Memasuki apartment, Kailee disambut harum biskuit walnuts yang baru selesai dipanggang. Diliriknya jam dinding dengan hiasan burung pipit mungil di ruang tengah, sudah jam 6 sore rupanya, tidak terasa.
Namun, menghirup aroma cemilan , membuat tubuh Kailee seakan lelah nya seharian ini hilang begitu saja."Kai" suara nyaring Cheline terdengar dari arah dapur setelah terpancing bunyi 'klik' dari pintu apartment.
"Habis darimana? Kenapa tidak mengabari ku kalau ingin pergi?"
Sejak Kailee membangun bisnis EO itu, melihat Cheline yang sudah tidak mempunyai sanak saudara dan tempat tinggal di new york , ia mengajak Cheline untuk tinggal bersama nya.Kailee menyandarkan tubuh nya di pintu kulkas, dia belum sempat menyahut ketika Cheline berkicau lagi.
"Aku iseng buat biskuit walnuts, menyontek resep dari mbah google" Cheline menunjukkan deretan-deretan giginya yang rapi dan putih pada Kailee.
bunyi penutup oven dibuka , membuat Kailee menatap berbinar biskuit walnuts yang sudah disodorkan tepat dihadapan nya.
Harum walnuts nya menggugah selera Kailee untuk mencicipi.
"Sekarang cerita! habis darimana kamu?"Tanya Cheline , melepaskan apron cherry nya lalu menyusul Kailee yang sudah duduk santai di sofa ruang tengah dengan satu loyang biskuit ditangan nya.
"Habis nemuin 'putra tunggal sialan'!" Ujar Kailee sembari mengunyah remahan biskuit di mulutnya.
"Hah? Maksud kamu?! si Raka Raka Tanjaya itu?!" Heboh Cheline membuat Kailee tersentak dan hampir saja menjatuhkan satu loyang biskuit ditangan jika saja Cheline tidak segera membantu untuk menahan, mungkin biskuit tersebut akan jatuh mengenaskan diatas karpet maroon berbulu di bawah mereka , Cheline dengan cengiran lebarnya memandang Kailee yang hanya dibalas dengusan sinis oleh Kailee.
"Siapa lagi" Kailee mengedikkan kedua bahunya tidak perduli.---
Wangi shampoo dan sabun masih menempel pada tubuh dan rambut Kailee ketika ia membuka jendela apartment nya untuk menyambut pagi.
Dihirupnya dalam-dalam udara pagi hari kota new york yang sejuk , memenuhi paru-parunya.Rontokan daun-daun pohon maple menutup tanah dibawah jendela miliknya.
Di new york sedang memasuki musim gugur atau autumn, musim yang menjadi favorite Kailee selama tinggal di kota ini.*tokk *tokk
"Kai! Kamu sudah siap belum? Aku udah siap nih! " teriak Cheline dari balik pintu
"Iya , sebentar"
Kailee menutup jendela rapat-rapat, melangkah menuju walk in closet dan menurunkan setelan favoritnya.Menyambar tas channel , ponsel dalam genggaman beserta kunci mobil kemudian keluar dari kamar menuju basement tanpa menghiraukan Cheline yang sudah menggerutu , karena ditinggal pergi oleh Kailee.
---
"Aku akan menemui client di luar sebentar, kamu mau ikut?" Tanya Kailee disela-sela kemacetan.
"Gak! Aku lagi tidak dalam keadaan mood yang baik untuk bertemu dengan wanita-wanita rempong yang mulutnya gak akan berhenti mengoceh tentang bagaimana ini dan itu, wanita psyco gila yang mengancam akan membunuhku jika apa yang kita rancang sedikit saja tidak sesuai dengan permintaan nya , wanita posesif yang mengira aku menggoda calon suaminya hanya karena aku tanya pendapatnya!" Cheline menghela napas keras setelah menyampaikan isi hatinya
"Jadi, Tidak!" Tambah Cheline kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry You
RomanceKailee tidak menyangka ia akan menikah dengan pria kaya raya seperti novel-novel atau layar telenovela yang sedang dilihatnya. Voila! Ini benar-benar nyata! Bukan cerita dongeng ataupun novel-novel romantis atau keikutsertaan Kailee dalam pembuatan...