Jasmine sedang duduk di ruang tv dan mengerjakan pekerjaannya dengan serius.
"Morning kak,tumben di rumah"
"Iya kakak hari ini mau ke makam mama papa,udah lama gak kesana.kamu mau ikut?"
"Enggak deh kak,aku mau belajar aja di rumah.lagian kemaren aku udah ke sana"
"Oh oke,kalo gitu kakak mau mandi dulu dan kamu belajarnya jangan terlalu keras nanti malah stress,oke?"
"Iya,udah sana mandi.byee"
Saat rahma sedang fokus dengan pelajarannya,tak sengaja ia melihat ke luar jendela dan melihat adegan yang sangat sweet.
Ia melihat seorang gadis kecil sedang menangis sambil berjongkok,lalu si ibu menciumi seluruh permukaan wajah si anak sampai-sampai si gadis kecil kegelian dan tertawa,memperlihatkan gigi ompongnya.
Betapa indahnya jika ia sekarang masih mempunyai kedua orang tua,pasti dia gak akan berubah menjadi seperti ini.
Raut sedih terpampang jelas di wajahnya.betapa malang hidupnya,sudah lama tak merasakan kasih sayang orang tua.
"Apa gue mati aja kali ya,biar bisa ketemu mama papa?tapi kalo gua mati ga ada yang jagain kak jasmine, salsa,paman march,vero dan ra...rain"
"Rain?apa kabar dia sekarang?aku hampir melupakannya,aku harus ke rumah sakit"
Setelah menghubungi kakaknya dan siap-siap,ia langsung memanggil pak marto.dan pergi menjenguk rain.
"siang suster,rain di mana ya?"
"Rain viani dera?"
"Iya,sus"
"Ooh,kamu sepupunya ya?rahma viani dian?"
"Iya,saya sepupunya,kok suster tau?"
"Rain sering cerita tentang kamu,ooh ya tadi kamu nanya rain di mana,kan?biasanya dia jam segini di taman"
"Ooh,oke.makasih suster"
Rahma langsung menuju taman belakang rumah sakit.dan celingak-celinguk mencari rain,...itu dia.rain lagi duduk di kursi roda dekat danau.lalu rahma langsung memeluk rain dari belakang.
Tampak sekali tubuh rain menegang."tenang.ini aku rahma"
Rain menengokkan kepalanya dengan mata yang sudah berkaca-kaca"rah...ma?benarkah ini kau?"
Ia menyentuh wajah rahma"iya,ini aku.rahma viani dian,sudah lama kita gak bertemu,apa kabarmu?"masih dengan tampang tak percayanya,rain langsung memeluk rahma dengan sangat erat seakan tidak mengizinkan rahma pergi.lagi."A..aku baik.sangat baik setelah melihatmu baik-baik saja"saat rahma ingin melepas pelukannya"sebentar.sebentar saja seperti ini,aku masih merindukanmu"rahma tersenyum.
Setelah pertemuan yang haru itu,rahma mendorong kursi roda rain ke dekat kursi taman lalu duduk di sebelah rain.
"Rahma..."
"Ya?kau ingin sesuatu?"
"Aku ingin bertanya"
"Tanyakan saja"
"Apa kau pernah melakukan itu lagi?"Rahma terdiam membeku"aku...sudah tidak melakukan itu lagi,mengingat aku harus melindungi orang orang yang ku sayang"
"Kau sendiri bagaimana rain?apa kau baik-baik saja?"
"Ya, aku sudah lumayan baik.dan akan segera baik-baik saja,tanpa penyakit ini"
Lalu keheningan mulai menyelimuti susana,mereka sibuk dengan fikiran masing-masing.
"Aku...pernah mencoba bunuh diri.dengan melompat ke danau itu,tetapi aku gagal.karna seseorang menarik ku"
"Dasar gadis bodoh.untuk apa kau bunih diri?ingin membuatku gila?kau kan tau aku sangat membenci orang yang mencoba bunuh diri"rahma berkata dengan emosi yang tertahan.
"Bukannya begitu,ra.waktu itu aku belum menerima keadaan,dan fikiranku belum waras.maaf"
"Siapa lelaki itu?yang menolongmu"
"Aku tidak tau,setelah ia menariku dan memarahiku,ia langsung pergi.jadi aku tidak sempat menanyakan namanya"
"Sudahlah lupakan.ku rasa aku harus pulang,sampai ketemu lagi rain.aku akan memanggil suster untuk mengantarmu ke kamar"
"Rahma..hiks hiks.aku...minta maaf,rahma ku mohon jangan pergi"tanpa memperdulikan teriakan rain,ia melanjutkan langkahnya.tanpa menengok ke belakang,lalu memanggil suster.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Sacrifice
Любовные романыHidup memang sulit,sangat sulit bahkan.tetapi ada suatu alasan yang membuat kita bisa melaluinya.sebuah harapan. ini alasan kenapa rahma bisa melewati kerasnya dunia,sendirian.dan berjuang untuk membahagiakan semua orang.membuat mereka tertawa tanpa...