Lima belas menit sebelum bel berbunyi, Jimin tiba di sekolah. Mukanya ngantuk, tapi dia kelihatan ceria. Dia merasa bebas, tidak harus bangun pagi dan menjemput Seulgi.
Sebelum masuk ke kelas, Jimin sempat melirik ke arah kelas Seulgi. Dia bisa melihat dengan jelas kalau Seulgi sedang bercanda di balkon kelas bersama Wendy.
Bisa ketawa tuh anak. Itu artinya dia nggak sedih putus sama gue. Jadi kenapa gue mesti sedih? seru Jimin dalam hati sambil berjalan masuk ke kelasnya.
Di kelas ada beberapa orang yang duduk mengerumuni bangku Jimin, salah satunya Jungkook.
''Ada apaan?" tanyanya saat semua mata menatapnya.
"Lo diusir dari dari rumah?" tanya Mingyu yang duduk di belakang meja Jimin dengan muka prihatin.
"Diusir?" Jimin segera berjalan mendekati tempat duduknya. Saat itu dia bisa melihat kantong plastik hitam besar tergeletak manis di atas bangkunya. ''Apaan nih?"
''Barang-barang lo, kan?" kata Jungkook sambil mengeluarkan barang-barang itu dari dalam plastik. "Boneka, sendal jepit, kaos bola."
Jimin menatap barang-barang itu tanpa ekspresi. "Dia balikin barang-barang dari gue?" gumam Jimin pelan.
"Ada suratnya nih, Jim.'' Mingyu memberikan surat yang ditulis Seulgi tadi pagi.
Jimin membuka surat itu dan membacanya dalam hati.
Jimin,
Ini semua barang-barang yang pernah kamu kasih ke aku. Kalau semua barang ini aku simpan, mereka hanya akan menimbulkan kenangan yang tak perlu. Dan aku nggak mau mengenang kamu. Bye.
Seulgi
Setelah membaca surat itu, Jimin langsung membuangnya ke tempat sampah. Ia memasukkan kembali semua barang-barang dari Seulgi ke dalam kantong plastik tanpa ekspresi.
"Dari Seulgi, Jim?" tanya Mingyu
Jimin tidak menjawab. Dia hanya mengangguk dan tersenyum sinis.
"Elo marah ya, Jim?" tanya Jungkook khawatir. Ia takut sahabatnya ngamuk di sekolah. "Udah, jangan marah. Sini barangnya buat gue aja."
"Enggak perlu. Gue nggak merasa punya barang kayak gini. Biar gue balikin lagi ke dia," kata Jimin sambil membawa kantong plastik hitam itu dan berjalan ke kelas Seulgi.
Jungkook mengikutin Jimin dari belakang. Dia takut dua sahabatnya itu akan bertengkar hebat. Hoseok yang kelasnya bersebelahan dengan Seulgi langsung keluar saat melihat Jungkook jalan di belakang Jimin. Mereka bertiga lalu berjalan menghampiri Seulgi.
Seulgi yang sedang mengobrol dengan Wendy bisa melihat Jimin berjalan ke arahnya. Dia tersenyum puas. Jimin marah seperti yang ia inginkan.
"Seul, gue takut," bisik Wendy dengan muka pucat. Dia sudah tahu tentang kelakuan Seulgi pagi tadi. "Nanti kalo Jimin marah gimana?"
"bodo!" jawab Seulgi santai. Dia tidak takut.
Jimin berdiri di depan Seulgi. Wendy langsung bergabung bersama dengan Jungkook dan Hoseok yang mengawasi dari belakang. Ketiga anak itu bersiap-siap seandainya Jimin dan Seulgi bertengkar dan mempermalukan geng mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Quit Us | seulmin
FanfictionKarena dari sejuta orang, tetap hanya dirimu. Park Jimin - Kang Seulgi [ remake. original made by : Ria Destriana ] sad ending.