramu! , jangan membuatku malu , karena berdebat denganmu dan merusak acara perusahaan ku!" Ujar sang pria dingin , dengan penekanan di setiap untaian kata yang keluar dari mulut nya

"Biarkan saja" ujar si perempuan tidak perduli , men-sedekap kan kedua tangan lentiknya di dada,
pria di depan nya menghela napas keras , merasa lelah menghadapi perempuan dihadapan nya ini
"Calon istri? Iya! Hanya bagimu , kedua orangtuaku, dan kedua orangtuamu, tetapi tidak denganku!kau mengerti! Sekarang , jangan mengganggu ku!" Ketus si pria kemudian hendak berlalu meninggalkan si perempuan dan berbaur dengan kolega bisnisnya, sebelum sebuah suara nyaring menginterupsi kepergiannya,

PRANG!!!

"Keterlaluan kamu!" Desis si perempuan menatap marah sang laki-laki, karena tidak mendapat respon apapun , si perempuan berlalu menuju ke luar Ballroom , dengan suara ketukan stiletto nya menggema di seluruh penjuru gedung , karena sekarang semua orang yang bersda di ballroom terdiam, mengalihkan pandangan mereka pada kejadian yang baru saja terjadi,seketika aktivitas dalam gedung itu seakan terhenti.

Tidak mampu berkata-kata, menahan emosinya, sang pemuda kemudian menutup matanya sejenak , berusaha menetralkan emosinya yang sudah mencapai ubun-ubun karena ulah wanita tadi.

Si pria membuka matanya dan menatap tajam sang MC , membuat sang MC yang sedang berdiri terpaku diatas panggung pun , bergegas membuka suaranya berusaha menetralkan kecanggungan yang terjadi
"Maaf, atas ketidaknyamanan yang terjadi ,
Sekarang mari kita semua kembali menikmati pesta ini dengan makanan yang sudah dihidangkan di sudut ruangan! Silahkan menikmati!" Ujar sang MC lalu turun dari atas panggung

Sang pria masih berdiri ditempatnya menatap Vas bunga
porselen bermotif bunga-bunga mekar  , hancur berkeping-keping,tak bersisa, wanita itu benar-benar menyulut emosinya, bagaimana bisa ia melempar vas bunga  yang jelas-jelas terbuat dari porselen itu!

Sementara para maid yang khusus berada di pesta itu mulai bergerak membersihkan serpihan-serpihan porselen di lantai keramik yang mengkilat, menyapunya hingga bersih .

Pria itu memanggil sesosok pria misterius dan membisikan sesuatu , kemudian pria berpakain serba hitam itu mengangguk hormat dan berlalu dari sana , pria itu kembali menatap kosong lantai keramik yang sudah dibersihkan itu, giginya bergemerutuk menahan amarah yang siap meledak kapan saja.

Marry YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang