1

6.3K 371 53
                                    

Aku tak mengerti akan perasaan ini, hanya mengikuti keinginan hati
Tumbuh dan terus tumbuh
Semakin besar dan melukai
Aku jatuh pada dirimu
Berhenti pada satu titik bernama cinta






Disc@ MK
Warning@ typo, occ, dll
Pair@ShikaItahina











Aku hanya seorang remaja berusia tujuh belas tahun. Seorang gadis kecil yang berani jatuh cinta pada seorang pria berusia dua puluh lima tahun. Uchiha Itachi seorang pengusaha muda berambisi tinggi. Usia muda menjadikannya singa di dunia bisnis.

Aku gadis kecil selalu merona melihatnya. Gadis remaja yang mempunyai keinginan menikah dengan Uchiha Itachi. Dia adalah anak dari sahabat ayahku. Uchiha dan Hyuuga sebentar lagi menjalin kerjasama.

Disinilah aku di depan cermin menatap pantulan diriku. Dress berwarna ungu melekat di tubuhku. Rambut yang selalu ku kepang dua. Serta kaca mata minusku. Tak pernah sekalipun aku mengenakan softlance, menurutku itu sangat membuang waktu.

Kaki kecilku melangkah menuju ruang pertemuan antara Uchiha dan Hyuuga. Aku begitu berdebar. Pertemuan itu hanya dihadiri Itachi dan Ayahku. Lebih disebut sebagai acara 'Ngopi' bersama. Tak pernah lepas senyum diwajahku. Kubuka pintu itu, kulihat pria yang kusukai menatapku intens. Aku bertambah gugup saat tatapan kami bertemu. Datar dan sedikit dingin itulah kesan yang kulihat. Tak ada senyum ataupun sapaan ramah. Menunduk dalam aku mulai mendekat. Duduk di samping ayahku tanpa berani menatapnya.

Aku bertambah gugup saat ayahku meninggalkan kami berdua. Lebih tepatnya memberikan ruang agar kami berbincang lebih dalam.

" Angkat kepalamu Hyuuga". Nada dingin terkesan ketus adalah hal yang kudengar selanjutnya.

Sedikit meremas gaunku, ku beranikan menatap wajahnya. Datar dan tatapan onixnya semakin tajam. Mendadak tubuhku bergetar.

" Cih, lihat wajahmu saat kau berani menyukaiku". Nada hina itu menusuk hatiku. Tubuhku semakin gemetar,.tatapannya semakin membuatku takut.

" Bocah kecil sepertimu tak pantas untukku, sampai kapanpun aku takkan melirikmu". Setelah mengucapkan kalimat pedas itu, Itachi beranjak dari duduknya. Meninggalkanku dengan luka baru. Air mataku menetes sedikit demi sedikit.

Enatah keberanian dari mana, saat dirinya mencapai pintu,aku berlari memeluk tubuh tegapnya.

" Aku akan menjadi cantik untukmu". Ujarku menyakinkannya.

" Cih, aku tak sudi menunggumu cantik". Ungkapnya.

" Aku janji kau akan terpesona melihatku". Semakin kueratkan pelukanku. Tapi air mataku masih berderai.

" Jika aku terpesona padamu, aku akan berlari membawa seribu bunga hanya dengan memaki celana pendek". Ungkapnya serius.

" Aku a- akan  ingat janji itu". Lanjutku terbata.

" Takkan pernah terjadi". Dengan kasar dia melepaskan pelukannku. Aku tersungkur jatuh dilantai. Dia hanya menatapku sebentar selanjutnya pergi dengan kata yang selalu kuingat.

Setelahnya ayahku datang dengan wajah cemas. Tangannya terlihat terkepal. Aku hanya menggeleng lemah, guratan lelah ayahku menjadi pertanda ia menyetujuinya. Tangan besarnya terulur dan aku menyambutnya. Memeluknya erat, hayanya tubuh milik ayah selalu hangat, tubuh milik ayah selalu nyaman. Aku menyukai aroma tubuh ayahku.

AccidentallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang