Part 5

2K 105 3
                                    

....

....

Keysha POV

....

....

"Bagaimana di sana?"

Tanya Oma saat aku sedang asik memotong bawang untuk tambahan bumbu masakan.

"Itu sudah dua hari yang lalu, Oma." jawabku.

"Iya, tapi kamu belum menceritakannya. Apa kalian melakukan itu?" tanya Oma.

Oh My.... Oma mengingatkanku dengan kejadian itu lagi.

"Sudahlah Oma. Jangan bahas itu lagi." elakku sembari menumis bawang dan teman-temannya.

Oma tersenyum seakan mengerti yang terjadi.

Aku melanjutkan kembali masakanku. Ketika masakanku akan selesai, aku mendengar deru langkah kaki seseorang. Aku tak menghiraukannya, tetap fokus pada masakanku.

"Kamu lihatin Keke terus Madi." ucap Oma sembari menahan tawanya.

Aku membalikkan sekilas badanku, dan yah, Madi langsung mengarahkan pandangannya ke lain.

Setelah menaruh semua masakan ke piring dan menyusunnya di atas meja makan.

Aku duduk di sebelah Madi, yah seperti biasanya juga begitu.

"Kamu mau lauk apa?" tanyaku sembari mengambil piringnya.

Dia menunjuk makanan yang dia suka lalu aku taruk ke piringnya. Ketika aku meletakkannya tepat di depannya, dia memberikanku senyuman.

"Makasih, Keke." ucapnya.

Aku tak sengaja melihat Oma juga yang tersenyum padaku. Aku tersenyum kaku melihatnya.

Selesai makan, Oma menyuruh kami untuk duduk di ruang keluarga karena ada sesuatu yang ingin dia katakan.

"Oma pindah hari ini."

"Apa?!"

Sontak saja aku dan Madi sedikit berteriak. Yang benar saja Oma akan pindah. Jadi kami berdua di rumah sebesar ini? Yang ada rumah ini bakalan seperti kuburan. Bisa jadi melebihi kuburan, kan kuburan saja masih ada yang lewati, jadi tidak akan sunyi sekali. Lah rumah ini? Apa jadinya nanti.

"Oma tidak bercandakan?" tanyaku.

Oma menggeleng sembari tersenyum.

"Tidak. Oma serius. Kan sebelumnya sudah Oma katakan."

"Iya tapi kami kira itu hanya candaan." balas Madi.

"Tidak. Kalian antar Oma ya." ucap Oma.

"Enggak. Oma harus tetap di sini. Madi gak mau antarin." jawab Madi.

"Yasudah, biar Oma telepon supir saja." ucap Oma cuek sembari mengeluarkan ponselnya.

"Oma, tidak bisakah tinggal di sini? Untuk apa pindah? Rumah ini sudah sangat cukup untuk kita." ucap Madi. Dia terlihat kesal dengan keputusan Oma.

"Madi, Oma sudah tua, Oma mau tinggal di sana karena udaranya yang sejuk. Di sini? Hanya polusi saja yang ada." ucap Oma.

"Kalau kamu tidak mau antar, Oma bisa--"

"Madi antar Oma." ucap Madi langsung.

"Yasudah kalau begitu ayo." ucap Oma sembari berdiri.

Madi memasukkan barang-barang Oma ke dalam mobil.

"Oma di depan saja." ucapku sembari membukakan pintu untuk Oma.

Perjalanannya lumayan sedikit jauh juga. Aku tidak tau kalau Oma punya rumah lagi selain rumah besar itu.

She Will Be Loved (Slow Update!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang